Ronaldo yang kini membela Juventus dan Messi yang setia bersama Barcelona menguasai Ballon d'Or mulai tahun 2008. Sejak itu, keduanya silih berganti memboyong sang trofi bola emas.
Tercatat hanya pada tahun 2018 saja gelar Ballon d'Or tidak diraih oleh Ronaldo dan Messi, melainkan oleh Luka Modric berkat kesuksesan bersama Real Madrid dan Timnas Kroasia. Meski demikian, pada tahun berikutnya lagi-lagi Messi yang tampil sebagai peraih gelar.
Seandainya tahun ini Ronaldo dan Messi tidak tampil sebagai peraih Ballon d'Or lagi, setidaknya terlihat tanda bahwa pemain lain sudah mulai mengancam dominasi mereka dan membuat persaingan semakin seru.
Apalagi, pada tahun 2019 Messi hanya unggul tipis dalam perolehan poin di mana pemain asal Argentina itu hanya meraup 7 poin lebih banyak dari Virgil van Dijk.Â
Untuk diketahui, pemenang Ballon d'Or 2019 ditentukan melalui pemungutan suara dari satu orang jurnalis terpilih dari setiap negara.
Lantas, bagaimana dengan 2021? Apakah Lewandowski akan mampu menebus nasib apesnya dengan meraih Ballon d'Or mengalahkan Ronaldo dan Messi? Tentu saja masih terlalu dini untuk memprediksi secara mantap.
Namun, dengan melihat kondisi Bayern Munchen, Juventus, dan Barcelona saat ini, agaknya terbuka peluang bagi Lewandowski untuk tampil menggebrak lagi.Â
Pertama, tidak ada perubahan drastis yang terjadi di skuad Bayern Munchen dalam menyambut musim 2020-2021. Pelatih yang menjadi otak kesuksesan musim lalu, Hansi Flick, masih ada. Pemain-pemain kunci pun tak kemana-mana.
Memang ada beberapa pemain penting yang hengkang, seperti Thiago Alcantara dan Philippe Coutinho. Namun, Bayern Munchen juga sudah mendapatkan penggantinya berupa nama-nama yang cukup beken macam Leroy Sane, Douglas Costa, dan Marc Roca.
Kedua, Juventus dan Barcelona sedang dalam masa transisi. Juventus sedang mengawali musim 2020-2021 bersama pelatih baru Andrea Pirlo yang gayanya jauh berbeda dengan pelatih sebelumnya, Maurizio Sarri.
Pun demikian dengan Barcelona yang juga punya pelatih baru yakni Ronald Koeman. Apalagi Barcelona melakukan perombakan besar di tubuh tim setelah performa tak memuaskan musim lalu.