Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Jiwa Sehat, Maka Berkurbanlah

18 Juni 2024   21:54 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:20 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain makna dan manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, berkurban juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang penting. Di tengah tingginya harga daging sapi, kambing, dan domba, momen Iduladha menjadi penantian tahunan bagi banyak orang untuk menikmati hidangan daging tersebut dengan lebih puas atau dalam jumlah yang lebih banyak.

Bagi sebagian orang, harga daging yang tinggi dapat menjadi kendala untuk membeli daging secara langsung. Namun, melalui momen Iduladha, mereka tetap dapat menikmati hidangan daging melalui pembagian daging kurban. Bagi mereka yang kurang mampu, momen ini menjadi berkah tersendiri karena mereka bisa mendapatkan daging dengan mudah dan gratis.

Di sisi lain, bagi mereka yang mampu, berkurban menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan berkurban, mereka tidak hanya menunaikan ibadah, tetapi juga membantu meringankan beban fakir miskin dan kaum duafa. Hal ini dapat memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas antar umat Islam.

Lebih dari itu, momen Iduladha juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan kekeluargaan serta antar tetangga. Proses penyembelihan, pembagian daging kurban, dan menyantap hidangan bersama-sama dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kekompakan antar anggota masyarakat.

Bagi banyak orang, Iduladha bukan hanya tentang ibadah dan berbagi, tetapi juga tentang momen kebahagiaan. Momen ini menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan daging yang lezat. Bagi anak-anak, Iduladha menjadi momen yang dinanti-nantikan karena mereka dapat bermain dan bersenang-senang bersama teman-teman.

Kajian Saintifik Manfaat Berkurban sebagai Terapi Jiwa dan Pain Release

Berkurban adalah sebuah ibadah yang memiliki banyak dimensi, mulai dari dimensi spiritual, sosial, hingga psikologis. Salah satu manfaat yang mungkin kurang disadari oleh banyak orang adalah manfaat berkurban sebagai terapi jiwa dan pain release yang mujarab. Berbagai kajian ilmiah telah menunjukkan bahwa ibadah kurban tidak hanya membawa manfaat bagi orang yang menerima daging kurban, tetapi juga bagi mereka yang melaksanakannya.

1. Pelepasan Hormon Kebahagiaan

Ketika seseorang melakukan kurban, tubuhnya akan melepaskan hormon-hormon kebahagiaan seperti endorfin dan dopamin. Hormon-hormon ini dikenal sebagai "hormon kebahagiaan" karena mampu meningkatkan mood dan memberikan perasaan bahagia. Pelepasan hormon ini terjadi sebagai respons terhadap perasaan puas dan bahagia yang dirasakan saat melakukan tindakan yang dianggap baik dan bermanfaat bagi orang lain. Dalam konteks ini, berkurban menjadi sebuah aktivitas yang secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan mengurangi tingkat stres. Hal ini membuat ibadah kurban tidak hanya bermakna secara spiritual tetapi juga memberikan efek positif bagi kesehatan mental.

2. Rasa Syukur dan Kepuasan Batin

Melakukan kurban memunculkan rasa syukur dan kepuasan batin yang mendalam. Ketika seseorang berkurban, mereka menyadari betapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan karena dapat berbagi dengan orang lain. Rasa syukur ini merupakan salah satu elemen penting dalam kesehatan mental, karena dapat membantu seseorang merasa lebih puas dan bahagia dengan hidup mereka. Rasa syukur ini juga bisa mendorong seseorang untuk lebih menghargai apa yang dimiliki dan mengurangi rasa iri hati atau keinginan yang berlebihan terhadap hal-hal yang materialistis. 

3. Meningkatkan Rasa Empati dan Peduli Sesama

Ibadah kurban juga berperan dalam meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang memberikan daging kurban kepada mereka yang membutuhkan, ada rasa kepuasan yang timbul dari perbuatan baik tersebut. Melihat senyum dan kebahagiaan orang-orang yang menerima daging kurban dapat memperkuat ikatan sosial dan rasa kasih sayang. Empati dan kepedulian yang meningkat ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks sosial, tetapi juga dapat memberikan kepuasan emosional dan rasa terhubung dengan komunitas yang lebih luas.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Self-Esteem

Melaksanakan ibadah kurban juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan self-esteem seseorang. Ketika seseorang berpartisipasi dalam ibadah kurban, mereka merasakan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Perasaan ini dapat meningkatkan harga diri dan membuat seseorang merasa lebih dihargai dan bernilai. Self-esteem yang tinggi ini penting untuk kesehatan mental karena dapat membantu seseorang menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan merasa lebih optimis tentang masa depan.

5. Membantu Mengatasi Trauma dan Rasa Sakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun