Masalah ketidakadilan dalam sistem hukum juga menjadi perhatian penting dalam kriminologi. Di banyak negara, bias rasial, etnis, dan kelas sosial masih sering terjadi dalam proses peradilan. Paradigma integritas mengharuskan para kriminolog untuk tidak hanya fokus pada pelaku kejahatan, tetapi juga memahami konteks sosial yang melatarbelakangi tindakan kriminal. Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan dapat lebih manusiawi dan inklusif. Â
Teknologi dan Tantangan Kriminologi Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi, kriminologi juga harus beradaptasi dengan tantangan baru. Misalnya, penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penipuan atau pelanggaran privasi menjadi ancaman yang serius. Penggunaan teknologi untuk mencegah kejahatan juga harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melanggar hak privasi masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan yang berlandaskan integritas sangat diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi yang diterapkan mendukung keadilan dan tidak diskriminatif. Â
Kesimpulan: Pentingnya Paradigma Integritas dalam Kriminologi
Secara keseluruhan, paradigma integritas adalah fondasi yang memastikan bahwa kriminologi dapat berkontribusi secara positif dalam mengatasi tantangan kejahatan di era modern. Dengan mengutamakan etika, transparansi, dan tanggung jawab sosial, pendekatan ini membantu menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan efektif. Kasus-kasus seperti kejahatan siber, perdagangan manusia, dan ketidakadilan hukum menunjukkan perlunya solusi yang berbasis bukti dan berlandaskan prinsip keadilan sosial. Â
Dengan menjadikan integritas sebagai landasan utama, kriminologi tidak hanya dapat menghadirkan kebijakan yang relevan dan berbasis bukti, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap ilmu sosial sebagai alat untuk menciptakan dunia yang lebih aman, adil, dan berkeadilan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H