Mohon tunggu...
Lily
Lily Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

membenamkan diri dalam kata-kata adalah caraku melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan yang terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kebebasan yang Terampas

19 September 2019   10:54 Diperbarui: 23 September 2019   04:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikurung, dibatasi, diawasi,

Apa lagi yang kita punya sebagai rakyat dari negara yang katanya berdemokrasi,

Yang katanya berideologi Pancasila?

Sejak adanya RKUHP,

Reformasi yang telah digaungkan nyatanya terlihat seperti narasi gimmick tak berwujud nyata.

Nyatanya jiwa-jiwa orba, kapitalisme, tirani

Masih membabi buta di tanahku.

Kala terakhir kutemui di kampusku, kini kutemui di pemerintahan negeriku.

Akal sehat rupanya tlah terampas oleh ambisi

Ambisi berkuasa memuaskan ego pribadi,

Lupa dengan amanat rakyat yang membawanya ke puncak posisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun