Mohon tunggu...
Aulya RizkyMaulidina
Aulya RizkyMaulidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang belajar membuat artikel agar bermanfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Observasi Permasalah dan Pembaharuan di SMA Negeri 6 Malang

27 November 2023   10:02 Diperbarui: 27 November 2023   10:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa. Pada saat ini guru mengajar tidak hanya menjelaskan materi didepan melainkan lebih pleksibel.
Interaktif siswa jaman dahulu dan sekarang tentu berbeda. Siswa pada jaman dahulu lebih interaktif menggunakan buku catetan alat tulis dll. Sedangkan siswa saat ini berinteraktif lebih menggunakan teknologi seperti gadget, laptop dll

Tidak hanya dari sisi guru kita juga mengobservasi dari siswa tentang permasalahan dan pembaharuan pada SMA Negeri 6 Malang.

Dokpri
Dokpri

Permasalahan :

- Pertemanan
adanya kurikulum merdeka membuat kelas berganti-ganti membuat pertemanan kurang nyaman (asing terhadap satu sama lain). Faktor lain adanya kelompok-kelompok pertemanan membuat siswa yang lebih pendiam kurang nyaman dan merasa kurang dihargai.
- Guru yang terlalu berperasaan, Sehingga membuat siswa kurang nyaman dalam pembelajaran. Guru terkadang mengajar sesuai moodnya, siswa yang tidak tau apa-apa menjadi pelampiasan.
- Kepedulian guru pada siswa kurang. Seperti pengaduan siswa tentang fasilitas yang kurang (listrik yang mati sudah sebulan) namun guru maupun pihak sekolah tidak bertindak apa-apa.
- Guru melakukan kekerasan fisik, seperti menjambak rambut siswa tanpa aba-aba karena rambutnya panjang .
- Info yang terlalu mendadak dari sekolah.
- Fasilitas
Seperti bangku yang sudah tidak layak pakai (patah). Sering terjadi bocor dan plafon bolong-bolong.
- Mengeluhkan tentang fasilitas kipas angin yang rusak
- Kurangnya perbaikan instalasi listrik yang sigap sehingga mengganggu pembelajaran saat siang hari dan sore bagi yang kelasnya yang minim pencahayaan matahari
- Mengeluhkan tentang fasilitas wifi yang lambat koneksinya
pembaharuan
- Metode pengumpulan tugas lebih fleksibel dan efisien di google drive, tidak perlu bukti fisik
- Guru yang terlalu boring tanpa metode belajar baru
- Capeknya berpindah kelas karena mapil yang dipilih siswa mempunyai kelas yang berbeda
- Karena berpindah kelas, anak yang mempunyai jiwa introvert kurang bersosialisasi, karena tidak mengenal penghuni kelas mapil
- Kursi yang kurang layak
- Kuota wifi dibatasi
- Sedikit memahami apa yang disampaikan guru
- Cara mengajar sesuai suasana hati guru sehingga tidak professional dalam mengajar
- Stop kontak tidak tersedia untuk charging alat media belajar yaitu handphone
- Tidak tetapnya guru pada mapil yang dipilih pada kelas 1, sehingga ketika berganti guru pada kelas 2 maka murid akan kesulitan karena metode belajar guru pengganti berbeda
- Peraturan razia rambut sehingga terdapat beberapa anak yang malas untuk sekolah karena takut terkena razia
- Kurangnya kuota dan pemaksaan murid, contoh ketika terdapat sebanyak 40 murid memilih mapil biologi dan kuota mapil 30 maka 10 murid lainnya di lempar kepada mapil yang sepi pemilih dan rata rata tidak disukai murid
-Terdapat perbedaan yang terlihat dari seorang guru baru dan guru lama, entah dalam perilaku, cara mengajar, dll
-Seorang guru tidak hanya mendidik dalam hal mata pelajaran melainkan mendidik dengan cara bagaimana kita (seorang guru) dapat mengubah perilaku siswanya menjadi lebih baik.
-Adanya interaktif yang berbeda dalam metode pembelajaran di setiap tahun atau generasinya

Pembaharuan:


- Menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Seperti memakai beberapa aplikasi dalam pembelajaran.
- Teknologi lebih diberikan sebagai stimulus dan refleksi dalam pembelajaran.
- Pengumpulan tugas sudah melalui gdrive berikut dengan pembuatan tugas dalam jangkauan online
-wifi perkelas di barengi dengan password yang sama disetuap kelasnya
-fasilitas sudah memadai, terdapat kantin, lab, musola, dll
-Teknologi sangat berpengaruh untuk siswa, dan tontonan atau kata kata di sosial media mampu menjadikan siswa yang menonton akan menirukan hal yang sama, atau bisa kita sebut sosial media adalah salah satu hal yang menjadikan siswa emosinya tidak dapat terkontrol.
- Guru sedang berusaha untuk memberikan pengertian bahwa setiap tontonan atau apapun yang berbau sosial media itu tidak sepenuhnya benar, maka dari itu siswa tidak boleh menelan semua informasi secara mentah-mentah.
- Guru sedang berusaha menjadi role model untuk para siswa, karena mereka ada di tahap yang di mana etika/sopan santun tidak terlalu di junjung dalam kehidupan pertemanan dan masyarakat.
- Fasilitas
Parkiran yang luas, wifi di beberapa kelas memadai, lapangan volly, lapangan basket
- Metode pengumpulan tugas lebih fleksibel dan efisien di google drive, tidak perlu bukti fisik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun