Kenaikan harga telur juga mengalami kenaikan yang menjadi penyebabnya adalah naiknya harga pakan jagung yang membuat peternak sulit mendapatkan harga jagung yang murah. Begitu juga dengan menyebutnya turunya produksi sebagai penyebab naiknya harga telur.
Momen hari raya dan tahun baru juga merupakan salah satu faktor kenaikan harga sembako. Kenaikan harga sembako menuju bulan ramadhan juga sudah menjadi hal yang biasa. Karena menyangkut hajat hidup semua orang, gejolak harga sembako selalu jadi bahan isu yang sangat sensitif. Maka dari itu jangan sekali kali menyederhanakan hal tersebut.
Kenaikan sejumlah kebutuhan pokok menjadi 'hadiah' tahun baru 2022 yang sangat membuat sesak dada. Melonjaknya harga sembako terjadi karena manajemen pengawasan tidak bekerja secara efektif. Sehingga gagal menghadirkan kebijakan antisipatif. Turun naik nya harga sembako itu tidak tiba-tiba, melainkan terbentuk dari sebuah proses yang dipahami sebagai dinamika pasar.
Faktor-faktor yang lazim mempengaruhi dinamika pasar dan harga sembako antara lain kesediaan bahan baku, biaya produksi, faktor dari distributor ,soal efektivutas manajemen stok, gangguan alam contohnya cuaca hingga perilaku menyimpang penimbunan atau spekulasi. Jika dinamika pasar tersebut diamati dan dipelajari dengan seksama secara berkelanjutan, gejolak harga bisa di kendalikan.
Kenaikan harga bisa jadi tidak dapat dihindari, tetapi tetap pada skala kenaikan yang bisa di toleransi oleh konsumen. Masyarakat juga akan segera bereaksi jika harga sembako sudah melewati batas wajar.
Dalam konteks melonjak nya harga sembako atau kebutuhan pokok, masyarakat Indonesia itu syarat pengalaman. Sebab di tahun-tahun sebelumnya juga kenaikan harga sembako selalu mengalami kenaikan harga. Faktor penyebabnya pun setiap tahun selalu sama tidak lain yaitu jika menjelang hari-hari besar keagamaan.
Ketika harga kebutuhan pokok naik dengan skala diluar batas wajar, yang dibutuhkan masyarakat sebagai konsumen bukanlah aladan atau penyebab kenaikan harga. Tanpa diminta pemerintah pun sebagau regulator wajib menghadirkan jalan keluar demi terwujudnya harga supaya kembali stabil.
Ketika hukum sebab-akibat itu sudah menjadi keniscayaan, yang harus segera di rumuskan adalah langkah atau kebijakan antisipatif yang bertujuan mengamankan stok dan menjaga fluktuasi harga agar tetap dalam batas wajar. Dengan begitu, terjaganya efektifitas manajemen pengendalian stok selalu mengacu pada dinamika pasar menjadi sangat penting. Karena dinamika pasar itu yang bisa dipersiapkan rancangan kebijakan antisipatif.
Hari-hari ini masyakat belum nyaman dengan lonjakan harga sembako atau kebutuhan pokok. Maka dari itu pemerintah fokus kepada upaya terkait hendaknya fokus pada upaya stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H