Selain membeli barang bekas, tren menyewa barang juga semakin berkembang. Konsep menyewa ini tidak hanya berlaku untuk mobil atau properti, tetapi juga meluas ke produk-produk yang hanya akan digunakan sementara, seperti pakaian untuk acara khusus, gadget, atau alat elektronik lainnya.
Di Indonesia, platform seperti Style Theory dan Rentique memungkinkan pengguna menyewa pakaian bermerek dengan biaya jauh lebih murah daripada membeli baru. Tren ini membantu Gen Z menghemat uang dan tetap tampil sesuai tren tanpa harus berinvestasi besar pada barang-barang yang mungkin hanya digunakan satu atau dua kali.
Di sektor gadget, tren menyewa juga terus berkembang. Misalnya, beberapa perusahaan teknologi di Indonesia telah mulai menawarkan layanan sewa laptop atau smartphone untuk jangka waktu tertentu. Ini menarik bagi Gen Z yang sering kali membutuhkan akses ke teknologi terbaru, tetapi tidak selalu memiliki anggaran untuk membeli perangkat baru. Layanan seperti Brankas Gadget memungkinkan konsumen untuk menyewa perangkat dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harus membelinya secara penuh.
Fenomena ini menunjukkan perubahan signifikan dalam cara konsumsi di kalangan Gen Z. Mereka lebih fleksibel dan berorientasi pada fungsionalitas daripada kepemilikan. Ini juga mencerminkan perubahan dari budaya konsumtif yang berfokus pada kepemilikan barang menuju model berbasis penggunaan.
Sebagai contoh, di Eropa, layanan berbagi kendaraan seperti Zipcar atau DriveNow juga mendapatkan popularitas di kalangan anak muda yang lebih memilih untuk menyewa mobil hanya ketika dibutuhkan daripada harus membeli dan menanggung biaya pemeliharaan.
Selain manfaat ekonomis, pilihan untuk membeli barang bekas atau menyewa juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Setiap kali seseorang memutuskan untuk membeli barang bekas atau menyewa barang daripada membeli baru, mereka membantu mengurangi permintaan terhadap produksi baru, yang pada akhirnya mengurangi konsumsi energi, air, dan sumber daya alam yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Sebuah studi dari Ellen MacArthur Foundation memperkirakan bahwa perpanjangan masa pakai pakaian saja dapat mengurangi emisi karbon hingga 44%.
Dengan kesadaran lingkungan dan ekonomi yang semakin berkembang di kalangan Gen Z, tidak mengherankan jika konsep membeli barang bekas dan menyewa semakin populer.
Generasi ini lebih kritis dalam menilai dampak dari pilihan konsumsi mereka dan mencari cara yang lebih berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau gaya hidup. Ini adalah tren yang tidak hanya relevan bagi Gen Z, tetapi juga menjadi indikasi perubahan budaya konsumsi secara keseluruhan di masa depan.
Pengaruh Ekonomi terhadap Daya Beli Kelas Menengah
Kelas menengah di Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi yang cukup menantang. Meskipun pendapatan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, inflasi dan kenaikan harga barang telah mengurangi daya beli mereka. Fenomena ini juga memperburuk kecemasan finansial, yang kemudian memicu perilaku doom spending.
Bank Dunia pernah mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa kelas menengah Indonesia sangat rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Ketidakpastian ekonomi membuat mereka cenderung mengeluarkan lebih banyak uang sebagai upaya untuk mempertahankan gaya hidup. Namun, ini justru memperparah situasi keuangan mereka.