Mohon tunggu...
Aulli R Atmam
Aulli R Atmam Mohon Tunggu... Jurnalis - Kompasianer

Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lewandowski dan Penggemar Sepak Bola yang Tak Beruntung

18 Oktober 2020   23:01 Diperbarui: 19 Oktober 2020   12:09 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib Robert Lewandowski yang tak beruntung membuat dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai pemain terbaik dunia belum bisa dibendung.

Di jagat sepak bola, tahun 2020 benar-benar miliknya Robert Lewandowski. Bagaimana tidak, penyerang Bayern Munchen asal Polandia itu sukses menorehkan pencapaian yang benar-benar cemerlang.

Bersama klubnya, Lewandowski menutup musim 2019-2020 dengan raihan tiga gelar alias treble winner yang terdiri dari gelar Bundesliga Jerman, Liga Champions UEFA, serta DFB Pokal.

Setelah musim 2019-2020 tuntas, satu lagi gelar didapat Lewandowski bersama Bayern Muenchen saat musim 2020-2021 baru saja dimulai. Kali ini, ia mengantar klubnya meraih trofi Piala Super Eropa dengan mengalahkan sang jawara Liga Europa, Sevilla.

Itu baru di level klub. Di level individu, gelar Lewandowski yang dikoleksi di tahun 2020 ini juga tidak kalah mentereng. Sebut saja pemain terbaik Bayern Munchen dan Bundesliga, serta pencetak gol terbanyak di dua ajang tersebut. 

Dengan rentetan prestasi di atas, tidak sulit untuk menyebut Lewandowski sebagai pesepakbola terbaik dunia tahun 2020. 

Sayangnya, itulah masalah yang dialami Lewandowski, ia tidak cukup beruntung bisa dinobatkan sebagai pemain terbaik berhubung penganugerahan Ballon d'Or dipastikan tidak digelar tahun ini.

Ya, tidak ada Ballon d'Or yang merupakan gelar bagi pemain terbaik dunia yang super prestisius itu untuk tahun ini di mana pandemi COVID-19 menjadi penyebabnya. 

Kompetisi sepak bola di berbagai belahan dunia telah terkena dampak dari COVID-19 sehingga melakukan penilaian terhadap pemain secara adil dianggap tidak mungkin dilakukan.

Lewandowski memang bernasib apes, namun para penggemar sepak bola juga sama tidak beruntungnya karena kehilangan kesempatan untuk melihat nuansa baru dalam kandidat Ballon d'Or. 

Maklum saja, dalam beberapa tahun terakhir, gelar tersebut didominasi oleh orang yang itu-itu saja. Siapa lagi kalau bukan duo megabintang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Ronaldo yang kini membela Juventus dan Messi yang setia bersama Barcelona menguasai Ballon d'Or mulai tahun 2008. Sejak itu, keduanya silih berganti memboyong sang trofi bola emas.

Tercatat hanya pada tahun 2018 saja gelar Ballon d'Or tidak diraih oleh Ronaldo dan Messi, melainkan oleh Luka Modric berkat kesuksesan bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia. Meski demikian, pada tahun berikutnya lagi-lagi Messi yang tampil sebagai peraih gelar.

Seandainya tahun ini Ronaldo dan Messi tidak tampil sebagai peraih Ballon d'Or lagi, setidaknya terlihat tanda bahwa pemain lain sudah mulai mengancam dominasi mereka dan membuat persaingan semakin seru.

Apalagi, pada tahun 2019 Messi hanya unggul tipis dalam perolehan poin di mana pemain asal Argentina itu hanya meraup 7 poin lebih banyak dari Virgil van Dijk. 

Untuk diketahui, pemenang Ballon d'Or 2019 ditentukan melalui pemungutan suara dari satu orang jurnalis terpilih dari setiap negara.

Lantas, bagaimana dengan 2021? Apakah Lewandowski akan mampu menebus nasib apesnya dengan meraih Ballon d'Or mengalahkan Ronaldo dan Messi? Tentu saja masih terlalu dini untuk memprediksi secara mantap.

Namun, dengan melihat kondisi Bayern Munchen, Juventus, dan Barcelona saat ini, agaknya terbuka peluang bagi Lewandowski untuk tampil menggebrak lagi. 

Pertama, tidak ada perubahan drastis yang terjadi di skuad Bayern Munchen dalam menyambut musim 2020-2021. Pelatih yang menjadi otak kesuksesan musim lalu, Hansi Flick, masih ada. Pemain-pemain kunci pun tak kemana-mana.

Memang ada beberapa pemain penting yang hengkang, seperti Thiago Alcantara dan Philippe Coutinho. Namun, Bayern Munchen juga sudah mendapatkan penggantinya berupa nama-nama yang cukup beken macam Leroy Sane, Douglas Costa, dan Marc Roca.

Kedua, Juventus dan Barcelona sedang dalam masa transisi. Juventus sedang mengawali musim 2020-2021 bersama pelatih baru Andrea Pirlo yang gayanya jauh berbeda dengan pelatih sebelumnya, Maurizio Sarri.

Pun demikian dengan Barcelona yang juga punya pelatih baru yakni Ronald Koeman. Apalagi Barcelona melakukan perombakan besar di tubuh tim setelah performa tak memuaskan musim lalu.

Secara pribadi, penulis sendiri berharap agar dominasi Ronaldo-Messi bisa terhenti tahun depan, entah itu oleh Lewandowski atau pemain lain. Bukannya apa-apa, biar tidak bosan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun