Seperti dilansir Kompas, Klotok diambil dari bunyi proses penyajian pada kopi. Pertama-tama, kopi hitam yang hendak disajikan, digodok atau direbus dulu sampai mendidih dan menimbulkan bunyi "klotok-klotok".
Untuk menikmati santapan, warung ini menyediakan tiga ruang. Bagian dapur, bagian dalam, serta teras bagian luar. Bila pagi dan sore hari, banyak sekali pengunjung yang memilih lesehan beralas tikar untuk menikmati santapan di bagian luar.
Tapi percayalah, kalian akan merindukannya untuk kembali lagi. Suasana yang tenang, hangat, serta rasa masakan yang gurih mungkin saja mendiami pikiran kalian seperti yang saya rasakan kini.
Lovely and cheap (Java food) in a spectacular setting overlooking paddy fields looking at Merapi. Try the strong coffee! -- 818gareths, Tripadvisor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H