Beberapa poin kritis terhadap film "Vina: Sebelum 7 Hari" meliputi eksploitasi tragedi, yang dikhawatirkan akan memperpanjang trauma keluarga korban dan masyarakat sekitar dengan kembali membuka luka lama dan menghadirkan gambaran mengerikan tentang peristiwa tragis tersebut.Â
Selain itu, minimnya pendalaman karakter dan fokus pada sensasi menegangkan serta jump scare ketimbang membangun cerita yang bermakna juga menjadi sorotan.Â
Film ini memiliki potensi untuk mengangkat isu-isu sosial seperti kekerasan terhadap perempuan dan premanisme, namun sayangnya tidak dieksplorasi secara maksimal.
Terlepas dari kritik-kritik tersebut, "Vina: Sebelum 7 Hari" tetap memiliki kekuatan dalam menghadirkan kisah tragis yang dikemas dengan elemen horor yang menegangkan. Film ini membuka ruang diskusi penting tentang isu kekerasan terhadap perempuan, keadilan, dan representasi korban dalam media.Â
Namun, penting untuk diingat bahwa film ini hanyalah sebuah karya fiksi yang diadaptasi dari kisah nyata. Penonton perlu bersikap kritis dan tidak menelan mentah-mentah semua informasi yang disajikan, serta melakukan riset lebih lanjut tentang kasus Vina dan mendorong diskusi yang lebih konstruktif tentang isu-isu yang berkaitan dengan film ini.Â
Secara keseluruhan, "Vina: Sebelum 7 Hari" adalah film horor yang menghibur namun memiliki beberapa kekurangan. Film ini dapat menjadi bahan refleksi bagi penonton tentang batas-batas eksploitasi tragedi dan pentingnya membangun cerita yang bermakna.Â
Film ini menghadirkan tontonan yang menegangkan dan penuh misteri, sekaligus memicu pertanyaan kritis tentang batasan genre horor dalam mengeksploitasi tragedi nyata dan bagaimana representasi tragedi tersebut dapat berdampak pada para korban dan keluarga.
Penggambaran Etika Profesi Polisi
Film Vina: Sebelum 7 Hari, yang diangkat dari kisah nyata pembunuhan sepasang kekasih di Cirebon tahun 2016, telah menuai berbagai kontroversi.Â
Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah penggambaran profesi polisi dalam film tersebut. Film ini menunjukkan beberapa adegan di mana polisi terkesan lamban dan tidak profesional dalam menangani kasus pembunuhan Vina dan Eky.Â
Hal ini dikhawatirkan dapat memicu rasa tidak percaya masyarakat terhadap institusi kepolisian, meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap polisi, dan memperkuat stigma negatif yang sudah melekat pada profesi polisi, seperti mudah disuap dan tidak amanah.Â
Penggambaran negatif dalam film ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi para petugas kepolisian, terutama bagi mereka yang bekerja dengan penuh integritas dan profesionalisme. Â