Mohon tunggu...
Aulia Rista
Aulia Rista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tourism Undergraduate Student at UGM

I'm not giving up without a fight.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Balik Gang-gang Kecil di Kotagede

21 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 21 Juni 2023   18:03 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram @genpijogja

sumber: instagram @genpijogja
sumber: instagram @genpijogja

-keberhasilan bukan bagaimana kita cepat menyelesaikan tantangan, tetapi bagaimana kita menikmati proses di setiap perjalanannya-

Setelah sekitar 20 menit kami berjalan dan belum menemukan tempat pembuatan perak Pak Bandiono, akhirnya kameramen membocorkan jalan gang yang harus kami lewati. Mungkin kameramennya juga sudah merasa capek mengikuti kami yang wira-wiri. 

Akhirnya sampailah kami di Warung Perak Pak Bandiono dan disambut oleh penjaga pos. Tantangan kali ini adalah membuat postingan Instagram dan informasi terkait Warung Perak Pak Bandiono. Warung Perak 63 Pak Bandiono merupakan salah satu toko kerajinan perak yang berada di Kotagede. 

Bisnis keluarga yang turun temurun menjadikan toko Warung Perak 63 Pak Bandiono menjadi salah satu toko pengrajin perak yang cukup dikenal. Produk unggulan dari toko Perhiasan Pak Bandiono sendiri yaitu seperti cincin pernikahan, miniatur-miniatur, bros wanita, hingga hiasan dinding. 

Proses pembuatan perak dengan cara tradisional dapat dilihat secara langsung dengan menggunakan alat pemanas api yang dipompa dengan kaki. Bau bakaran perak terasa menyengat dihidung disertai bising ketokan palu untuk melenturkan perak agar mudah dibentuk menjadi cincin. 

Aku mulai mengambil foto proses pembuatan perak dan mengambil foto hasil perhiasannya. Setelah itu, aku mulai mengunggah di platform instagram dengan caption yang dibuatkan oleh Mas Yoga. 

Akhirnya, pos Warung Perak Pak Bandiono menjadi pos terkahir perjalanan kami menyusuri Kotagede. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju titik kumpul kembali.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Kami sampai di Masjid Kotagede setelah tim biru, lalu satu per satu tim mulai berdatangan. Kami bertukar informasi dengan tim lain. Ternyata, rute yang kami lalui berbeda, namun dengan konsep destinasi yang sama. Mulai dari wisata kuliner, wisata sejarah, hingga tempat pembuatan perak. Tantangan yang diberikan pun juga tak jauh beda.

Di akhir acara, terdapat perhitungan point untuk menentukan pemenang. Tim kami berada pada urutan ketiga dan tidak memenangkan permainan ini. 

Namun hal itu tidak menjadi masalah, karena kegiatan ini memberikan banyak pelajaran dan pengalaman. Beberapa hal yang bisa aku ambil dari perjalanan ini, di antaranya pentingnya bekerja sama dengan tim dan saling mempercayai kemampuan satu sama lain, bertemu banyak orang baik di Kotagede, dan juga lebih memahami seluk beluk gang di Kotagede. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun