Pada tanggal 20 November 2023 saya dan kawan kawan dari Universitas Negeri Malang mengadakan suatu kegiatan Observasi tentang permasalahan dan pembaharuan di SMA Negeri 6 Malang .
berikut penjelasan dari permasalahan dan pembaharuan yang ada pada SMA Negeri 6 Malang menurut Ibu Ulfi Waka Kesiswaan SMA Negeri 6 Malang
"saya sebagai waka tidak ada hambatan sama sekali sebagai guru saya mengajar sebagai guru dari tahun 1999-sekarang perubahan yang telah terjadi bukan suatu masalah tetapi tantangan"
contoh tantangan
sebagai guru harus bisa membagi waktu mengajar dengan jadwal mengajar yang padat dan harus on time (tepat waktu)
sebagai waka dan fasilitator perubahan yg terjadi kurang lebih 20 thn yaitu perubahan kurikulum karena ibu mengikuti instruktur perubahan kurikulum yang bagaimana agar guru bisa menerima dan menjalani kurikulum baru yaitu K13 dari kurikulum lama yaitu KTSP dan berubah lagi ke kurikulum SKS dan sekarang kurikulum Merdeka, dengan perubahan itu harus merubah mindset bapak/ibu guru, siswa serta tendik.
untuk sebagai guru yang mengajar maka harus memahami siapa yang di hadapan kita karena setiap anak pasti meiliki karakteristiknya sendiri karena karakter siswa itu diperkuat bukan di bangun dan setiap masa itu berbeda.
zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu yang hanya melihat buku saja sekarang whiteboard jarang di gunakan karena siswa menggunakan game dan teknologi sebagai bahan belajar agar tidak gampang bosan serta memberikan ice breaking.
anak zaman sekarang etika nya menurun??
bukan karena etika nya yang menurun tetapi karena masa nya dan dari lingkungan keluarganya, serta anak zaman sekarang kurang dekat dengan orang tua tetapi lebih dekat dengan teman sebayanya (circle)
yang kedua mereka juga perlu contoh atau teladan yaitu orang di sekitarnya. karena keteladanan pada siswa di masa bersekolah adalah suatu hal yang penting untuk menemukan jati dirinya
yang ketiga kepekaan dan kepedulian yang di berikan kepada para siswa
Keteladanan menjadi contoh guru bagi murid nya. Terdapat perbedaan yang terlihat dari seorang guru baru dan guru lama, entah dalam perilaku, cara mengajar, dll
Pr seorang guru tidak hanya mendidik dalam hal mata pelajaran melainkan mendidik dengan cara bagaimana kita( seorang guru) dapat mengubah perilaku siswanya menjadi lebih baik.
Seperti diadakannya razia yang bertujuan untuk menertibkan siswa. Terkadang siswa berspektif salah mengenai hal tersebut karena adanya kelabilan yang terdapat dalam diri siswa yang memang berhak memiliki pemahaman lebih terhadap maksud dan tujuan diadakannya peraturan sekolah.
Pemahaman yang harus diberikan kepada siswa melalui kata kata yang jelas dan tidak ambigu. Penerapan etika juga harus dapat disampaikan kepada siswa. Menerapkan komitmen kepada siswa diawal tahun pembelajaran.
Peran guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa. Pada saat ini guru mengajar tidak hanya menjelaskan materi didepan melainkan lebih pleksibel.
Interaktif siswa jaman dahulu dan sekarang tentu berbeda. Siswa pada jaman dahulu lebih interaktif menggunakan buku catetan alat tulis dll. Sedangkan siswa saat ini berinteraktif lebih menggunakan teknologi seperti gadget, laptop dll
Tidak hanya dari sisi guru kita juga mengobservasi dari siswa tentang permasalahan dan pembaharuan pada SMA Negeri 6 Malang.
Permasalahan :
- Pertemanan
adanya kurikulum merdeka membuat kelas berganti-ganti membuat pertemanan kurang nyaman (asing terhadap satu sama lain). Faktor lain adanya kelompok-kelompok pertemanan membuat siswa yang lebih pendiam kurang nyaman dan merasa kurang dihargai.
- Guru yang terlalu berperasaan, Sehingga membuat siswa kurang nyaman dalam pembelajaran. Guru terkadang mengajar sesuai moodnya, siswa yang tidak tau apa-apa menjadi pelampiasan.
- Kepedulian guru pada siswa kurang. Seperti pengaduan siswa tentang fasilitas yang kurang (listrik yang mati sudah sebulan) namun guru maupun pihak sekolah tidak bertindak apa-apa.
- Guru melakukan kekerasan fisik, seperti menjambak rambut siswa tanpa aba-aba karena rambutnya panjang .
- Info yang terlalu mendadak dari sekolah.
- Fasilitas
Seperti bangku yang sudah tidak layak pakai (patah). Sering terjadi bocor dan plafon bolong-bolong.
- Mengeluhkan tentang fasilitas kipas angin yang rusak
- Kurangnya perbaikan instalasi listrik yang sigap sehingga mengganggu pembelajaran saat siang hari dan sore bagi yang kelasnya yang minim pencahayaan matahari
- Mengeluhkan tentang fasilitas wifi yang lambat koneksinya
pembaharuan
- Metode pengumpulan tugas lebih fleksibel dan efisien di google drive, tidak perlu bukti fisik
- Guru yang terlalu boring tanpa metode belajar baru
- Capeknya berpindah kelas karena mapil yang dipilih siswa mempunyai kelas yang berbeda
- Karena berpindah kelas, anak yang mempunyai jiwa introvert kurang bersosialisasi, karena tidak mengenal penghuni kelas mapil
- Kursi yang kurang layak
- Kuota wifi dibatasi
- Sedikit memahami apa yang disampaikan guru
- Cara mengajar sesuai suasana hati guru sehingga tidak professional dalam mengajar
- Stop kontak tidak tersedia untuk charging alat media belajar yaitu handphone
- Tidak tetapnya guru pada mapil yang dipilih pada kelas 1, sehingga ketika berganti guru pada kelas 2 maka murid akan kesulitan karena metode belajar guru pengganti berbeda
- Peraturan razia rambut sehingga terdapat beberapa anak yang malas untuk sekolah karena takut terkena razia
- Kurangnya kuota dan pemaksaan murid, contoh ketika terdapat sebanyak 40 murid memilih mapil biologi dan kuota mapil 30 maka 10 murid lainnya di lempar kepada mapil yang sepi pemilih dan rata rata tidak disukai murid
-Terdapat perbedaan yang terlihat dari seorang guru baru dan guru lama, entah dalam perilaku, cara mengajar, dll
-Seorang guru tidak hanya mendidik dalam hal mata pelajaran melainkan mendidik dengan cara bagaimana kita (seorang guru) dapat mengubah perilaku siswanya menjadi lebih baik.
-Adanya interaktif yang berbeda dalam metode pembelajaran di setiap tahun atau generasinya
Pembaharuan:
- Menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Seperti memakai beberapa aplikasi dalam pembelajaran.
- Teknologi lebih diberikan sebagai stimulus dan refleksi dalam pembelajaran.
- Pengumpulan tugas sudah melalui gdrive berikut dengan pembuatan tugas dalam jangkauan online
-wifi perkelas di barengi dengan password yang sama disetuap kelasnya
-fasilitas sudah memadai, terdapat kantin, lab, musola, dll
-Teknologi sangat berpengaruh untuk siswa, dan tontonan atau kata kata di sosial media mampu menjadikan siswa yang menonton akan menirukan hal yang sama, atau bisa kita sebut sosial media adalah salah satu hal yang menjadikan siswa emosinya tidak dapat terkontrol.
- Guru sedang berusaha untuk memberikan pengertian bahwa setiap tontonan atau apapun yang berbau sosial media itu tidak sepenuhnya benar, maka dari itu siswa tidak boleh menelan semua informasi secara mentah-mentah.
- Guru sedang berusaha menjadi role model untuk para siswa, karena mereka ada di tahap yang di mana etika/sopan santun tidak terlalu di junjung dalam kehidupan pertemanan dan masyarakat.
- Fasilitas
Parkiran yang luas, wifi di beberapa kelas memadai, lapangan volly, lapangan basket
- Metode pengumpulan tugas lebih fleksibel dan efisien di google drive, tidak perlu bukti fisik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI