Mohon tunggu...
Auliya Larasati
Auliya Larasati Mohon Tunggu... Lainnya - Black Addict | Ig: auliyalrs

Allah does not allow to be lost the reward of those who do good

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memberi Setulus Hati

31 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 29 April 2021   09:50 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati) menyantuni dan berbagi di panti asuhan Maskanul Aitam Bandar Lampung /dokpri

Berbagi adalah hal yang selalu menarik perhatian saya. Ketika Sekolah Menengah Atas (SMA), guru Agama saya menjelaskan tentang sebuah materi pada bab "Sedekah". Saat itu saya mengimani apa yang beliau sampaikan, bahwa ketika kita berbagi dengan orang lain, kita tidak akan merasa kekurangan, justru Allah akan menambah nikmat yang telah kita bagikan. 

Saya yakin bahwa setiap manusia memiliki hati yang peduli terhadap sesama, hanya saja jika rasa empati tidak dihadirkan, maka jiwa tolong-menolong terhadap orang lain mustahil ada. Seringkali saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana caranya memiliki jiwa berbagi sedangkan tidak ada hal yang dapat saya bagikan? 

bagaimana memantaskan diri dan menimbullkan rasa empati? dan bagaimana caranya memulai hal baru yang belum pernah saya lakukan? banyak sekali pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya ketika itu, padahal jika dilakukan tanpa banyak pertimbangan, kebaikan itu akan berjalan begitu saja. Setelah saya menjadi seorang mahasiswa beragam pertanyaan tersebut mulai terkuak.

Selama menempuh pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Lampung, saya tidak hanya memfokuskan diri saya untuk kuliah saja. Akan tetapi saya juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi internal dan eksternal. Salah satu organisasi eksternal yang saya ikuti adalah organisasi sosial yaitu Sahabat Sedekah Lampung. 

Komunitas Sahabat Sedekah Lampung merupakan suatu wadah berkumpulnya teman-teman kebaikan dalam melakukan kegiatan sosial di setiap hari Jum'at, dimana agenda yang dilakukan setiap hari Jum'at tersebut dinamakan dengan JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati). Bersama sahabat kebaikan saya melakukan kegiatan sosial ke panti asuhan, panti jompo, berbagi ke jalanan, dan kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Rasa bahagia yang tak ternilai selalu menghampiri ketika saya melihat orang lain tersenyum bahagia dengan sedikit kebaikan yang kita lakukan, terkadang hal yang menurut kita kecil justru memberikan dampak yang besar terhadap orang lain. 

Maka dari itu, adanya saya mengikuti komunitas ini memberikan dampak luar biasa bagi diri saya sendiri, hal tersebut menjadi pionir pengembangan jiwa yang peduli terhadap sesama. 

Saat adanya pandemi ini saya tidak bisa melakukan banyak aktivitas dan kegiatan diluar rumah, tetapi saya tetap beraktivitas dengan melakukan kegiatan belajar mengaji bersama adik-adik yang ada disekitar rumah, dengan begitu saya dapat berbagi ilmu yang bermanfaat kepada mereka. Berikut agenda yang saya lakukan bersama teman-teman kebaikan.

JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati) berbagi ke jalanan kota Bandar Lampung/dokpri
JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati) berbagi ke jalanan kota Bandar Lampung/dokpri
Sahabat Kebaikan MENYAPA (Menyayangi Para Manula) di Panti Asuhan Tresna Werdha, Lampung Selatan/dokpri
Sahabat Kebaikan MENYAPA (Menyayangi Para Manula) di Panti Asuhan Tresna Werdha, Lampung Selatan/dokpri
JUS JAMBU (Jum'at Sedekah Jamuan Buka) Buka bersama di Panti Asuhan Raudatul Aitam, Bandar Lampung/dokpri
JUS JAMBU (Jum'at Sedekah Jamuan Buka) Buka bersama di Panti Asuhan Raudatul Aitam, Bandar Lampung/dokpri
Sinergi kebaikan sosialisasi Sehatkan Perempuan Tuna Netra dari Kanker Serviks oleh YPKI, DPD Pertuni Provinsi Lampung dan Sahabat Sedekah Lampung/dokpri
Sinergi kebaikan sosialisasi Sehatkan Perempuan Tuna Netra dari Kanker Serviks oleh YPKI, DPD Pertuni Provinsi Lampung dan Sahabat Sedekah Lampung/dokpri
Kegiatan Belajar Mengaji Bersama Adik-Adik di Sekitar Rumah, Lampung Tengah/dokpri
Kegiatan Belajar Mengaji Bersama Adik-Adik di Sekitar Rumah, Lampung Tengah/dokpri
Berbagi mengindikasikan Pengorbanan dan kerelaan untuk memberi. Semakin banyak memberi, semakin banyak menerima. Semakin banyak berbagi, semakin kaya akan rezeki. 

Hakikatnya berbagi tidak hanya dilakukan dalam bentuk materi saja, namun bermacam-macam bentuknya. Mulai dari berbagi makanan, perhatian, serta ilmu yang bermanfaat. 

Asalkan dilakukan dengan niat yang tulus, maka berapapun dan apapun yang kita berikan kepada orang lain akan menjadi berkah dan pahala. Selain membawa pahala kebaikan, kesehatan dan juga kebahagiaan, berbagi memiliki banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan, diantaranya:

1. Menimbulkan rasa syukur.

Meski di dalam Islam, tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah atau dengan kata lain memberi seringkali dianggap lebih baik daripada menerima, sebenarnya aktivitas memberi dan menerima sama-sama memberikan dampak bahagia karna menghadirkan rasa syukur. 

Rasa syukur merupakan elemen dari kebahagiaan dan kesehatan, ketika seseorang berbagi kepada yang membutuhkan, hal tersebut menghadirkan rasa syukur bagi keduanya. Pihak pemberi akan mensyukuri kehidupannya karena ia merasa nasibnya lebih baik, sedangkan pihak yang menerima juga bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan melalui makhlukNya.

2. menciptakan tali persaudaraan 

ketika kita memberi, kita sebenarnya sedang menerima. Saat seseorang berbagi dengan orang lain, maka kebaikan itu akan terus berlanjut. Bila kita meyakini bahwa kebaikan adalah sebuah lingkaran, maka kebaikan yang kita berikan lewat berbagi itu akan kembali lagi pada kita, meskipun dalam bentuk dan dari orang yang berbeda. Dan pertukaran kebaikan tersebut yang akan menguatkan tali persaudaraan diantara pihak pemberi dan penerima.

3. Memberikan harapan baru

berbagi mampu meningkatkan kepedulian kita terhadap kondisi sosial pada mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan pada orang lain, maka secara tidak langsung memberikan harapan baru bagi mereka yang kurang beruntung untuk terus berjuang menjalankan kehidupan.

Semoga kita bisa menumbuhkan rasa empati sehingga dapat menyinari hati dengan rasa peduli. Karena sejatinya, kebahagiaan yang hakiki bukan bahagia yang dirasakan sendiri, melainkan bahagia ketika kita mampu berbagi dengan keikhlasan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun