Mohon tunggu...
Auliya Solihin
Auliya Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Saya adalah seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang memiliki kegemaran Nonton Drama Korea dan Menganalisis peristiwa atau kasus di dalam Drama Korea tersebut dan Saya juga Memiliki Hobi Menulis cerita yang terinspirasi dari Drama Korea itu, Mulai dari Deskripsi Tokoh dan membuat Alur cerita yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Tol Padalarang di Blokade Buruh, Jalan Bandung Barat Lumpuh hingga Kota Bandung

2 Desember 2023   09:47 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:01 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi demo dan tuntutan kenaikan gaji buruh dapat dianggap sebagai bentuk partisipasi dalam proses demokrasi ekonomi. Namun, pertanyaan yang muncul adalah seberapa efektif suara mereka dalam mencapai perubahan yang mereka inginkan. Meskipun demonstrasi ini mencerminkan kemauan untuk berpartisipasi dalam proses demokratis, tetapi sejauh mana para wakil rakyat benar-benar mendengar dan bertindak sesuai dengan aspirasi yang disuarakan di jalanan?

Dalam menghadapi tuntutan kenaikan upah, tentu pertanyaan ini menjadi semakin relevan.

Harapannya adalah agar para (yang katanya?) wakil rakyat dapat menjembatani keinginan buruh dengan kebijakan yang nyata dan dapat memperbaiki kondisi ekonomi yang sulit. Kepemimpinan yang responsif terhadap aspirasi rakyat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menghindari eskalasi protes yang lebih besar. Namun,adanya tantangan nyata terletak pada implementasi dan tindakan yang diambil oleh para pemimpin.

Sejauh mana mereka bersedia mendengarkan dan merespons tuntutan rakyat, terutama dalam hal kenaikan upah, akan menentukan keberhasilan dari proses demokrasi ekonomi ini. Suksesnya sistem demokrasi tidak hanya terletak pada kemampuan rakyat untuk bersuara, tetapi juga pada kemampuan pemimpin untuk merespons dan mengambil tindakan konstruktif sebagai tanggapan atas suara rakyat.

Aksi protes buruh di Bandung Barat menjadi cermin dari kompleksitas dinamika ekonomi dan politik dalam masyarakat kita. Blokade jalan tol dan tuntutan kenaikan upah yang diusung oleh para buruh mencerminkan keinginan mendalam untuk keadilan ekonomi dan partisipasi yang lebih besar dalam proses demokrasi. Namun, tantangan sekarang ada pada pundak para pemimpin untuk mengambil langkah-langkah konkret yang tidak hanya mendengar, tetapi juga merespons dengan tindakan yang dapat mengatasi ketidakpuasan dan meningkatkan kondisi ekonomi bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun