Mohon tunggu...
Aulia Rahma Putri SG
Aulia Rahma Putri SG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tafsir Emosi Takut Manusia dalam Psikologi dan Al-Quran

8 Juni 2021   07:18 Diperbarui: 8 Juni 2021   07:39 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

Katakanlah (Muhammad), "Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (hari Kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." QS. Al-An'am Ayat 15

Ayat diatas dijelaskan bahwa emosi didapatkan dari respon stimulus yang tampil secara tulus dan spontan. Azab yang diberikan Allah SWT di hari kiamat membuat spontan kita merasa takut dan segera melaksanakan perintah Allah.

 وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar. QS. Al-Isra' Ayat 31

Pada ayat diatas, Allah melarang membunuh anak-anak kita sendiri, seperti yang dilakukan oleh bangsa Arab Jahiliah yang menganggap anak tidak mampu mencari rezeki, padahal kita tidak perlu takut akan rezeki karena Allah SWT telah mengatur rezeki kita. Respon takut yang dirasakan oleh bangsa Arab Jahiliah adalah situasi yang timbul terhadap suatu bahaya, yaitu takut miskin. 

Memuncaknya emosi yang tak terkendali memunculkan maslah yang runyam, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Emosi takut akan dibarengi banyak perubahan pada fungsi fisiologis yang tersumbat, raut wajah berubah, nada suara sampai kepada keadaan fisik. Manusia merespons keadaan bahaya yang mengancamnya dan emosi takut dengan bergerak menjauh dan lari dari bahaya tersebut. Al-Qur'an telah mendeskripsikan respons manusia tersebut berupa lari dari berbagai keadaan bahaya yang mengancam serta bangkitnya rasa takut.

Pengendalian emosi takut sangatlah penting dalam kehidupan, AlQur'an memberi petunjuk pada manusia agar mengendalikan emosinya guna mengurangi ketegangan-ketegangan fisik dan psikis serta efek negatifnya. Emosi takut berlebihan akan membuat individu mengalami kecemasan, jadi sebisa mungkin kita dapat mengendalikan emosi dengan beberapa cara, yaitu hadapi rasa takut tersebut, jangan menghindar karena situasi akan menjadi buruk, dan bersyukur membuat kita berfokus pada hal-hal yang positif.

Refrensi: Ulya, Miftah. 2019. Emosi positif manusia perspektif al-qur'an dan aplikasinya dalam pendidikan. Jurnal El-Furqania. 05(2). 152-171

Hude, M. Darwis. 2006. Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia di dalam Alquran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Diana, R. Rachmy. 2015. Pengendalian emosi menurut psikologi islam. Jurnal UNISIA, 37(82). 42-46.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun