Pada bidang investasi, IA-CEPA berupaya meningkatkan akses penyediaan layanan dan aset barang antara Indonesia-Australia. Strategi penting yang diterapkan oleh IA-CEPA pada bidang ini adalah pemberian kemudahan bagi perusahaan-perusahaan Australia untuk berinvestasi di Indonesia dalam berbagai aspek. Selain itu, IA-CEPA turut memberikan kerangka hukum yang menjamin penyelesaian sengketa antara negara yang berinvestasi dengan negara tuan rumah melalui investasi arbitrase.
Kemudian, pada bidang perdagangan digital, IA-CEPA menekankan pemanfaatan teknologi untuk mempercepat proses bea cukai, memastikan keamanan siber dan kelancaran ekspor dan impor oleh kedua negara. Di sisi lain, untuk memenuhi perjanjian pelatihan keterampilan, Indonesia memberikan izin resmi kepada Australia untuk mendirikan lembaga pelatihan tenaga kerja di Indonesia. Sementara itu, Australia mendirikan program pertukaran dan pelatihan untuk tenaga kerja, serta menambahkan jumlah kuota visa liburan dan kerja.
Selanjutnya, IA-CEPA menyertakan jaminan perlindungan kekayaan intelektual yang mencakup perlindungan terhadap hak cipta, paten, termasuk merek dagang warga dari masing-masing negara dari diskriminasi serta sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi perampasan secara paksa oleh negara atau pihak lain.Â
Bagaimana Dampak Implementasi IA-CEPA bagi Peluang Pasar Indonesia-Australia?
Sebagai dua negara yang telah menjalin hubungan kompleks selama beberapa dekade, Australia telah melihat Indonesia sebagai kesempatan dalam mengembangkan sektor ekonominya, terutama pada ekspor barang dan jasa. Hal ini dibuktikan pada tahun 2021-2022, bahwa hasil nilai perdagangan antara kedua negara mencapai A$18,35 miliar dan menjadikan Indonesia sebagai mitra terbesar ke-14 dalam daftar negara mitra Australia. Dilansir melalui Department of Foreign Affairs and Trade Australian Government (05/07/2019), Indonesia diperkirakan akan menempati posisi kelima sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan berpotensi tinggi dalam penawaran bisnis. Kemudian, melalui IA-CEPA, Australia akan memperoleh posisi paling strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia, sehingga mereka turut memiliki potensi besar dalam mengembangkan mitra perekonomiannya dengan negara lain.
Implementasi kebijakan oleh IA-CEPA tentu akan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia dan Australia. Adanya janji pengurangan atau penghapusan tarif bea masuk produk dapat memperluas akses pasar sebab dengan adanya penghapusan tarif tersebut, para pelaku bisnis akan tertarik untuk berinvestasi di kedua negara. Pembebasan tarif yang hampir menyentuh 100% ini dapat dikatakan memberikan tantangan baru bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas produknya guna menarik konsumen dari Australia dan bersaing dengan negara-negara lainnya. Salah satu manfaat dari strategi tersebut adalah produk otomotif Indonesia yang berhasil menembus pasar ASEAN, yang mana produk otomotif Indonesia bersaing dengan produk otomotif asal Thailand dan Malaysia. Sementara itu, Australia turut memperoleh keuntungan dalam mengekspor produknya sebab Indonesia memotong tarif sebesar 94% dan memberikan jaminan izin impor otomatis bagi Australia untuk produk-produknya yang dikirim masuk ke Indonesia.
Adanya fasilitasi perdagangan seperti penyederhanaan syarat investasi berhasil menarik minat para pelaku bisnis asal Australia  untuk berinvestasi di Indonesia. Melalui perizinan resmi untuk investor Australia guna mempermudah proses akuisisi saham mayoritas perusahaan telah memberikan jaminan bagi kebebasan bagi para investor Australia. Pariwisata adalah salah satu sektor terbesar bagi Australia. Melalui penyederhanaan investasi inilah, Australia dapat memperoleh saham dari berbagai bisnis perhotelan di Indonesia dan memberikan layanan lintas batasnya dengan mudah. Tak sampai di situ, fasilitasi perdagangan telah meningkatkan percepatan ekspor batu, mineral, kaca, bahan bakar, dan logam dari Indonesia ke Australia dengan total penyumbangan sebesar 44, 36% dari tiga sektor. Indonesia sebagai pusat manufaktur telah melihat kehadiran IA-CEPA sebagai pembuka peluang dalam persaingan produk manufaktur. IA-CEPA tentu telah mempermudah Indonesia dalam mengakses bahan baku dengan kualitas tertinggi dari Australia, yang mana di masa yang akan datang, perusahaan-perusahaan dari kedua negara tersebut diharapkan mampu memaksimalkan kontribusinya dalam memenuhi rantai pasokan global.
Dampak positif lain yang diperoleh melalui IA-CEPA adalah peningkatan standar tenaga kerja, baik di Indonesia maupun Australia. IA-CEPA telah memberikan izin bagi Australia untuk mendirikan lembaga pelatihan atau cabang universitasnya di Indonesia yang turut menawarkan paket keterampilan, yang mana paket tersebut berisikan sejumlah pelajaran penting seperti program pertukaran pelajar dan pelatihan tenaga kerja. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mendukung produktivitas kedua negara.
Referensi
Adhuri, D. S. (2013). Traditional And Mo-Der Tripang Fisheries On The Border Of The Indonesian And Australian Fishing Zones Mashall Alexander Chark & Sallk K. May (End) In Macassar. History And Heritage: Journeys, Encouters. And Influence.
Ahriana, Untarti, D. P., & Hayari. (2022). PENGARUH PELAYARAN DAN KEBUDAYAAN BUGIS MAKASSAR DI PANTAI UTARA AUSTRALIA (ABAD XVII-XIX). Jurnal Penelitian Pendidikn sejarah UHO (JPPS-UHO), 7(3), 221-234.