Mohon tunggu...
Aulia Rohmi 28
Aulia Rohmi 28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas airlangga

hobisaya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berdirinya Kesehatan dari Masa ke Masa

16 September 2024   06:59 Diperbarui: 16 September 2024   07:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan upaya terorganisasi dan memberi pilihan informasi kepada masyarakat, organisasi (publik dan swasta), komunitas, dan individu. untuk memahami pentingnya bidang ini, kita perlu mengetahui sejarah perkembangan kesehatan masyarakat dari masa ke masa. Banyak nama tokoh yang mengisi sejarah dunia kesehatan masyarakat. Di mana sejarah terus bertumbuh dan berkembang dipelopori oleh antara lain Edwin hedwick ( tahun 1842), C.E.A Winslow (tahun 1920) Jhon j hablun (tahun 1964) dan sebagainya. 

Pada tahun 1842 Hedwick mengamati bahwa banyak anak (mortality rata) dan para keluarga pekerja yang bertransmigrasi dalam urbanisasi di daerah industri di Inggris, banyak yang meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek. Sejak itu ia dikenal mendalami permasalahan kesehatan yang dikaitkan dengan kondisi lingkungan, sehingga ia dikenal sebagai perintis publik health ( epidemiologi lingkungan). 

C.E.A WINSLOW (Tahun 1920) adalah salah seorang yang meletakkan dasar-dasar pada modern publik helat dengan membuat batasan bagi definisi Publik helat. Hanson (1964) memberikan batasan yang luas tentang pengertian sehat melalui pengertian absolut maupun relatif. 

Dari kedua tokoh itulah akhirnya muncul dan berkembang 2 ilmu kesehatan yang berbeda, meskipun saling melengkapi, yakni dari tokoh AsclepiuS berkembang ilmu kedokteran (pengobatan dan pemulihan atau kuratif dan rehabilitatif)Dari tokoh Hegiea berkembang ilmu kesehatan masyarakat (pencegahan dan peningkatan atau preventif dan promotif).Selanjutnya dalam perkembangan berbagai konsep dan teori-teori Kesehatan Masyarakat di kemudian hari, Barton meletakkan sejarah perkembangan dunia kedokteran ke arah tahapan ilmu kesehatan masyarakat. 

Dalam penjelasannya, ia membagi sejarah dalam empat tahapan yang disebut era berdasarkan tiga kategori pembagian Porpos and philosophy, Educational metode Research metode Perkembangan kesehatan masyarakat terdiri atas 2 fase, yakni fase sebelum dan setelah ilmu pengetahuan. Fase sebelum ilmu pengetahuan meliputi zaman Romawi, Yunani dan pertengahan. Sedangkan fase setelah ilmu pengetahuan berada pada abad 18-19, 20. Kesehatan masyarakat sebelum ilmu pengetahuan. 

Pada saat zaman Romawi dan Yunani kuno (BC) ditemukan dokumen tertulis yang mengindikasikan adanya upaya penanggulangan penyakit, adanya peraturan tertulis tentang pemukiman, pembuangan air limbah dan sistem drainase, air minum, pembuangan tinja, dan lain- lain, walaupun bukan karena alasan kesehatan, melainkan untuk estetika dan adanya keharusan dari pemerintah kerajaan untuk peninjauan warung-warung minuman (Public bar), rumah makan. 

Pada saat zaman pertengahan (abad 1-7) beberapa penyakit menular mulai menyerang penduduk dunia, seperti tifus, kolera, pes, dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini cenderung menjadi endemik di berbagai kelompok masyarakat atau negara, seperti Asia, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. Lepra menyebar dari Mesir, Asia, hingga Eropa melalui para imigran. 

Upaya penanggulangan dimulai dengan perbaikan sanitasi lingkungan, higiene, terutama dalam hal pembuangan kotoran (latin), penyediaan air bersih, dan ventilasi. Zaman Pertengahan (abad 8-18)Pada tahun 1340, terjadi wabah pes yang sangat dahsyat di Cina, India, dan Mesir. Tercatat 13.000.000 orang meninggal akibat wabah pes, dan total 60.000.000 orang meninggal di seluruh dunia. Oleh karena itu, masa tersebut dikenal sebagai "The Black Death." 

Sementara itu, wabah kolera, tifus, dan disentri masih berlangsung hingga abad ke-18. Upaya penanggulangan penyakit menular secara menyeluruh dan sistematis hampir bisa dikatakan belum ada pada masa itu. Kesehatan masyarakat periode ilmu pengetahuan yaitu pada abad kebangkitan ilmu pengetahuan dimulai pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, termasuk dalam bidang ilmu kesehatan (kedokteran dan kesehatan masyarakat). 

Jika sebelumnya masalah kesehatan, terutama penyakit, hanya dipandang sebagai fenomena biologis, pandangan tersebut kemudian bergeser menjadi fenomena sosial yang lebih kompleks. Pendekatan terhadap masalah kesehatan yang sebelumnya hanya dilakukan dari satu aspek (sektor) saja, kemudian berubah menjadi pendekatan Multi sektoral. Deklarasi Alma Ata (Kesehatan Masyarakat Abad 20).

Pada tanggal 6-12 September 1978, di Alma Ata (yang saat itu berada di Uni Soviet), diadakan konferensi gabungan antara WHO dan UNICEF yang dihadiri oleh 140 negara. Konferensi ini menghasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Deklarasi Alma Ata tentang "Primer Health Care" dalam rangka pencapaian "Health For All By The Year 2000." 

Semua negara, termasuk Indonesia, sepakat bahwa untuk mencapai tujuan "kesehatan untuk semua" pada tahun 2000, perlu dilaksanakan pelayanan kesehatan primer (Primer Health Care).Perkembangan Kesehatan Masyarakat Di Indonesia Sebelum kemerdekaan yaitu pada saat pemberantasan malaria oleh pemerintah Belanda dimulai pada abad ke-16. 

Pada tahun 1807, telah dilakukan pelatihan-pelatihan bagi dukun bayi untuk membantu persalinan guna menurunkan angka kematian bayi. Pada tahun 1922 terjadi wabah pes dan lepra, diikuti oleh wabah kolera pada tahun 1927, dan wabah cacar pada tahun 1948 di Indonesia. Pemberantasan penyakit-penyakit tersebut dilakukan melalui penyemprotan massal dan penyuluhan kesehatan (propaganda kesehatan). Pada tahun 1925, perbaikan sanitasi mulai dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. 

Pada tahun 1941, vaksinasi massal mulai dilakukan, terutama untuk memberantas penyakit kolera dan cacar. Kesehatan masyarakat pasca kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, selama periode revolusi fisik hingga tahun 1948-1949, penanganan kesehatan masyarakat di Indonesia praktis terhenti. Seluruh upaya bangsa Indonesia saat itu difokuskan pada menghadapi invasi Belanda yang kembali datang. Kesehatan masyarakat pada awal "Bandung-plan". 

Pada tahun 1950, setelah berakhirnya bentrokan fisik pada tahun 1949, Indonesia mulai diterima sebagai anggota organisasi kesehatan dunia oleh WHO dan UNICEF. Bergabungnya Indonesia ke dalam lembaga kesehatan internasional ini membuka peluang bagi perkembangan usaha kesehatan masyarakat di Indonesia, yang kembali meningkat dengan dukungan dari sektor swasta dan pemerintah. 

Hal ini memungkinkan kita untuk menata ulang program kesehatan masyarakat di tanah air. Konsep pusat kesehatan, yang kemudian dikenal dengan sebutan puskesmas, dikembangkan dengan mengikuti panduan dari WHO dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Keberhasilan penerapan puskesmas memacu lahirnya Undang- Undang tentang Pokok-Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960. Bahkan, UU No. 9 ini turut melahirkan peraturan pemerintah tentang desentralisasi penyelenggaraan usaha-usaha kesehatan masyarakat di daerah tingkat I dan tingkat II, di mana tanggung jawab dalam usaha kesehatan rakyat tidak lagi hanya menjadi kewajiban pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah.

Kesimpulan dari teks tersebut adalah bahwa kesehatan masyarakat merupakan bidang ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas hidup melalui upaya terorganisasi. Sejarah kesehatan masyarakat telah berkembang dari pandangan biologis murni menjadi fenomena sosial yang kompleks dan Multi sektoral. 

Tokoh-tokoh penting seperti Edwin Hedwick, C.E.A Winslow, dan Jhon J. Hanson telah berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu kesehatan masyarakat. Sejarah ini juga mencakup dua fase utama: fase sebelum ilmu pengetahuan (zaman Romawi, Yunani, dan Pertengahan) dan fase setelah ilmu pengetahuan (abad ke-18 dan seterusnya). 

Di Indonesia, kesehatan masyarakat mengalami perkembangan signifikan, terutama setelah kemerdekaan, dengan adanya dukungan internasional dari WHO dan UNICEF serta penerapan konsep puskesmas yang menjadi dasar perbaikan kesehatan masyarakat di Indonesia.

KATA KUNCI: kesehatan masyarakat, Pencegahan penyakit

DAFTAR PUSTA

Amelia, Fitri, 2021/2022, DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT "Sejarah Kesehatan masyarakat. Makassar. https://osf.io/cdr4j/download [online]

Asma, Andi, Ningsih, 2021, SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SEJARAH PUSKESMAS. Makassar. https://osf.io/um2zt/download [online]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun