Mohon tunggu...
Aulia.T.Q
Aulia.T.Q Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Barang Siapa yang Bersungguh-sungguh, Maka Dapatlah Ia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Self Management Sebagai Upaya Mendorong Produktivitas Pelajar pada Masa Pandemi Covid-19

14 Desember 2021   05:20 Diperbarui: 14 Desember 2021   05:59 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi Pelajar Pada Masa Pandemi Covid-19

Kondisi pelajar pada masa pandemi, lebih baik atau lebih buruk. Pembelajaran online memberikan efek apa terhadap produktivitas.

Pendidikan adalah upaya, usaha dan semua kegiatan untuk menjadikan masyarakat dapat berfikir berkembang dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, juga memiliki keterampilan yang di perlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Tak hanya itu, pendidikan juga usaha untuk membentuk manusia secara utuh lahir, batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur.

Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu dalam mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut terdampak covid sehingga harus melakukan kegiatan belajar mengajar secara online. Dimana biasanya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara langsung, namun sudah beberapa bulan ini di lakukan via online. Bukan hanya tenaga pengajar yang bekerja keras dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tapi orang tua juga ikut dalam mendampingi anak anak-anak belajar dirumah untuk ikut membantu menjelaskan berbagai macam mata pelajaran dan menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah. Ditengah pembatasan sosial akibat covid 19 ini kita harus tetap semangat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kebijakan physical distancing yang bertujuan untuk memutuskan penyebaran wabah, memaksa perubahan sistem dari pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi dengan sistem online skala nasional.

Berbagai macam tantangan banyak di hadapi dalam pembelajaran online seperti saat ini. Pembelajaran daring memberikan dampak positif dan negative. Dalam penerapan belajar online ini, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang dipicu oleh beberapa faktor : Pertama, siswa yang belum memiliki gadget, siswa yang belum mengetahui banyak tentang penggunaan teknologi, kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat TK dan SD (Sekolah Dasar). Kalaupun orang tua peserta didik memiliki gadged yang mendukung, belum tentu orang tua peserta didik maupun peserta didik mampu mengakses platform-platform yang menunjang proses pembelajaran yang mana platform-platform itu masih asing karena belum perah mereka gunakan.

Selain itu, masalah utama yang dialami siswa adalah jaringan yang tidak memadai. Hal ini merupakan tantangan besar bagi siswa dan tak terkecuali bagi orang tua karena orang tualah yang dituntut untuk mendampingi siswa dalam proses belajar online tersebut, realita yang ada juga tidak sedikit orang tua yang tidak paham mengenai penggunaan teknologi, jelas hal ini akan menghambat keaktifan siswa atau anak dalam proses belajar daring ini.

Kedua, kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswa karena dalam pembelajaran online siswa hanya diberikan tugas melaui via whatsapp. Kebanyakan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas dikarenakan tidak ada penjelasan-penjelasan awal dari guru tentang tugas yang dibebankan tersebut.

Peserta didik hanya dituntut untuk mengerjakan tanpa mendapatkan penjelasan terlebih dahulu, akibatnya banyak siswa yang mengeluh dan tidak bersemangat lagi dalam mengerjakan tugas.

Ketiga, tugas yang diberikan guru banyak, sementara waktu yang diberikan sangat singkat. Bagaimana anak bisa belajar dengan baik dalam kondisi yang seperti ini.

Keempat, akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa, otomatis berkuranglah internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus ditanamkan seorang guru ke dalam diri siswa. Ini akan mengakibatkan degradasi moral pada anak atau siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar, mentrasferkan ilmu pengetahuan (pelajaran) saja, tetapi seorang guru juga dituntut untuk mendidik (pembentukan akhlak dan karakter) siswa. Namun, hal ini tidak boleh mematahkan semagat guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, tidak boleh mematahkan semagat siswa dalam belajar, pandemi covid ini tidak boleh mematahkan semangat dan harapan kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun