Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

NoViralNoJustice: Tantangan Penegakan Hukum dan Etika Profesi di Era Media Sosial

30 Mei 2024   19:10 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh NoViralNoJustice menunjukkan bahwa masyarakat memiliki suara yang kuat dan dapat mendorong perubahan. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan membutuhkan waktu dan proses yang matang. 

Kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai solusi yang adil dan efektif. Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi rakyat dan merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik. 

Kepolisian perlu bekerja secara profesional dan transparan dalam menyelesaikan kasus dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Masyarakat pun perlu kritis dan konstruktif dalam menyuarakan pendapat dan kritik mereka.

Fenomena NoViralNoJustice memang membawa angin segar dalam mendorong akuntabilitas dan responsivitas pemerintah dan kepolisian. Kekuatan media sosial telah terbukti efektif dalam mengoreksi kebijakan yang tidak adil dan menuntut penyelesaian kasus yang cepat dan transparan. 

Namun, di balik manfaatnya, gerakan ini juga perlu diwaspadai agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Media sosial, jika tidak digunakan dengan bijak, dapat menjadi wadah penyebaran hoaks dan disinformasi. Hal ini dapat membingungkan publik dan menghambat proses penyelesaian kasus. Penting bagi masyarakat untuk kritis dan selektif dalam menerima informasi, dan selalu mencari sumber yang terpercaya.

Beberapa orang mungkin memanfaatkan gerakan NoViralNoJustice untuk kepentingan pribadi, seperti mencari popularitas atau keuntungan finansial. Hal ini dapat merusak kredibilitas gerakan dan mengalihkan fokus dari tujuan utama, yaitu mencapai keadilan. Penting untuk mencari keseimbangan antara kritik dan kebenaran. 

Kritik yang konstruktif dan berdasarkan fakta dapat mendorong perubahan positif, sedangkan kritik yang berlebihan dan tidak berdasar dapat merusak reputasi dan menghambat proses penyelesaian kasus.

Peran  Media dan Jurnalis

Media dan jurnalis memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik. Mereka perlu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, dan menghindari sensasionalisme yang dapat memperkeruh suasana. Kolaborasi dan dialog antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai solusi yang adil dan efektif. 

Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi rakyat dan merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik. Kepolisian perlu bekerja secara profesional dan transparan dalam menyelesaikan kasus dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Masyarakat pun perlu kritis dan konstruktif dalam menyuarakan pendapat dan kritik mereka.

Penutup

NoViralNoJustice telah menjadi fenomena yang menarik dan menunjukkan kekuatan media sosial dalam mendorong perubahan kebijakan publik. Kesadaran publik yang tinggi dan penggunaan hashtag ini dengan bijak dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan rakyat. Fenomena NoViralNoJustice harus disikapi dengan bijak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun