Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doom Spending: Kebiasaan Belanja yang Menjadi Ancaman

2 Oktober 2024   15:28 Diperbarui: 2 Oktober 2024   15:48 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan

Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada dirimu sendiri apakah barang tersebut merupakan kebutuhan atau hanya keinginan. Belajarlah untuk membedakan antara keduanya, dan prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu.

Cari Alternatif yang Lebih Murah

Sebelum membeli barang baru, pertimbangkan opsi lain seperti menyewa, meminjam, atau membeli barang bekas. Ini bisa menghemat uang kamu dan membantu mengurangi dampak lingkungan.

Batasi Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit memang praktis, tetapi sering kali membuat kita tidak sadar akan berapa banyak uang yang sebenarnya sudah kita habiskan. Cobalah untuk lebih sering menggunakan uang tunai atau kartu debit, sehingga kamu bisa lebih terkontrol dalam berbelanja.

Gen Z dan Barang Bekas

Tren di kalangan Gen Z yang menarik adalah semakin populernya konsep menyewa dan membeli barang bekas. Banyak dari mereka lebih memilih untuk tidak membeli barang baru jika ada opsi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kesadaran yang lebih tinggi terhadap isu lingkungan, keterbatasan keuangan, serta keinginan untuk meminimalkan konsumsi barang baru yang dianggap tidak terlalu diperlukan.

Data dari ThredUp, salah satu platform jual beli barang bekas di AS, menunjukkan bahwa pasar barang bekas global diperkirakan akan tumbuh dari $28 miliar pada tahun 2019 menjadi $64 miliar pada tahun 2024.

Tren ini juga terlihat di Indonesia, di mana platform seperti OLX, Carousell, dan Tokopedia Prelo semakin populer. Menurut OLX Indonesia, pencarian barang bekas di platform mereka meningkat signifikan selama pandemi COVID-19, menunjukkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat, khususnya di kalangan Gen Z.

Platform-platform tersebut menyediakan berbagai pilihan barang bekas, mulai dari pakaian, elektronik, hingga perabotan rumah tangga. Alasan utama yang mendorong konsumen Gen Z untuk memilih barang bekas adalah harga yang lebih terjangkau, namun faktor keberlanjutan juga menjadi motivasi penting.

Generasi ini lebih sadar akan dampak dari "fast fashion" dan produksi massal terhadap lingkungan. Sebuah laporan dari McKinsey mengungkapkan bahwa sekitar 75% dari Gen Z lebih peduli pada keberlanjutan dan dampak lingkungan dari produk yang mereka beli dibandingkan generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun