Pertanyaan pun muncul di benak. Apa sebenarnya definisi kelengkapan administrasi yang sesungguhnya? Apakah benar titik koma termasuk bagian tak terpisahkan dari kelengkapan tersebut?
Kasus ini membuka kembali perdebatan tentang esensi dan proporsi seleksi administrasi dalam proses review proposal penelitian. Di satu sisi, kelengkapan administrasi memang penting untuk memastikan validitas dan kredibilitas proposal. Di sisi lain, kriteria yang terlalu kaku dan minim ruang interpretasi, berisiko menghambat laju kemajuan ilmu pengetahuan.
Perlunya Evaluasi dan Penyesuaian Aturan
Menyikapi situasi ini, kiranya perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap aturan seleksi administrasi proposal penelitian di BIMA. Penting untuk dicari keseimbangan antara kelengkapan data dan ruang interpretasi bagi para peneliti.
Aturan yang terlalu kaku dan fokus pada detail minor, berpotensi mencederai semangat para peneliti untuk berkarya dan menghasilkan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi bangsa.
Membuka Ruang Dialog dan Solusi
Diperlukan ruang dialog yang terbuka antara Dikti, reviewer, dan para dosen untuk merumuskan aturan seleksi administrasi yang lebih adil dan berimbang. Hal ini demi memastikan proses review proposal penelitian yang objektif, transparan, dan akuntabel, tanpa menghambat laju kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap aturan, terdapat nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Penting untuk selalu mengevaluasi dan menyesuaikan aturan dengan konteks dan kebutuhan yang berkembang, agar tidak menjadi hambatan, melainkan pendorong kemajuan.
Setuju dengan Seleksi Ketat, Tapi Fokus pada Substansi, Bukan Titik Koma
Saya sepenuhnya sepakat bahwa seleksi administrasi proposal penelitian penting untuk memastikan validitas dan kredibilitas data. Namun, fokus utama seharusnya pada substansi proposal, yaitu ide, gagasan, dan metodologi penelitian yang diajukan.
Sayang sekali jika Dikti menerapkan panduan yang kaku dan hanya terpaku pada detail minor seperti titik koma. Hal ini berpotensi menjegal langkah para dosen yang memiliki ide dan gagasan cemerlang, namun terganjal oleh aturan yang minim ruang interpretasi.
Substansi Proposal Jauh Lebih Penting
Penelitian adalah jantung kemajuan ilmu pengetahuan. Substansi proposal penelitian yang kuat dan inovatif adalah kunci untuk membuka gerbang penemuan-penemuan baru yang bermanfaat bagi bangsa.
Memang benar bahwa kelengkapan administrasi penting untuk menunjang proses review proposal. Namun, fokus utama haruslah pada substansi penelitian, bukan pada detail-detail administratif yang terkesan kaku dan tidak esensial.