Menurut Fajri, masalah yang dihadapi pendidikan terbagi menjadi dua yaitu masalah mikro dan masalah makro. Masalah mikro timbul dalam pendidikan sebagai suatu sistem, seperti masalah kurikulum. Masalah makro timbul dalam pendidikan sebagai suatu sistem yang lebih luas jangkauannya, seperti tidak meratanya penyelenggaraan pendidikan di daerah pelosok Indonesia.
Menurut hasil survey mengenai sistem pendidikan menengah di dunia pada tahun 2018 yang dikeluarkan oleh PISA( Programme for International Student Assesment), pada tahun 2019 lalu Indonesia termasuk menempati posisi rendah yakni ke- 74 dari 79 dari negara yang ikut dalam survey. Artinya pendidikan di Indonesia tergolong sangat rendah disbanding negara berkembang lainnya di dunia. Kemampuan membaca peserta didik di Indonesia juga menempati posisi terendah disbanding dengan negara berkembang lainnya.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data Unesco (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000) menyebutkabahwa Indonesia memiliki daya saing yang rendah yang hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.Dan masih menurut survei kualitas pendidikan di Indonesia dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Dengan demikian, melihat bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia banyak hal yang harus di perbaiki dalam pendidikan di Indonesia. Maka dari itu perlu adanya kesadaran baik itu dari masyarkatnya maupun kepemerintahannya. Karena itu merupakan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Permasalahan Yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia
ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di indonesia yang semakin memprihatinkan sehingga terjadinya ketidak merataan pendidikan, yaitu:
- Kurangnya Akses Pendidikan:
Banyak daerah, terutama di pedesaan, masih mengalami kesulitan dalam akses pendidikan. Jarak geografis yang jauh, minimnya sarana transportasi, dan kurangnya infrastruktur pendidikan membuat banyak anak Indonesia kesulitan untuk mengakses pendidikan dengan baik.
- Kurikulum yang Tidak Relevan:
Kurikulum pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar kerja. Beberapa mata pelajaran mungkin tidak lagi relevan atau kurang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang dinamis
- Kualitas Guru:
Rendahnya kualitas guru menjadi masalah serius. Banyak guru yang belum memenuhi standar kompetensi, baik dari segi pendidikan formal maupun keterampilan mengajar. Pelatihan dan pembinaan guru perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa mereka mampu memberikan pendidikan yang berkualitas.
- Kurangnya Sarana dan Prasarana:
Banyak sekolah di Indonesia masih kekurangan sarana dan prasarana yang memadai. Kelas yang penuh, laboratorium yang minim, dan perpustakaan yang kurang memadai dapat menghambat proses pembelajaran optimal.
- Ketidaksetaraan Pendidikan:
Masih terdapat kesenjangan antara pendidikan di perkotaan dan di pedesaan. Selain itu, kesenjangan gender dalam pendidikan juga masih menjadi permasalahan, terutama di daerah terpencil.
- Mahalnya biaya pendidikan