Saya berharap Dikti dapat mengevaluasi dan menyesuaikan aturan seleksi administrasi proposal penelitian dengan lebih bijak.
Penting untuk mencari keseimbangan antara kelengkapan data dan ruang interpretasi bagi para peneliti. Aturan yang terlalu kaku dan fokus pada detail minor, berpotensi mencederai semangat para peneliti untuk berkarya dan menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi bangsa.
Dialog Terbuka untuk Solusi
Diperlukan ruang dialog yang terbuka antara Dikti, reviewer, dan para dosen untuk merumuskan aturan seleksi administrasi yang lebih adil dan berimbang.
Hal ini demi memastikan proses review proposal penelitian yang objektif, transparan, dan akuntabel, tanpa menghambat laju kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Mari kita bersama-sama mendorong Dikti untuk fokus pada substansi proposal penelitian, bukan pada detail-detail administratif yang tidak esensial.
Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa penelitian di Indonesia terus berkembang dan menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi bangsa dan ilmu pengetahuan.
Pertanyaan yang Menggelitik
Apakah benar titik koma lebih penting daripada ide dan gagasan penelitian yang cemerlang?
Apakah kita ingin mendorong budaya penelitian yang fokus pada substansi, atau budaya penulisan dan administrasi yang kaku?
Arah mana yang ingin kita tuju untuk penelitian di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H