Mohon tunggu...
M Aulia Rahman
M Aulia Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengoperasian Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta Perlu Kajian dan Perbaikan

11 April 2018   10:55 Diperbarui: 12 April 2018   09:03 12830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KA Bandara Kuala Lumpur memiliki dua jenis pelayanan : 1) KLIA Transit, berhenti di lima stasiun, 2) KLIA Express, layanan non-stop KL Sentral - KLIA & KLIA2 (Dokumentasi pribadi)

Jika menempatkan kedua sistem pelayanan yang berbeda di satu trek yang sama, maka akan ada satu pihak yang mengalah. Sebenarnya tidak masalah jika tidak ada yang dirugikan, namun jika itu terjadi sudah pasti menimbulkan kecemburuan sosial.

Hal ini sebenarnya sudah terjadi antara penumpang Commuter Line Bekasi dengan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ).

Ditambah lagi dengan hasil renovasi stasiun Duri yang tidak siap dengan laju pertumbuhan penumpang. Desain stasiun Duri yang baru terbukti tidak bisa mengakomodir penumpang karena tetap sempit dan minim fasilitas.

Stasiun Duri menjadi tambah kacau semenjak KA Bandara dioperasikan (dok, poskotanews.com)
Stasiun Duri menjadi tambah kacau semenjak KA Bandara dioperasikan (dok, poskotanews.com)
Pada akhirnya stasiun tersebut menjadi perbincangan warga ibu kota akhir-akhir ini lantaran penumpang KRL jalur Tangerang menumpuk dan mengantre untuk transit dan berpindah dari jalur 5. Sementara di jalur 3 dan 4  khusus melayani KA Bandara yang sebelumnya dipakai KRL Commuter Line.

Sedangkan jalur 1 dan 2 digunakan untuk penumpang KRL Lintas Bogor. Maka penumpang yang ingin transit antara kedua rute tersebut, diharuskan menyeberang melalui ruang utama stasiun di lantai dua.

Kekacauan di Stasiun Duri (Dok, twitter @GilangPurnamaS)
Kekacauan di Stasiun Duri (Dok, twitter @GilangPurnamaS)
Mirisnya, hanya ada satu akses eskalator di stasiun tersebut yang bisa dipakai oleh ribuan penumpang KRL yang baru datang. Kondisi tersebut menjadi viral karena lebih parah dengan yang terjadi di stasiun Tanah Abang, stasiun yang sebelumnya paling kacau dalam mengakomodasi penumpang transit.

Kedua, Akses ke Stasiun Masih Sulit

Rupanya pembangunan infrastruktur KA Bandara Soetta ini belum 100% rampung. Dari lima stasiun yang dirancang, baru tiga stasiun yang baru dioperasikan. Yaitu Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Batu Ceper, dan Stasiun Soekarno-Hatta.

Sementara stasiun Manggarai masih dalam tahap pembangunan pondasi, dan stasiun Duri bisa dibilang belum siap karena masih dilanda kejadian "horor" akhir-akhir ini.

Sedangkan akses ke stasiun utama, Sudirman Baru (BNI City) masih belum ditunjang dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Jika kita ingin ke sana dengan kendaraan pribadi, maka kita harus siap dengan kemacetan di sepanjang jalan Jendral Sudirman.

Meskipun stasiun ini diapit oleh dua stasiun Commuter Line, yaitu Sudirman dan Karet. Calon pengguna KA Bandara yang hendak menuju stasiun ini dengan Commuter Line tidak difasilitasi dengan akses yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun