Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trik Menjaga Anak-Anak agar Tidak Terjebak Judi Online

26 Juni 2024   19:22 Diperbarui: 26 Juni 2024   19:22 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak negatif judi online pada anak-anak sangat luas dan merusak. Dari segi keuangan, anak-anak yang bermain judi online dapat menguras uang tabungan mereka, bahkan mencuri uang orang tua untuk bermain judi. Ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial tetapi juga mengajarkan perilaku tidak jujur dan merusak integritas.

Dari segi pendidikan, judi online dapat mengganggu fokus belajar anak-anak dan menurunkan prestasi mereka di sekolah. Anak-anak yang kecanduan judi online sering kali kehilangan minat pada pelajaran dan tugas sekolah, yang berdampak buruk pada pencapaian akademis mereka.

Dari segi kesehatan mental, judi online dapat memicu kecemasan, depresi, dan bahkan kecanduan pada anak-anak. Stres yang ditimbulkan oleh kerugian dalam berjudi dan ketakutan akan ketahuan dapat membebani kondisi mental anak-anak.

Dari segi sosial, judi online dapat membuat anak-anak mengabaikan tanggung jawab mereka dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Mereka mungkin menarik diri dari aktivitas sosial dan kehilangan minat dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Dalam beberapa kasus ekstrem, judi online dapat memicu perilaku agresif dan kekerasan pada anak-anak.

Ketika anak-anak mengalami kekalahan atau frustrasi dalam berjudi, mereka mungkin melampiaskan emosi mereka dengan cara yang negatif, termasuk kekerasan terhadap orang lain.

Triks Pencegahan

Untuk mencegah anak-anak terjebak dalam judi online, berbagai langkah pencegahan perlu diterapkan. Pertama, komunikasi yang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak-anak sangat penting. Orang tua perlu membicarakan bahaya judi online dengan anak-anak mereka dan menjelaskan mengapa judi online berbahaya.

Kedua, pengawasan orang tua terhadap aktivitas internet anak-anak harus ditingkatkan. Orang tua perlu memantau situs web yang dikunjungi anak-anak dan membatasi waktu bermain game online.

Ketiga, edukasi tentang bahaya judi online harus diberikan baik di rumah maupun di sekolah. Guru juga berperan penting dalam memberikan informasi dan pemahaman kepada siswa tentang risiko judi online dan cara menghindarinya.

Keempat, penggunaan fitur pembatasan akses pada perangkat elektronik anak-anak dapat membantu memblokir situs-situs judi online. Orang tua dapat menggunakan perangkat lunak kontrol orang tua untuk membatasi akses ke situs yang tidak aman.

Terakhir, jika anak-anak sudah terjerat judi online, orang tua perlu mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis. Bantuan profesional dapat membantu anak-anak mengatasi kecanduan dan memulihkan kesehatan mental mereka.

Menjaga anak-anak agar tidak terjebak judi online membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait judi online, serta meningkatkan edukasi publik tentang bahayanya. Ini termasuk menutup situs web judi ilegal, melacak dan menghukum pelaku yang terlibat dalam operasi judi online, dan membuat kampanye kesadaran yang luas untuk menginformasikan masyarakat tentang risiko judi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun