Jumat, 5 Agustus 2022, Mahasiswa UNDIP, bekerjasama dengan Pemerintah Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan melaksanakan kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh sejumlah pegiat UMKM abon dan kerupuk rambak. Materi yang dipaparkan pada kegiatan ini meliputi accounting, budgeting, pemasaran, serta pengelolaan limbah.
Limbah Seringkali menjadi salah satu permasalahan yang tidak ada habisnya. Limbah yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran, baik tanah, air, dan udara. Keberadaan limbah dilingkungan dalam waktu lama tanpa dilakukan pengelolaan yang benar dapat menyebabkan bau tidak sedap yang tidak hanya mengundang lalat tetapi juga menyebabkan penyakit.
Sebelumnya, masyarakat Banyuwangi, terutama yang tinggal berdekatan dengan produsen olahan abon, mengeluhkan adanya bau menyengat yang ditimbulkan selama pengurasan septic tank tempat membuang limbah. Limbah dikuras paling tidak sebulan sekali dengan intensitas bau yang semakin parah selama musim penghujan.
Melalui sosialisasi UMKM, produsen disuguhi materi peningkatan UMKM oleh mahasiswa UNDIP. Materi penghilangan bau limbah dipaparkan oleh Aulia Nurul Malika sebagai perwakilan Mahasiswa Universitas Diponegoro dari Jurusan Bioteknologi. Solusi yang diajukan yaitu menggunakan produk olahan limbah organik ekoenzim.
Ekoenzim merupakan olahan limbah organik yang dibut dengan mencampurkan bahan berupa gula, bahan limbah, serta air dengan perbandingan 1 : 3 : 10. Bahan ini selanjutnya diperam selama 3-4 bulan dalam toples plastik.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh mahasiswa sebelumnya, ekoenzim dapat ditambahkan sebanyak 7-14 sendok per liter limbah sampingan produk abon supaya baunya berkurang.