Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trik agar Tidak Bercerai Karena Judi Online

26 Juni 2024   18:20 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:21 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Judi online, bagaikan benalu yang menggerogoti kehidupan rumah tangga di Indonesia. Dampak negatifnya tak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga secara mental dan sosial, salah satunya adalah memicu perceraian.

Meskipun data statistik resmi mengenai jumlah perceraian akibat judi online di Indonesia masih minim, berbagai sumber menunjukkan bahwa fenomena ini kian mengkhawatirkan. Berikut adalah beberapa indikator yang menunjukkan tingginya korelasi antara judi online dan perceraian:

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat 207.263 kasus perceraian, naik 2,25% dibandingkan tahun 2021.

Meskipun tidak semua kasus perceraian disebabkan oleh judi online, namun banyak pihak yang menduga bahwa judi online menjadi salah satu faktor pendorong yang signifikan.

Banyak korban dan pelaku judi online yang mengaku bahwa judi online telah merusak rumah tangga mereka. Pertengkaran rumah tangga, pengkhianatan kepercayaan, dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) sering menjadi konsekuensi dari kecanduan judi online.


Beberapa studi dan penelitian yang dilakukan oleh akademisi dan organisasi sosial menunjukkan bahwa judi online menjadi salah satu faktor pemicu perceraian yang signifikan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 2023 menemukan bahwa 30% dari pasangan yang bercerai di Yogyakarta menyebutkan bahwa judi online menjadi salah satu penyebab perceraian mereka.

Di media sosial, banyak kasus perceraian akibat judi online yang menjadi viral. Cerita-cerita ini menjadi bukti nyata bagaimana judi online dapat menghancurkan rumah tangga.

Akibat Buruk Judi Online

Judi online merupakan fenomena yang semakin marak di Indonesia dan membawa dampak buruk bagi kehidupan banyak keluarga. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah meningkatnya angka perceraian. Berikut ini adalah beberapa akar masalah perceraian akibat judi online:

Judi online dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius. Seseorang yang terjerat judi online sering kali mengalami hutang yang menumpuk karena kehilangan uang dalam jumlah besar. Untuk menutupi kerugian, tidak jarang mereka melakukan penipuan atau penggelapan dana, bahkan mengambil uang dari tabungan keluarga atau menggadaikan aset berharga tanpa sepengetahuan pasangannya. Kondisi keuangan yang kacau ini menimbulkan pertengkaran dan stres dalam rumah tangga, memicu kebencian dan ketidakpercayaan antar pasangan.

Judi online sering kali melibatkan kebohongan dan penipuan. Pasangan yang berjudi online biasanya merahasiakan aktivitas mereka dari pasangannya, berbohong tentang penggunaan uang, dan menyembunyikan hutang yang mereka miliki. Ketika kebohongan ini terbongkar, hal ini merusak kepercayaan dalam pernikahan. Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat, dan ketika itu hilang, komunikasi menjadi terhambat dan hubungan pun retak.

Judi online dapat menghabiskan banyak waktu dan perhatian seseorang. Pasangan yang kecanduan judi online sering kali mengabaikan tanggung jawab mereka dalam rumah tangga dan keluarga. Mereka mungkin lebih memilih menghabiskan waktu untuk berjudi daripada berinteraksi dengan keluarga atau menyelesaikan pekerjaan rumah. Hal ini menyebabkan kelalaian dan keterpisahan emosional, yang pada akhirnya berdampak buruk pada hubungan suami-istri dan hubungan dengan anak-anak.

Judi online dapat menjadi sangat adiktif. Ketika seseorang sudah kecanduan, sulit bagi mereka untuk berhenti, bahkan ketika mereka menyadari dampak negatif dari tindakan mereka. Ketergantungan ini tidak hanya mengganggu kesejahteraan finansial tetapi juga kesehatan mental dan perilaku. Orang yang kecanduan judi online mungkin mengalami stres, kecemasan, dan depresi, yang semuanya dapat memperburuk ketegangan dalam hubungan pernikahan. Kecanduan judi online juga sering kali mengarah pada perilaku destruktif lainnya, seperti penyalahgunaan zat, yang semakin memperparah situasi.

Dalam beberapa kasus, judi online dapat memicu kekerasan dan pelecehan dalam rumah tangga. Pasangan yang frustrasi atau marah karena kerugian yang mereka alami dari perjudian mungkin melampiaskan emosi mereka melalui kekerasan fisik atau emosional terhadap pasangannya. Kekerasan ini bisa menjadi spiral yang berkelanjutan, di mana rasa takut dan rasa tidak aman semakin memperburuk hubungan yang sudah retak. Selain itu, pelecehan emosional yang berkepanjangan dapat menyebabkan trauma jangka panjang bagi korban, yang sering kali sulit untuk pulih.

Pasangan yang kecanduan judi online mungkin menarik diri dari interaksi sosial dan keluarga. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian di depan komputer atau ponsel mereka, bermain judi online. Isolasi sosial ini tidak hanya berdampak pada hubungan dengan pasangan, tetapi juga dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Anak-anak yang melihat orang tua mereka terisolasi dan tidak terlibat dalam kehidupan mereka mungkin merasa ditinggalkan dan kurang mendapat perhatian yang mereka butuhkan.

Judi online dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional yang signifikan. Perasaan euforia saat menang dan keputusasaan saat kalah dapat menciptakan roller coaster emosional yang sulit dihadapi oleh pasangan. Ketidakstabilan emosional ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis dan tidak terduga, yang membuat hubungan pernikahan semakin sulit untuk dipertahankan. Pasangan yang harus menghadapi ketidakstabilan ini setiap hari mungkin merasa kelelahan dan tidak mampu lagi menangani situasi tersebut.

Dampak judi online tidak hanya dirasakan oleh pasangan suami-istri, tetapi juga oleh anak-anak mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana salah satu atau kedua orang tua kecanduan judi online sering kali mengalami stres, kecemasan, dan ketidakstabilan emosional. Mereka mungkin merasa terabaikan dan kurang mendapat dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan sehat. Dalam jangka panjang, anak-anak ini mungkin mengembangkan masalah perilaku dan emosional yang serius, yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.


Solusi Mengatasi Perceraian Akibat Judi Online

Masalah perceraian akibat judi online menjadi semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

Pencegahan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mengatasi masalah judi online. Edukasi tentang bahaya judi online harus disebarkan secara luas kepada masyarakat. Kampanye kesadaran dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk media sosial, televisi, dan radio. Selain itu, program edukasi khusus untuk pasangan yang baru menikah sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang risiko judi online dan cara menghindarinya. Sekolah dan universitas juga dapat berperan dengan memasukkan topik ini dalam kurikulum pendidikan mereka.

Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah fondasi dari hubungan yang sehat. Pasangan perlu membangun kebiasaan untuk berbicara secara terbuka tentang keuangan dan kebiasaan mereka. Jika salah satu pasangan mulai berjudi online, penting untuk segera memberitahu pasangannya dan bersama-sama mencari solusi. Menghindari kebohongan dan penipuan adalah langkah penting untuk mempertahankan kepercayaan dalam hubungan. Dengan membangun komunikasi yang baik, pasangan dapat saling mendukung dan menemukan cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Jika pasangan merasa kesulitan untuk menyelesaikan masalah judi online sendiri, mencari bantuan profesional adalah langkah yang bijaksana. Psikolog, terapis pernikahan, atau konselor dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kecanduan judi online. Terapi perilaku kognitif (CBT) sering kali efektif dalam membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan kecanduan judi. Selain itu, terapi pasangan dapat membantu memperbaiki komunikasi dan membangun kembali kepercayaan yang telah rusak.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi masalah judi online melalui penegakan hukum yang ketat. Langkah-langkah harus diambil untuk memperkuat regulasi dan membuat akses ke situs judi online lebih sulit. Ini termasuk memblokir situs web yang menawarkan layanan judi ilegal, menutup akun e-wallet yang terkait dengan aktivitas judi, dan menangkap serta mengadili para pelaku yang terlibat. Penegakan hukum yang tegas akan memberikan sinyal kuat bahwa judi online tidak diterima di masyarakat.

Membangun komunitas yang sehat dan saling mendukung sangat penting untuk membantu pasangan yang sedang berjuang melawan kecanduan judi online. Komunitas dapat memberikan dukungan emosional dan praktis, serta menyediakan ruang bagi individu untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengatasi kecanduan. Grup dukungan, baik online maupun offline, dapat menjadi sumber kekuatan bagi pasangan. Selain itu, komunitas yang sehat dapat membantu mengurangi rasa isolasi yang sering dirasakan oleh mereka yang terjerat judi online.

Program rehabilitasi dan dukungan bagi individu yang sudah terjerat kecanduan judi online perlu diperluas. Pusat rehabilitasi yang menyediakan layanan untuk pemulihan dari kecanduan judi dapat membantu individu kembali ke kehidupan yang sehat dan produktif. Program ini harus mencakup konseling, pelatihan keterampilan hidup, dan dukungan pasca rehabilitasi untuk memastikan pemulihan jangka panjang.

Mengatasi masalah perceraian akibat judi online memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi individu dan keluarga yang terpengaruh oleh judi online. Kolaborasi ini dapat mencakup kampanye kesadaran bersama, program dukungan komunitas, dan upaya bersama dalam penegakan hukum.

Pengembangan kebijakan publik yang komprehensif dan efektif sangat penting dalam mengatasi masalah judi online. Kebijakan ini harus mencakup regulasi yang ketat terhadap industri judi online, program edukasi yang luas, dukungan untuk program rehabilitasi, dan penegakan hukum yang tegas. Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan ini demi melindungi masyarakat dari dampak negatif judi online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun