Mohon tunggu...
Aulia Nurul Malika
Aulia Nurul Malika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bioteknologi, Universitas Diponegoro Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Ekoenzim, Olahan 'Sampah' Penghilang Bau Limbah

13 Agustus 2022   14:49 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:26 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
limbah abon setelah diberi ekoenzim

Jumat, 5 Agustus 2022, Mahasiswa UNDIP, bekerjasama dengan Pemerintah Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan melaksanakan kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh sejumlah pegiat UMKM abon dan kerupuk rambak. Materi yang dipaparkan pada kegiatan ini meliputi accounting, budgeting, pemasaran, serta pengelolaan limbah.

Limbah Seringkali menjadi salah satu permasalahan yang tidak ada habisnya. Limbah yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran, baik tanah, air, dan udara. Keberadaan limbah dilingkungan dalam waktu lama tanpa dilakukan pengelolaan yang benar dapat menyebabkan bau tidak sedap yang tidak hanya mengundang lalat tetapi juga menyebabkan penyakit.

limbah abon setelah diberi ekoenzim
limbah abon setelah diberi ekoenzim

Sebelumnya, masyarakat Banyuwangi, terutama yang tinggal berdekatan dengan produsen olahan abon, mengeluhkan adanya bau menyengat yang ditimbulkan selama pengurasan septic tank tempat membuang limbah. Limbah dikuras paling tidak sebulan sekali dengan intensitas bau yang semakin parah selama musim penghujan.

Melalui sosialisasi UMKM, produsen disuguhi materi peningkatan UMKM oleh mahasiswa UNDIP. Materi penghilangan bau limbah dipaparkan oleh Aulia Nurul Malika sebagai perwakilan Mahasiswa Universitas Diponegoro dari Jurusan Bioteknologi. Solusi yang diajukan yaitu menggunakan produk olahan limbah organik ekoenzim.

pamaparan materi oleh mahasiswa
pamaparan materi oleh mahasiswa

Ekoenzim merupakan olahan limbah organik yang dibut dengan mencampurkan bahan berupa gula, bahan limbah, serta air dengan perbandingan 1 : 3 : 10. Bahan ini selanjutnya diperam selama 3-4 bulan dalam toples plastik.

fermentasi ekoenzim
fermentasi ekoenzim

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh mahasiswa sebelumnya, ekoenzim dapat ditambahkan sebanyak 7-14 sendok per liter limbah sampingan produk abon supaya baunya berkurang.

produk ekoenzim
produk ekoenzim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun