Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trik agar Tidak Bercerai Karena Judi Online

26 Juni 2024   18:20 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judi online dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius. Seseorang yang terjerat judi online sering kali mengalami hutang yang menumpuk karena kehilangan uang dalam jumlah besar. Untuk menutupi kerugian, tidak jarang mereka melakukan penipuan atau penggelapan dana, bahkan mengambil uang dari tabungan keluarga atau menggadaikan aset berharga tanpa sepengetahuan pasangannya. Kondisi keuangan yang kacau ini menimbulkan pertengkaran dan stres dalam rumah tangga, memicu kebencian dan ketidakpercayaan antar pasangan.

Judi online sering kali melibatkan kebohongan dan penipuan. Pasangan yang berjudi online biasanya merahasiakan aktivitas mereka dari pasangannya, berbohong tentang penggunaan uang, dan menyembunyikan hutang yang mereka miliki. Ketika kebohongan ini terbongkar, hal ini merusak kepercayaan dalam pernikahan. Kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat, dan ketika itu hilang, komunikasi menjadi terhambat dan hubungan pun retak.

Judi online dapat menghabiskan banyak waktu dan perhatian seseorang. Pasangan yang kecanduan judi online sering kali mengabaikan tanggung jawab mereka dalam rumah tangga dan keluarga. Mereka mungkin lebih memilih menghabiskan waktu untuk berjudi daripada berinteraksi dengan keluarga atau menyelesaikan pekerjaan rumah. Hal ini menyebabkan kelalaian dan keterpisahan emosional, yang pada akhirnya berdampak buruk pada hubungan suami-istri dan hubungan dengan anak-anak.

Judi online dapat menjadi sangat adiktif. Ketika seseorang sudah kecanduan, sulit bagi mereka untuk berhenti, bahkan ketika mereka menyadari dampak negatif dari tindakan mereka. Ketergantungan ini tidak hanya mengganggu kesejahteraan finansial tetapi juga kesehatan mental dan perilaku. Orang yang kecanduan judi online mungkin mengalami stres, kecemasan, dan depresi, yang semuanya dapat memperburuk ketegangan dalam hubungan pernikahan. Kecanduan judi online juga sering kali mengarah pada perilaku destruktif lainnya, seperti penyalahgunaan zat, yang semakin memperparah situasi.

Dalam beberapa kasus, judi online dapat memicu kekerasan dan pelecehan dalam rumah tangga. Pasangan yang frustrasi atau marah karena kerugian yang mereka alami dari perjudian mungkin melampiaskan emosi mereka melalui kekerasan fisik atau emosional terhadap pasangannya. Kekerasan ini bisa menjadi spiral yang berkelanjutan, di mana rasa takut dan rasa tidak aman semakin memperburuk hubungan yang sudah retak. Selain itu, pelecehan emosional yang berkepanjangan dapat menyebabkan trauma jangka panjang bagi korban, yang sering kali sulit untuk pulih.

Pasangan yang kecanduan judi online mungkin menarik diri dari interaksi sosial dan keluarga. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian di depan komputer atau ponsel mereka, bermain judi online. Isolasi sosial ini tidak hanya berdampak pada hubungan dengan pasangan, tetapi juga dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Anak-anak yang melihat orang tua mereka terisolasi dan tidak terlibat dalam kehidupan mereka mungkin merasa ditinggalkan dan kurang mendapat perhatian yang mereka butuhkan.

Judi online dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional yang signifikan. Perasaan euforia saat menang dan keputusasaan saat kalah dapat menciptakan roller coaster emosional yang sulit dihadapi oleh pasangan. Ketidakstabilan emosional ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis dan tidak terduga, yang membuat hubungan pernikahan semakin sulit untuk dipertahankan. Pasangan yang harus menghadapi ketidakstabilan ini setiap hari mungkin merasa kelelahan dan tidak mampu lagi menangani situasi tersebut.

Dampak judi online tidak hanya dirasakan oleh pasangan suami-istri, tetapi juga oleh anak-anak mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana salah satu atau kedua orang tua kecanduan judi online sering kali mengalami stres, kecemasan, dan ketidakstabilan emosional. Mereka mungkin merasa terabaikan dan kurang mendapat dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan sehat. Dalam jangka panjang, anak-anak ini mungkin mengembangkan masalah perilaku dan emosional yang serius, yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan.


Solusi Mengatasi Perceraian Akibat Judi Online

Masalah perceraian akibat judi online menjadi semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

Pencegahan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mengatasi masalah judi online. Edukasi tentang bahaya judi online harus disebarkan secara luas kepada masyarakat. Kampanye kesadaran dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk media sosial, televisi, dan radio. Selain itu, program edukasi khusus untuk pasangan yang baru menikah sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang risiko judi online dan cara menghindarinya. Sekolah dan universitas juga dapat berperan dengan memasukkan topik ini dalam kurikulum pendidikan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun