Tapi kalau dia nggak bisa mengerti perasaan mu dan malah membenci, menjauhi, atau menimbulkan konflik.
Yaudahh,
5. Tinggalkan dia
"CUKUP MISKAH!" akhiri pertemanan toxic itu secepatnya.
Kalian yang membaca ini pasti sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan. Memilih dan mengeliminasi orang-orang yang sekiranya akan menghancurkan hidup adalah bagian dari pendewasaan diri. Meninggalkan mereka yang seharusnya memang ditinggalkan mungkin memang berat, tapi itu yang harus dilakukan untuk kehidupan kita yang lebih baik.Â
Manusia memang bisa berubah. Namun untuk merubah sifatnya itu bukan kewajiban kita. Kita hanya bisa membantu secukupnya, tidak perlu berlebihan. Dan bisa aja, kepergian kita lah yang membuat dia lebih baik dan dewasa. Oiya jangan terlibat drama yang berlarut-larut ya sist, keep strong! <3
"Aku yakin kamu adalah orang baik, dan berusaha lebih baik.
Dengan kebaikan mu, masih banyak kok orang yang ingin berteman dengan mu.
Lagipula, untuk apa berteman jika kamu sendiri tidak merasakan kenyamanan?" -aku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H