Hai Yeorobun! Hari ini Aku kembali mau sharing pengalaman kegiatan Modul Nusantara PMM 2 UPI Bandung! Selamat membaca!
Kegiatan Modul Nusantara ini berlangsung pada hari Minggu, 27 November 2022 di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sebagai informasi, ini adalah Modul Nusantara terakhir kami yang dilaksanakan untuk semua grup. Modul kali ini sebenarnya berfokus pada Goa Jepang dan Goa Belanda, tetapi disini Aku hanya akan menceritakan kisah-kisah yang membuatku terkesan. Sebelum Kami berangkat kesini, Aku sudah mencari beragam informasi di youtube tentang isi kedua goa ini beserta sejarahnya. Sejujurnya, ini agak menakutkan. Goanya sangat gelap dan sunyi. Hmm.. mungkin karena aku menonton channel youtube orang indigo (bisa melihat dan berbicara dengan hantu) dan orang tersebut melakukan kunjungannya di sore menjelang malam. Video-video mereka membuatku gila ketakutan, namun seru sih, hahahaha.
Plot twistnya, saat kami ke Taman Hutan Raya ini, Aku baik-baik saja. Sepertinya karena kami melakukannya bersama-sama, tidak satu per satu masuk ke goa tersebut. Aku tidak merasa takut sama sekali. Aku bahkan melihat lebih dekat ke dalam sebuah ruangan kecil, tempat interogasi (dan pembunuhan) penduduk pribumi. Sejujurnya Aku juga tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diceritakan tour guardnya tentang sejarah goa-goa ini.
Yang Aku tahu tempat ini dulunya adalah tempat zaman Romusha. Jadi meskipun peristiwa tersebut telah berlalu, perasaan stress dan pedihnya masyarakat Indonesia saat penjajahan Jepang dan Belanda memperlakukan mereka dengan sangat buruk ditambah memaksa mereka untuk membuat goa tersebut terasa hingga ke dalam tubuhku. Mereka membuat ini untuk mempersiapkan perang berikutnya antara Jepang dan koloni Belanda, tetapi sayangnya pembangunan tidak selesai karena perang datang lebih awal. Jadi inilah warisannya. Di dalam gua, kita juga bisa melihat begitu banyak tempat menyimpan senjata, ruang pintas, dan ventilasi udara. Ngomong-ngomong, aku bisa mencium bau mayat manusia juga. Woww..
Oke, cukup untuk cerita seputar goa, mari kita lanjutkan apa yang terjadi setelah itu. Kami melanjutkan perjalanan untuk melihat penangkaran rusa. Cuacanya mendung, Aku agak panik karena sangat menghindari sakit. Tapi tahukah kamu? Pada akhirnya, kami semua basah kuyup, HAHAHAHHA. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Aku akan terus terjebak di tempat itu jika terus menunggu hingga hujan berhenti. Lokasi ini juga cukup jauh dari tempat pertama kita datang. Jadi.. Â yuk sama-sama sakit (?).
Aku tahu ini adalah Modul Nusantara terakhir kami yang pergi bersama-sama. Tidak ada yang istimewa tentangnya, tapi Aku sangat MENIKMATINYA. Bermain bersama di bawah hujan itu sangat berkesan bagiku. Kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk menutupnya. Jadi, terima kasih banyak atas kenangan yang luar biasa ini. Perjalanan ini di tutup dengan makan cilor sembari membeli gelang. Gelang batu swarovski, sangat cantik. Ayam sambal lalap juga merupakan masakan terbaik sejauh ini untuk sambalnya. Aku takkan pernah melupakan cita rasanya.
Hmm.. Sekarang apa lagi? Waktu berlalu begitu cepat, bukan? Kita tidak dapat menghindari bahwa ini adalah perpisahan. Menyedihkan, tapi terima kasih atas ingatan, waktu, dan kerja kerasnya. Aku akan merindukan momen ini lagi. Sampai jumpa di masa depan.
"Bertukar Sementara, Kangen Selamanya" :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H