Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Profesi: Beratnya Penerapan Faktor Keselamatan dan Resiko di Dunia Kerja

24 Mei 2024   21:48 Diperbarui: 24 Mei 2024   22:24 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, adanya tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sering kali mendorong pekerja untuk mengabaikan SOP demi efisiensi waktu. Di sektor kelistrikan, di mana gangguan pasokan listrik dapat berdampak luas, tekanan untuk segera memperbaiki masalah dapat mengorbankan keselamatan.

Ketiga, pengawasan yang tidak konsisten juga menjadi masalah. Supervisi yang kurang ketat atau tidak adanya konsekuensi yang jelas bagi pelanggaran SOP bisa membuat pekerja merasa bahwa mereka bisa lolos dari tanggung jawab ketika tidak mematuhi aturan.

Meningkatkan disiplin dalam penerapan SOP membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Perusahaan harus terus-menerus mengedukasi dan melatih pekerja tentang pentingnya SOP dan risiko yang bisa timbul jika diabaikan. Kampanye keselamatan yang berkelanjutan dan pemberian penghargaan bagi pekerja yang konsisten mematuhi SOP dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan.

Selain itu, pengawasan dan penegakan disiplin harus diperketat. Pengawas lapangan harus memastikan bahwa setiap pekerja mematuhi SOP, dan sanksi harus diberlakukan secara adil dan tegas untuk setiap pelanggaran. Dengan demikian, budaya keselamatan dapat terbentuk secara alami dalam lingkungan kerja.

Tidak kalah penting, perusahaan perlu memastikan bahwa SOP yang ada selalu relevan dengan kondisi lapangan dan mengikuti perkembangan teknologi serta praktik terbaik di industri. Evaluasi dan revisi SOP secara berkala adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa prosedur keselamatan tetap efektif dan sesuai dengan kebutuhan operasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun