Mohon tunggu...
Aulia Nurul Ilma
Aulia Nurul Ilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNEJ

Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Penjualan "Sari Kedelai" dengan Memanfaatkan Digital Marketing di Era Pandemi Covid-19

11 September 2021   15:00 Diperbarui: 11 September 2021   14:58 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Sumber : Dok. Aulia Nurul (Gambar 1 Tampak Depan Kantor Desa Ringinanyar, Kecamatan Ponggok 9 Agustus 2021)

Desa Ringinanyar merupakan desa di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar dengan potensi desanya masih berada di sektor pertanian dan juga peternak ayam. Namun dari kedua hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa semua penduduk desa ringinanyar bekerja sebagai petani atau peternak tetapi juga terdapat UMKM (Usaha mikro, Kecil dan menengah ) yang dilakukan. Selain wirausaha masyarakat terdapat warung-warung kecil yang menjual kebutuhan sehari hari. Terdapat pula pasar tradisional yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh desa Ringinanayar yaitu terdapat

Musholla, Masjid, Puskesmas, Pasar Tradisional, Taman kanak-kanak beserta sekolah dasar Ringinayar untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak di desa Ringinanyar. Belum banyak Usaha Mikro, Kecil dan menengah yang terdapat di desa Ringinanyar terlebih lagi di era pandemi Covid-19 seperti ini yang berdampak negatif pada sektor UMKM dimana para pengusaha harus beradaptasi dengan kondisi yang ada, seperti biaya bahan baku yang lebih mahal, tingkat penjualan yang mulai menurun bahkan juga dengan mengurangi jumlah / jam karyawan. 

Oleh sebab itu pemberdayaan wirausaha masyarakat yang terdampak Covid-19 merupakan topik yang cocok untuk menjadi fokus penulis dalam pengabdian terhadap masyarakat.Oleh sebab itu pemberdayaan wirausaha masyarakat yang terdampak Covid-19 merupakan topik yang cocok untuk menjadi fokus penulis dalam pengabdian terhadap masyarakat.

Wirausaha masyarakat yang menjadi sasaran bagi penulis yaitu Usaha Produksi susu kedelai rumahan. Usaha tersebut terletak di desa Ringinanyar RT 01 RW 01 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar yang mana pemilik usaha tersebut juga merupakan seorang ketua RT.  Susu kedelai tersebut terkenal dengan bahan yang murni tanpa menggunakan pengawet sehingga ketahanan dari produknya hanya sampai kurang lebih satu hari.

Usaha susu kedelai tersebut di kelola oleh bapak Gatot beserta keluarganya yang mana telah berdiri sejak tahun 2017. Produk susu kedelai yang dijual berupa eceran plastik untuk porsi sekali minum dengan harga 1000 Rupiah. Susu kedelai tersebut hanya mempunyai 1 varian rasa yaitu original. Usaha susu kedelai yang dikelola Bapak Gatot sengaja tidak menyediakan varian rasa lain seperti rasa buah-buahan karena beliau ingin produk susu kedelainya murni dengan bahan alami dan diharapkan bisa menjadi ciri khas dari produk susu kedelai tersebut.

Proses Pembuatan Susu Kedelai tersebut dilakukan dengan cara merendam kacang kedelai selama 8 jam setelah itu remas kacang kedelai tersebut untuk mengupas kulit arinya. 

Setelah kulit arinya terkelupas bersih dilanjut mencuci kedelai tersebut dan direbus. Langkah selanjutnya adalah penggilingan kacang kedelai yang telah direbus dan ditambahkan air sehingga kedelai menjadi bubur. Tahap selanjutnya proses pernyaringan susu kedelai dengan menggunakan kain. 

Setelah proses penyaringan selesai dilanjut dengan merebus hasil susu kedelai yang telah disaring dan dilanjut dengan proses pengemasan susu kedelai ke dalam plastik. Proses pengemasan ke dalam plastik tersebut harus dilakukan disaat kondisi susu kedelai sedang panas yang bertujuan agar tidak mudah basi. 

Proses produksi susu kedelai bapak Gatot ini dilakukan hanya dengan keluarganya, hal tersebut bertujuan agar tidak membebani dalam hal penggajian karyawan. Terlebih lagi harga bahan kedelai yang sedikit naik dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19. 

Metode penjualan yang dilakukan oleh bapak Gatot masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara menitipkannya ke warung-warung. Proses pengiriman produk tersebut dilakukan dipagi hari sehingga produk susu kedelai yang terjual masih panas yang dapat menambah daya tarik para pembeli.

Sumber : Dok. Aulia Nurul (Gambar 2 Proses Pembuatan Susu Kedelai 11 Agustus 2021)
Sumber : Dok. Aulia Nurul (Gambar 2 Proses Pembuatan Susu Kedelai 11 Agustus 2021)
Dikarenakan untuk penjualan dari susu kedelai tersebut masih secara konvensional dengan cara dititipkan ke warung-warung yang menjadi langganannya, sehingga untuk pemanfaatan digital marketing dalam hal pemasaran dan juga penjualan produk belum digunakan. Kemasan dari susu kedelainya pun masih sangat terlihat sederhana dan juga belum memiliki brand tersendiri. 

Rumah dari pemilik usaha susu kedelai tersebut belum terdapat banner sebagai media publikasi untuk menarik perhatian lebih. Oleh karena itu penulis KKN UNEJ Back To Village 3 membantu usaha beliau yaitu membuat program kerja dengan melihat kondisi yang ada.

Sumber : Dok. Aulia Nurul (Gambar 3 Penerjunan KKN BTV III bersama sasaran, 12 Agustus 2021)
Sumber : Dok. Aulia Nurul (Gambar 3 Penerjunan KKN BTV III bersama sasaran, 12 Agustus 2021)

Program kerja yang dijalankan penulis selama KKN BTV III yang pertama adalah mengenalkan program kerja kepada sasaran beserta roadmap yang akan dilakukan setiap minggunya. Selain itu melakukan diskusi inovasi pengemasan produk susu kedelai, disini penulis melakukan inovasinya untuk membuat varian kemasan baru yang bertujuan untuk mempermudahkan produk ketika di pasarkan dan dijual di Marketplace Facebook. 

Diskusi tentang inovasi pengemasan produk tersebut sudah melibatkan sasaran mulai dari pembahasan ukuran kemasan botol dan juga penentuan harga. Setelah melakukan diskusi tentang inovasi produk, penulis telah melakukan survei kemasan botol yang sudah disepakati untuk digunakan varian kemasan susu kedelai terbaru.

Program kerja pada minggu kedua adalah penulis melakukan desain logo stiker untuk branding usaha susu kedelai tersebut. Selanjutnya penulis juga menyiapkan katalog produk untuk menunjang pemasaran online di Marketplace Facebook. Katalog produk yang dibuat menampilkan inovasi varian kemasan susu kedelai yang terbaru. 

Selain dalam hal branding dan marketing penulis juga melakukan program kerja tentang edukasi mengenai digital marketing. Dari adanya kegiatan tersebut pihak sasaran sudah mempunyai landasan dan gambaran umum ketika melakukan pemasaran secara online. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pelatihan pengemasan produk dalam bentuk kemasan botol. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari hasil diskusi inovasi pengemasan produk bersama sasaran yang sudah dilakukan di program kerja minggu pertama.

Program kerja pada minggu ketiga adalah pemasangan stiker logo yang sudah disepakati bersama sasaran. Pemasangan stiker logo tersebut diterapkan dikemasan varian terbaru yaitu dalam bentuk botol. Kegiatan selanjutnya diminggu ke 3 yaitu penulis melakukan pembuatan banner untuk usaha susu kedelai tersebut. 

Selain itu penulis juga melakukan edukasi mengenai pembukuan digital kepada sasaran. . Hal tersebut dilakukan karena pembukuan yang dilakukan sasaran masih manual. Selanjutnya penulis membantu dalam mendaftarkan secara resmi usaha susu kedelai tersebut yaitu NIB (Nomor Izin Berusaha)  dan IUMK (Izin usaha mikro dan kecil). 

Kegiatan selanjutnya yaitu penulis melakukan pemasaran produk baik secara online maupun offline yang bertujuan dapat meningkatkan penjualan usaha susu kedelai milik sasaran.Kegiatan selanjutnya yaitu penulis melakukan pemasaran produk baik secara online maupun offline yang bertujuan dapat meningkatkan penjualan usaha susu kedelai milik sasaran.

Program kerja diminggu keempat adalah penulis melakukan evaluasi terhadap program kerja yang telah dilakukan. Melakukan pengumpulan data dari hasil penjualan usaha susu kedelai. Melakukan pemasangan banner yang telah disepakati bersama sasaran dan ditutup dengan agenda pembuatan laporan akhir. Program kerja kegiatan KKN ini dilakukan selama 30 hari dimulai dari tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021 yang sudah dibuat dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing lapang. Besar harapan penulis agar semua program kerja yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat baik dan dapat dirasakan masyarakat terutama kepada sasaran.

(AuliaNurulIlma/182410102020/KKN 11/RINGINANYAR/DPL:LWB)

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun