aku adalah rasa, atas untaian kata tak terucap yang membeku di lidahku. melalui panjangnya malam di bawah kelamnya cakrawala itu, serta gemuruh rindu memadu riuhnya angan.
selamat malam, rembulan. kita tak dapat jumpa, bukan? istirahatlah dengan selimut harap. semoga dalam mimpi ada angan yang dapat dipadu. lantas sajak 'kan terangkai, terlukis pada malam dan dibuai awan. lalu tersabda oleh semesta, terukir prolog awal kisah.
sedang angin pun berbisik lembut namun dingin, kiranya angan seringkali tak linier dengan realita. dan secercah harap tak khayal layaknya satu bintang di antara luasnya cakrawala kelam.
barangkali, ada rasa yang tak perlu diucap, ada rindu yang tak perlu disampaikan. hingga sampai waktunya nanti.
17 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H