Mohon tunggu...
Aulia Wasilah Fathonah Salim
Aulia Wasilah Fathonah Salim Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Makassar

Hanya ingin menulis disini untuk memenuhi kebutuhan tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Trip

A Day in Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung

19 Desember 2022   16:39 Diperbarui: 19 Desember 2022   16:42 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang masuk Hutan Taman Raya dan Goa Belanda (dokumentasi pribadi)

Hai Yeorobun! Hari ini Aku kembali mau sharing pengalaman kegiatan Modul Nusantara PMM 2 UPI Bandung! Selamat membaca!

Kegiatan Modul Nusantara ini berlangsung pada hari Minggu, 27 November 2022 di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sebagai informasi, ini adalah Modul Nusantara terakhir kami yang dilaksanakan untuk semua grup. Modul kali ini sebenarnya berfokus pada Goa Jepang dan Goa Belanda, tetapi disini Aku hanya akan menceritakan kisah-kisah yang membuatku terkesan. Sebelum Kami berangkat kesini, Aku sudah mencari beragam informasi di youtube tentang isi kedua goa ini beserta sejarahnya. Sejujurnya, ini agak menakutkan. Goanya sangat gelap dan sunyi. Hmm.. mungkin karena aku menonton channel youtube orang indigo (bisa melihat dan berbicara dengan hantu) dan orang tersebut melakukan kunjungannya di sore menjelang malam. Video-video mereka membuatku gila ketakutan, namun seru sih, hahahaha.

Gerbang masuk Hutan Taman Raya dan Goa Belanda (dokumentasi pribadi)
Gerbang masuk Hutan Taman Raya dan Goa Belanda (dokumentasi pribadi)
Plot twistnya, saat kami ke Taman Hutan Raya ini, Aku baik-baik saja. Sepertinya karena kami melakukannya bersama-sama, tidak satu per satu masuk ke goa tersebut. Aku tidak merasa takut sama sekali. Aku bahkan melihat lebih dekat ke dalam sebuah ruangan kecil, tempat interogasi (dan pembunuhan) penduduk pribumi. Sejujurnya Aku juga tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diceritakan tour guardnya tentang sejarah goa-goa ini.

Isi ruangan Goa Jepang dan Goa Belanda (dokumentasi pribadi)
Isi ruangan Goa Jepang dan Goa Belanda (dokumentasi pribadi)

Yang Aku tahu tempat ini dulunya adalah tempat zaman Romusha. Jadi meskipun peristiwa tersebut telah berlalu, perasaan stress dan pedihnya masyarakat Indonesia saat penjajahan Jepang dan Belanda memperlakukan mereka dengan sangat buruk ditambah memaksa mereka untuk membuat goa tersebut terasa hingga ke dalam tubuhku. Mereka membuat ini untuk mempersiapkan perang berikutnya antara Jepang dan koloni Belanda, tetapi sayangnya pembangunan tidak selesai karena perang datang lebih awal. Jadi inilah warisannya. Di dalam gua, kita juga bisa melihat begitu banyak tempat menyimpan senjata, ruang pintas, dan ventilasi udara. Ngomong-ngomong, aku bisa mencium bau mayat manusia juga. Woww..

Oke, cukup untuk cerita seputar goa, mari kita lanjutkan apa yang terjadi setelah itu. Kami melanjutkan perjalanan untuk melihat penangkaran rusa. Cuacanya mendung, Aku agak panik karena sangat menghindari sakit. Tapi tahukah kamu? Pada akhirnya, kami semua basah kuyup, HAHAHAHHA. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Aku akan terus terjebak di tempat itu jika terus menunggu hingga hujan berhenti. Lokasi ini juga cukup jauh dari tempat pertama kita datang. Jadi..  yuk sama-sama sakit (?).

Lokasi Penangkaran Rusa (dokumentasi pribadi)
Lokasi Penangkaran Rusa (dokumentasi pribadi)
Aku tahu ini adalah Modul Nusantara terakhir kami yang pergi bersama-sama. Tidak ada yang istimewa tentangnya, tapi Aku sangat MENIKMATINYA. Bermain bersama di bawah hujan itu sangat berkesan bagiku. Kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk menutupnya. Jadi, terima kasih banyak atas kenangan yang luar biasa ini. Perjalanan ini di tutup dengan makan cilor sembari membeli gelang. Gelang batu swarovski, sangat cantik. Ayam sambal lalap juga merupakan masakan terbaik sejauh ini untuk sambalnya. Aku takkan pernah melupakan cita rasanya.

Ayam Sambal Lalap dan gelang Swarovski (dokumentasi priadi)
Ayam Sambal Lalap dan gelang Swarovski (dokumentasi priadi)

Hmm.. Sekarang apa lagi? Waktu berlalu begitu cepat, bukan? Kita tidak dapat menghindari bahwa ini adalah perpisahan. Menyedihkan, tapi terima kasih atas ingatan, waktu, dan kerja kerasnya. Aku akan merindukan momen ini lagi. Sampai jumpa di masa depan.

"Bertukar Sementara, Kangen Selamanya" :)

Foto bersama para PMM 2 UPI Bandung (Dokumentasi PMM)
Foto bersama para PMM 2 UPI Bandung (Dokumentasi PMM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun