Para pengemudi yang terjebak kemacetan pun menghadapi beban tambahan, baik dari segi waktu maupun tenaga. Bagi mahasiswa atau pekerja yang melewati jalan tersebut untuk kembali ke rumah mereka atau tempat kerja lainnya, keterlambatan menjadi masalah tersendiri.
Waktu tempuh yang seharusnya singkat menjadi berkali-kali lipat lebih lama, sehingga mengganggu jadwal dan aktivitas harian mereka. Sementara itu, warga sekitar yang tinggal di sepanjang jalan by pass juga merasakan dampaknya. Mereka sering kali harus menghadapi kebisingan dan polusi udara yang meningkat akibat deretan kendaraan bermesin diesel yang tidak bergerak selama berjam-jam.
Perbandingan dengan Kota Lain di Indonesia
Masalah kelangkaan bahan bakar solar yang mengakibatkan kemacetan bukanlah isu yang hanya terjadi di Sumatra Barat. Beberapa kota besar dan wilayah lain di Indonesia juga menghadapi situasi yang mirip, terutama ketika distribusi bahan bakar terganggu atau permintaan solar meningkat drastis.
Salah satu contoh nyata adalah di Surabaya dan kota-kota industri di Jawa Timur, di mana antrian panjang truk di sekitar SPBU sering kali terjadi akibat keterbatasan pasokan solar. Surabaya, sebagai kota industri utama, memiliki lalu lintas logistik yang sangat padat. Akibatnya, kelangkaan bahan bakar sering kali berdampak pada antrian panjang di sekitar SPBU, mirip dengan yang terjadi di by pass dekat Simpang Empat ke Unand.
Namun, perbedaannya terletak pada manajemen lalu lintas yang diterapkan di kota-kota besar seperti Surabaya.
Untuk mengatasi antrian panjang yang menyebabkan kemacetan di sekitar SPBU, biasanya pihak kepolisian lalu lintas setempat menyiapkan petugas untuk mengatur arus kendaraan di sekitar area tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah sering kali berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk memastikan pasokan solar segera diatasi, mengingat pentingnya peran logistik dalam perekonomian lokal. Meskipun dampaknya tetap terasa, upaya mitigasi seperti ini setidaknya membantu mengurangi gangguan pada arus lalu lintas.
Kondisi serupa juga pernah terjadi di Medan, Sumatra Utara. Sebagai kota besar yang juga memiliki lalu lintas logistik yang padat, Medan beberapa kali menghadapi masalah kelangkaan bahan bakar solar.
Akibatnya, antrian panjang truk pun terbentuk di SPBU tertentu. Sama seperti di Sumatra Barat, antrian truk di Medan juga menutupi sebagian jalan dan membuat pengguna jalan lain kesulitan untuk melintas.
Bahkan, beberapa jalan arteri di Medan terpaksa ditutup sebagian agar arus kendaraan pribadi tidak terlalu terhambat oleh truk yang mengantri. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena kelangkaan solar dan kemacetan akibat antrian truk bukanlah masalah yang unik di satu wilayah saja, melainkan tantangan yang berpotensi muncul di daerah dengan kegiatan ekonomi yang bergantung pada distribusi barang dan logistik.
Solusi yang Dapat Dipertimbangkan
Mengatasi kemacetan akibat antrian truk di SPBU memerlukan pendekatan terpadu dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pihak kepolisian, dan pengelola SPBU.