Mohon tunggu...
Auliya Larasati
Auliya Larasati Mohon Tunggu... Lainnya - Black Addict | Ig: auliyalrs

Allah does not allow to be lost the reward of those who do good

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memberi Setulus Hati

31 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 29 April 2021   09:50 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JUS SEHAT (Jum'at Sedekah Setulus Hati) menyantuni dan berbagi di panti asuhan Maskanul Aitam Bandar Lampung /dokpri

1. Menimbulkan rasa syukur.

Meski di dalam Islam, tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah atau dengan kata lain memberi seringkali dianggap lebih baik daripada menerima, sebenarnya aktivitas memberi dan menerima sama-sama memberikan dampak bahagia karna menghadirkan rasa syukur. 

Rasa syukur merupakan elemen dari kebahagiaan dan kesehatan, ketika seseorang berbagi kepada yang membutuhkan, hal tersebut menghadirkan rasa syukur bagi keduanya. Pihak pemberi akan mensyukuri kehidupannya karena ia merasa nasibnya lebih baik, sedangkan pihak yang menerima juga bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan melalui makhlukNya.

2. menciptakan tali persaudaraan 

ketika kita memberi, kita sebenarnya sedang menerima. Saat seseorang berbagi dengan orang lain, maka kebaikan itu akan terus berlanjut. Bila kita meyakini bahwa kebaikan adalah sebuah lingkaran, maka kebaikan yang kita berikan lewat berbagi itu akan kembali lagi pada kita, meskipun dalam bentuk dan dari orang yang berbeda. Dan pertukaran kebaikan tersebut yang akan menguatkan tali persaudaraan diantara pihak pemberi dan penerima.

3. Memberikan harapan baru

berbagi mampu meningkatkan kepedulian kita terhadap kondisi sosial pada mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan pada orang lain, maka secara tidak langsung memberikan harapan baru bagi mereka yang kurang beruntung untuk terus berjuang menjalankan kehidupan.

Semoga kita bisa menumbuhkan rasa empati sehingga dapat menyinari hati dengan rasa peduli. Karena sejatinya, kebahagiaan yang hakiki bukan bahagia yang dirasakan sendiri, melainkan bahagia ketika kita mampu berbagi dengan keikhlasan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun