Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebiasaan Minum Teh Tanpa Gula, Rahasia Membangun Pola Hidup Sehat Keluarga

6 Agustus 2024   14:40 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:50 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain diabetes, konsumsi gula yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), yang terjadi ketika lemak menumpuk di hati akibat konsumsi fruktosa yang berlebihan dari gula tambahan.

Orang dewasa yang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga berisiko mengalami penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, peradangan, dan kadar trigliserida, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mendapatkan 17% hingga 21% kalori dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan 8% kalori dari gula tambahan.

Kajian Saintifik Tentang Bahaya Konsumsi Gula Berlebih

Diabetes dan Gangguan Metabolik

Konsumsi gula berlebih telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Gula, terutama fruktosa, dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dengan meningkatkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Resistensi insulin ini merupakan faktor utama dalam pengembangan diabetes tipe 2.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis secara teratur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, bahkan pada individu yang memiliki berat badan normal.

Selain itu, fruktosa dalam gula tambahan dapat meningkatkan produksi lemak di hati, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD). Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan hati dan, dalam beberapa kasus, berkembang menjadi sirosis atau kanker hati.

Penyakit Jantung

Konsumsi gula berlebih juga berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa gula tambahan dapat menyebabkan peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, suatu kondisi di mana plak menumpuk di arteri dan menghambat aliran darah ke jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa individu yang mengonsumsi 25% atau lebih kalori harian mereka dari gula tambahan memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10% kalori dari gula tambahan.

Kesehatan Gigi

Konsumsi gula yang tinggi juga berdampak buruk pada kesehatan gigi. Gula merupakan sumber utama makanan bagi bakteri di mulut, yang dapat menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Asam ini dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Anak-anak yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis berisiko lebih tinggi mengalami gigi berlubang dan masalah kesehatan mulut lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan dibatasi hingga kurang dari 10% dari total kalori harian untuk mengurangi risiko kerusakan gigi dan masalah kesehatan lainnya.

Obesitas

Salah satu dampak paling nyata dari konsumsi gula berlebih adalah peningkatan risiko obesitas. Minuman manis, seperti soda dan minuman energi, merupakan sumber kalori yang tinggi namun rendah nutrisi, dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Gula tambahan juga dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin, sehingga meningkatkan nafsu makan dan asupan kalori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun