Melaka adalah kota dengan segudang sejarah. Kota ini pada masa lampau kerap menjadi rebutan penguasa karena wilayahnya sangat strategis dalam mengatur kegiatan perdagangan yang melintasi Selat Melaka - merupakan salah satu jalur sutra yang dilewati para penjelajah dunia dan perannya masih sangat penting hingga masa kini  untuk menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.
Begitu banyak sejarah yang terukir di kota ini. Maka Ketika anda menjejakkan kaki di Melaka, jangan heran dengan banyaknya museum bertebaran yang jaraknya satu sama lain berdempetan. Seolah setiap kita melangkah, kita diajak untuk menjadi saksi peradaban nusantara yang dulu tersohor bagi warga dunia pada masanya.
Aktivitas peradaban Melaka tidak terlepas dari Sungai. Sejak awal abad ke-15 para pedagang berlayar menghidupi jalur ini ke penduduk lokal untuk menukar barang, membuat armada penakluk Eropa tergoda untuk menguasai perairan dan kerajaan.


Mari kita bahas satu-persatu!
The Stadhuys
Langkah pertama bisa kita mulai dari titik ini. Biasa disebut dengan Dutch Square / Bangunan Merah. Di sinilah pusat kota Melaka pada masa kolonial Belanda. Dikelilingi dengan gereja Christ Church, balai kota (Stadhuys), alun-alun pasar, sekolah, dan tepian sungai Melaka yang asri. Membuat kota ini berkarakter layaknya kota-kota kuno di Eropa.


Bangunan ini berdiri di sebuah bukit belakang Stadhuys, dengan menaiki beberapa anak tangga. Dari bukit ini kita bisa melihat pemandangan kota tua Melaka 360 derajat.



Sebelumnya berbentuk benteng, dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 dan merupakan satu dari 4 gerbang utama ke benteng Portugis di kota ini. Kemudian direnovasi oleh Belanda pada 1670 setelah berkahirnya kependudukan Portugis selama 130 tahun.

Museum Kesultanan Melaka
Museum ini berdiri di atas bekas Istana Sultan Melaka, dibangun pada tahun 1984 untuk mengenang masa kejayaan kesultanan Melaka dan berdasarkan anotasi dalam Sejarah Melayu.
Struktur kayu mengingatkan pada gaya arsitektur pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah (1456-1477). Tidak ada kuku, hanya pasak kayu, yang digunakan dalam konstruksi.

Monumen Kemerdekaan (Proclaimation of Independence Memorial)
Bangunan kolonial Inggris yang dibangun pada tahun 1912. Di dalamnya memamerkan catatan dan semua memorabilia, manuskrip, kaset, slide dan film perjuangan negara untuk merdeka dari pemerintahan colonial.
Terdapat juga cacatan sejarah dari Kesultanan Melaka sampai Deklarasi Kemerdekaan Federasi Malaya (Malaysia) pada tanggal 31 Agustus 1957.

Malacca Stamp Museum (Museum Prangko)
Melaka juga menjadi tempat yang menarik bagi anda seorang filateli. Sebelumnya, bangunan kecil ini dihuni oleh keluarga Westerhout selama 300 dan kemudian diubah menjadi museum pertama negara tersebut setelah tahun 1957.
Hanya dengan RM 3, kita bisa belajar sejarah, budaya, alam, dan dinamika masyarakat Melayu dalam koleksi perangko.
Islamic Museum
Peran Melaka dalam penyebaran Islam di semenanjung Melayu didokumentasikan di Museum Islam Melaka. Bertempat di bangunan bekas Belanda, museum ini berdiri di lereng bukit St Paul dan dianggap megah pada masa-masa awal. Kesan pertama melihatnya bangunan ini sangat merah dan ''eye catching''.

Middleburg Bastion
Sisa bangunan ini bisa kita di tepi sungai Melaka, tepatnya di sebrang Stadhuys. Reruntuhan benteng Middleburg ditemukan pada tahun 2006. Dinding banteng ini sebenarnya berdiri sepanjang 1,5 km mengelilingi kota ini.
Dibangun oleh Portugis pada pertengahan tahun 1500an. Belanda kemudian menambahkan benteng Middleburg dan benteng Hendrick di tahun 1600-an untuk melindungi dermaga tua.


Wisata sejarah yang bisa kita dapatkan selain peninggalan masa kerajaan dan colonial di Melaka adalah sebuah kuil Hindu. Kuil Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi merupakan kuil tertua di Malaysia dan sudah berdiri selama 230 tahun. Didedikasikan untuk Lord Vinayagar, tubuh gajah dengan tubuh manusia dan 4 tangan. Dianggap suci bagi Komunitas Chettiars dan Chitty (Peranakan India) di Melaka.

Masjid ini berusia 150 tahun. sisi unik dari masjid ini adalah arsitekturnya merupakan campuran dari kebudayaan China, Melayu, dan Eropa. Memiliki atap piramida yang unik dan menara berdesain pagoda Cina 6 tingkat, ubin kaca bergaya Eropa yang indah serta langit-langit kayu yang berukir indah.


Satu lagi bangunan religius bersejarah di Melaka adalah kuil China ini. Dibangun pada tahun 1645 dengan bahan-bahan yang dibawa dari provinsi Fujian dan Guandong di China. Di dalamnya terdapat karya-karya indah dengan patung-patung mitologis yang diukir secara rumit.

Selain atraksi sejarah, kota Melaka juga punya beragam jenis wisata yang direkomendasikan oleh dinas pariwisata setempat. Untuk itu ketika anda baru sampai kota ini, kunjungilah kantor pusat informasi wisata terlebih dahulu untuk mengambil lembar panduan wisata (tourism guide). Agar kita bisa mendapatkan ilmu baru yang menarik setelah berkunjung ke kota ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI