Mohon tunggu...
Aul Liya
Aul Liya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kosong

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ajakan Boikot Produk Israel Di Media Sosial Dan Kaitannya Dalam Perspektif Islam

19 Mei 2024   12:17 Diperbarui: 19 Mei 2024   12:29 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam, isu boikot tidak secara eksplisit dibahas dalam Al-Qur'an atau Hadits, namun prinsip-prinsip dasar yang terkait dengan keadilan, solidaritas, dan perlindungan terhadap yang tertindas dapat menjadi landasan untuk mendukung gerakan boikot. Ajakan untuk memboikot produk Israel bisa dilihat sebagai bentuk solidaritas dengan saudara Muslim di Palestina yang menghadapi penindasan dan ketidakadilan. Islam menekankan pentingnya keadilan dan memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas. Boikot dapat dianggap sebagai tindakan untuk menegakkan keadilan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya membantu sesama Muslim yang berada dalam kesulitan dan menentang ketidakadilan. Misalnya, dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 2)

Hadis juga mengajarkan pentingnya solidaritas antara umat Muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Perumpamaan kaum mukminin dalam hal cinta-mencintai, sayang-menyayangi, dan kasih-mengasihi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakannya." (HR. Muslim)

Terlepas dari pandangan pro dan kontra, seruan boikot produk Israel di media sosial menunjukkan bagaimana isu global dapat memobilisasi opini publik dan aksi kolektif melalui platform digital. Ajakan untuk memboikot produk Israel di media sosial mendapatkan dukungan yang signifikan dari berbagai kalangan, termasuk umat Muslim yang melihatnya sebagai bentuk solidaritas dan upaya menegakkan keadilan bagi Palestina. Dari perspektif Islam, gerakan ini dapat dilihat sebagai bentuk implementasi nilai-nilai keadilan, solidaritas, dan perlindungan terhadap yang tertindas. Meskipun tidak ada konsensus mutlak di kalangan ulama, banyak yang mendukung boikot sebagai langkah sah dan bermakna dalam upaya mencari keadilan bagi rakyat Palestina. Dalam konteks ini, media sosial memainkan peran penting sebagai alat mobilisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi umat Muslim di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun