Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Buruk Judi Online Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa dan Solusinya

26 Juni 2024   21:45 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:51 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Judi online, bagaikan virus yang diam-diam menggerogoti generasi muda, tak terkecuali mahasiswa. Fenomena ini kian meresahkan, khususnya di Universitas Andalas (Unand). Berbagai penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Unand bagaikan cermin yang memantulkan realitas pahit dampak judi online terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.

Menelusuri Akar Permasalahan Judi Online

Kajian para dosen Unand mengungkap berbagai faktor pendorong mahasiswa terjerumus dalam judi online. Rasa ingin tahu, pengaruh teman sebaya, dan kemudahan akses internet menjadi faktor utama bagi remaja.

Sementara bagi mahasiswa, stres, masalah keuangan, dan kurangnya kegiatan positif menjadi pemicu utama. Rasa ingin tahu yang mendorong mahasiswa untuk mencoba-coba sering kali dipicu oleh pengaruh teman sebaya yang sudah lebih dulu terlibat dalam aktivitas perjudian online.

Kemudahan akses internet, baik di kampus maupun di tempat tinggal mahasiswa, membuat aktivitas ini semakin sulit dihindari.

Dampak Judi Online

Penelitian Unand menunjukkan dampak destruktif judi online pada perilaku dan prestasi akademik mahasiswa. Kecanduan, agresivitas, depresi, kecemasan, dan masalah sosial menjadi konsekuensi fatal yang mengintai. Tak hanya itu, nilai akademik yang anjlok, masalah keuangan, dan terjerumus dalam perilaku berisiko juga menjadi momok menakutkan bagi masa depan mahasiswa.

Mahasiswa yang kecanduan judi online sering kali mengalami penurunan dalam konsentrasi dan motivasi belajar, yang pada gilirannya menyebabkan prestasi akademik mereka merosot.

Masalah keuangan juga menjadi serius, karena dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau pendidikan habis untuk berjudi.

Perubahan Perilaku dan Prestasi Akademik

Perubahan perilaku dan prestasi akademik mahasiswa akibat judi online bagaikan tragedi yang harus dicegah. Isolasi diri, menurunnya disiplin belajar, dan gangguan kesehatan mental menjadi konsekuensi yang merenggut masa depan gemilang mereka. Mahasiswa yang terjerumus dalam judi online cenderung menarik diri dari pergaulan sosial dan kegiatan kampus.

Disiplin belajar mereka menurun drastis, karena waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas digunakan untuk berjudi. Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan semakin memperburuk kondisi mereka, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.

Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2022 menemukan bahwa 20% mahasiswa yang disurvei pernah mencoba judi online, dan dari jumlah tersebut, sekitar 35% mengalami penurunan prestasi akademik yang signifikan.

Sebuah studi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa 25% mahasiswa yang terlibat dalam judi online menunjukkan gejala depresi dan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan mereka yang tidak berjudi.

Sementara itu, penelitian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menyatakan bahwa 30% mahasiswa yang berjudi online menghabiskan lebih dari separuh uang saku mereka untuk aktivitas tersebut, menyebabkan kesulitan keuangan yang berlarut-larut.

Mencari Solusi

Upaya pencegahan dan pemberantasan judi online tak bisa dibebankan pada satu pihak saja. Kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak menjadi kunci. Edukasi tentang bahaya judi online, pembinaan mahasiswa dengan layanan konseling dan kegiatan positif, penegakan hukum yang tegas, serta sosialisasi yang menarik dan interaktif menjadi langkah krusial.

Edukasi harus dilakukan secara terus-menerus, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online.

Layanan konseling harus tersedia untuk membantu mahasiswa yang sudah terjerumus untuk bisa keluar dari lingkaran kecanduan. Penegakan hukum yang tegas terhadap situs-situs judi online juga diperlukan untuk membatasi akses dan mencegah penyebaran aktivitas ini.

Membangun Ketahanan Diri Melalui Kegiatan Positif

Selain langkah-langkah di atas, mahasiswa juga harus didorong untuk terlibat dalam kegiatan yang positif dan bermanfaat. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:

1. Mengikuti kegiatan keagamaan

Mengikuti ceramah atau kajian agama dapat memberikan ketenangan batin dan menambah wawasan keagamaan. Ceramah yang inspiratif bisa memberikan motivasi dan pandangan hidup yang lebih positif, sehingga mahasiswa bisa lebih bijak dalam mengelola stres dan masalah pribadi.

Membaca Alquran atau kitab suci lainnya sesuai keyakinan dapat memberikan ketenangan dan keteduhan hati. Aktivitas ini bisa menjadi sarana introspeksi dan memperkuat iman, yang membantu mahasiswa menghindari perilaku negatif seperti berjudi.

Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian, doa bersama, atau kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh organisasi keagamaan dapat mempererat hubungan sosial dan menambah rasa kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini juga memberikan lingkungan yang positif dan mendukung untuk menghindari godaan judi online.

2. Membaca Buku

Membaca buku adalah cara yang bagus untuk mengisi waktu luang dan belajar hal-hal baru. Anda dapat menemukan berbagai jenis buku yang sesuai dengan minat Anda di perpustakaan atau toko buku.

3. Menonton Film atau Serial

Menonton film atau serial dapat menjadi hiburan yang menyenangkan dan membantu melupakan kebosanan. Anda dapat menonton film di bioskop, di rumah, atau melalui layanan streaming. Alternatif lain adalah bermain game offline yang ringan ringan saja.

Ada banyak game offline yang menarik dan menantang yang dapat Anda mainkan tanpa perlu koneksi internet. Bermain game offline membantu Anda bersantai dan menghilangkan stres.

4. Belajar Keterampilan Baru

Anda dapat menggunakan waktu luang Anda untuk mempelajari keterampilan baru, seperti bermain alat musik, memasak, atau melukis. Belajar keterampilan baru dapat membantu Anda meningkatkan diri dan membuat Anda merasa lebih termotivasi.

5. Berolahraga dan melakukan kegiatan positif

Berolahraga adalah cara yang bagus untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Anda dapat berolahraga di luar ruangan, di gym, atau di rumah.

Anda juga dapat terlibat dalam kegiatan sosial, seperti membantu komunitas atau bergabung dengan klub. Melakukan kegiatan sosial dapat membranous Anda bertemu orang baru dan membuat Anda merasa lebih terhubung dengan masyarakat.

Membangun Generasi Muda yang Tangguh dan Bebas Judi Online

Kajian dosen dan mahasiswa Unand bagaikan alarm pengingat bagi kita semua. Judi online bukan hanya masalah individu, melainkan virus yang mengancam masa depan generasi muda.

Masa depan bangsa ini bergantung pada langkah kita hari ini. Dengan upaya yang sinergis dan kolaboratif, serta pendekatan yang komprehensif dalam mengatasi permasalahan judi online, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berprestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun