MejaKita berhasil meraih posisi sebagai startup ke-5 teratas di UNDP Archipelagic & Island States (AIS) Forum's Innovation Challenge 2020: Creating Resilient Businesses. MejaKita, sebagai platform pembelajaran online yang semenjak April 2016 telah menjadi pionir & pendukung metode belajar peer-to-peer (siswa ke siswa) berhasil bersaing di antara 168 startup lainnya di 47 negara. Memberdayakan siswa-siswi se-Indonesia untuk berkolaborasi dalam pembelajaran, MejaKita sendiri mengidentifikasi perusahaannya sebagai "impact start-up", yakni perusahaan rintisan yang menjunjung tinggi membawa dampak sosial positif, dalam kasus kami ialah membantu pemerataan serta perbaikan pendidikan Indonesia melalui pemberdayaan siswa. Saat ini, MejaKita memiliki 25,000+ murid dari 223 kota dari seluruh Indonesia.
Aktsa Efendy, CEO dan Founder MejaKita, mengatakan, “Sejalan dengan visi dan misi United Nations Development Programme (UNDP), MejaKita berusaha untuk menjadi perusahaan-perusahaan yang tidak hanya dapat bertahan secara ekonomis dalam masa krisis, tetapi juga mengembangkan solusi yang dibutuhkan khalayak ramai yang kesulitan. Oleh sebab itu, MejaKita memberanikan diri untuk berinovasi & mengembangkan konsep sistem ujian daring dengan, UjianKita.”
Selain platform pembelajaran peer-to-peer yang diberdayakan oleh data, MejaKita menginisiasikan adanya UjianKita; sistem ujian & proctoring online berbiaya rendah, sistem ringan, & dapat digunakan dalam skala besar. Harapannya adalah agar memungkinkan siswa Indonesia di seluruh negeri untuk mengikuti ujian sekolah & ujian nasional daring. MejaKita percaya bahwa kunci untuk dapat mengadopsi pembelajaran jarak jauh penuh adalah dengan mewujudkan sistem pemantauan digital yang sederhana namun kuat tanpa harus bergantung pada konferensi video, yang tentunya berat dalam sisi bandwidth, mengingat adanya keterbatasan infrastruktur telekomunikasi & internet Indonesia
Selama penyelenggaraan UNDP AIS Forum ini, MejaKita menyiapkan proposal & rancangan pengembangan sistem yang diinovasikan, riset & peninjauan target pasar, serta model bisnis sampai penghujung tenggat waktu kontes berjalan. MejaKita mengajukan dua proposal, yakni dari MejaKita sendiri dan juga dari MejaKerja (www.mejakerja.net), yakni sister entity korporat kami. Dengan persiapan yang cukup matang untuk kedua-dua proposal, puji syukur MejaKita berhasil lolos, sampai final & lalu termasuk 10 juara yang dipilih untuk dapat ikut serta pelatihan bisnis oleh akselerator UNDP sendiri, yakni Blue Startup Hub, yang akan mendukung MejaKita dalam memperkuat fundamental bisnis perusahaan. Dari total 168 start-up dari 47 negara, MejaKita menjadi perwakilan Indonesia sekaligus peserta termuda, dimana pengelolanya semua adalah mahasiswa & mahasiswi.
MejaKita berkomitmen untuk selalu sejalan dengan visi & misi pendidikan Indonesia untuk membangun kualitas pendidikan & sumber daya manusia lebih baik lagi, sekarang & selamanya, melalui pemberdayaan siswa-siswi Se-Indonesia! #RevolusiEdukasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H