Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unand 2024

21 Mei 2024   22:11 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:20 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Hari Selasa tanggal 21 Mei 2024, Senat Akademik Fakultas Teknik Unand (SAFTU) telah melaksanakan rapat dengan agenda utama, membentuk panitia pemilihan Dekan FT-Unand periode 2024-2028. Sesuai rencana, komposisi panitia adalah dua orang dari anggota SAFTU dan 3 orang lagi dari kalangan dosen non SAFTU. Panitia yang terpilih nantinya memiliki pekerjaan berat yaitu melaksanakan pemilihan Dekan.

Pemilihan dekan di Fakultas Teknik Universitas Andalas merupakan momen penting dalam menjalankan Fakultas. Proses pembentukan panitia pemilihan dekan melibatkan Senat Akademik Fakultas (SAF) dengan berbagai dinamika dan pertimbangan. Berikut adalah gambaran mengenai proses tersebut berdasarkan interaksi sebelumnya:

1. Brainstorming Sebelum Pemilihan Panitia

Sebelum membentuk panitia pemilihan dekan, terjadi sesi brainstorming yang melibatkan seluruh anggota SAF yang hadir. Dari total 26 anggota SAF, yang hadir adalah sebanyak 21orang, lebih kurang 80% dan angka lebih dari cukup untuk menghasilkan sebuah keputusan yang kuat.

Dalam sesi ini, anggota SAF berdiskusi mengenai tahapan, kriteria, dan prosedur pemilihan. Tujuannya adalah memastikan semua pihak memahami peran mereka dan memastikan transparansi. Sesi brainstorming ini tidak hanya membahas aspek teknis pemilihan tetapi juga membangun kesepahaman tentang nilai-nilai yang ingin diusung dalam proses pemilihan, seperti integritas, objektivitas, dan keterwakilan yang adil dari setiap departemen.

Proses brainstorming ini juga menjadi ajang untuk mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi selama pemilihan dan merumuskan strategi untuk mengatasinya. Misalnya, ada diskusi mendalam mengenai cara memastikan bahwa setiap calon dekan memiliki kesempatan yang sama untuk mempresentasikan visi dan misinya kepada seluruh civitas akademika fakultas. Selain itu, brainstorming ini juga menjadi tempat untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak mengenai kriteria ideal bagi anggota panitia pemilihan, sehingga panitia yang terbentuk nanti benar-benar mampu menjalankan tugasnya dengan efektif.

2. Usulan dan Pertimbangan

Selama proses brainstorming, berbagai usulan dan pertimbangan muncul dari para peserta. Is Primananda dari Departemen Teknik Mesin, misalnya, mengusulkan agar panitia pemilihan terdiri dari satu anggota senat yang sudah berpengalaman dan satu yang belum. Usulan ini bertujuan untuk memastikan adanya kombinasi antara pengalaman dan perspektif segar dalam panitia. Pengalaman dianggap penting untuk memberikan panduan dan stabilitas dalam proses pemilihan, sementara perspektif segar diperlukan untuk membawa ide-ide baru yang bisa meningkatkan kualitas proses pemilihan.

Uyung Gatot, yang juga mantan Dekan FT dan terakhir Sebagai mantan Ketua LPPM dua kali periode, memberikan usulan yang tidak kalah pentingnya, yaitu memperhatikan keterwakilan lima departemen sebagai wujud pemerataan. Ini penting agar semua departemen memiliki suara dalam pemilihan. 

Usulan ini menekankan pentingnya representasi yang adil dan seimbang, sehingga setiap departemen merasa terlibat dan memiliki kontribusi dalam pemilihan dekan. Dengan keterwakilan yang merata, diharapkan setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh dekan baru nantinya bisa mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh departemen.

3. Pandangan Terkait Pengalaman dan Pemilihan

Pandangan terkait kriteria pemilihan anggota panitia juga bervariasi. Pak Yosrizal dari Departemen Teknik Sipil , misalnya, berpendapat bahwa penunjukan anggota panitia tidak mesti berdasarkan pengalaman, tetapi tetap berdasarkan pemilihan. Pendapat ini menekankan pentingnya proses demokratis dalam penunjukan anggota panitia, di mana semua calon memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih berdasarkan meritokrasi. Proses pemilihan ini juga dianggap mampu menghasilkan panitia yang lebih kredibel dan memiliki legitimasi kuat di mata seluruh civitas akademika.

Di sisi lain, Pak Ahmad Junaidi dari departemen yang sama dengan pak Yosrizal mengusulkan sekaligus mengingatkan  untuk mengacu pada panduan yang telah ditetapkan oleh universitas. Menurutnya, panitia pemilihan tidak boleh menjadi calon dekan. Usulan ini bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan bahwa panitia pemilihan dapat menjalankan tugasnya dengan objektif dan tanpa tekanan. Panduan ini juga mencakup berbagai aspek lain seperti kriteria calon dekan, tata cara kampanye, dan mekanisme pemungutan suara yang transparan dan akuntabel.

Rizki Aziz dari Departemen Teknik Lingkungan, yang sekaligus ketua pemilihan dekan 4 tahun yang lalu juga memberikan pendapat yang senada dengan Ahmad Junaidi. Beliau juga bersedia berbagi pengalaman selama melaksanakan kegiatan tersebut.

4. Dinamika Calon Panitia

Dalam dinamika pemilihan calon panitia, beberapa calon dari Senat Akademik Fakultas (SAF) bersedia menjadi panitia, tetapi beberapa dosen non-SAF tidak bersedia. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam tingkat kesiapan dan komitmen di antara dosen untuk terlibat dalam proses pemilihan dekan. Untuk mengatasi kekosongan ini, ketua departemen berkoordinasi untuk menghubungi dosen lain yang bersedia mengisi posisi yang kosong. Proses ini memerlukan kerjasama dan komunikasi yang intensif antar departemen, sehingga panitia yang terbentuk nanti benar-benar representatif dan siap bekerja.

Ketua departemen juga berperan penting dalam mengidentifikasi dan merekrut dosen yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi untuk bergabung dalam panitia. Mereka berusaha memastikan bahwa anggota panitia yang dipilih memiliki kemampuan dalam mengelola proses pemilihan yang kompleks dan mampu menjaga netralitas selama seluruh tahapan pemilihan. Dalam beberapa kasus, ketua departemen juga mengadakan pertemuan khusus dengan calon anggota panitia untuk memastikan komitmen dan kesiapan mereka dalam menjalankan tugas.

Setelah melalui berbagai tahap diskusi dan pertimbangan, setiap departemen mengusulkan masing-masing satu anggota SAF dan satu dosen non-SAF sebagai calon anggota panitia pemilihan. Usulan ini kemudian dibahas dalam rapat senat fakultas untuk mendapatkan persetujuan bersama. Pak Fajar dari Departemen Teknik Lingkungan  mengusulkan adanya break 10 menit per departemen selama proses pemilihan untuk memberikan waktu istirahat untuk melakukan koordinasi di setiap departemen dan memastikan dua nama yang diusulkan dari masing-masing departemen. Break ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi anggota rapat untuk melakukan refleksi dan diskusi internal sebelum mengambil keputusan akhir.

Keputusan akhir mengenai pembentukan panitia pemilihan diambil berdasarkan konsensus dari seluruh peserta rapat. Setiap keputusan yang diambil harus melalui proses voting yang transparan dan adil, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak mayoritas. Panitia yang terbentuk kemudian ditugaskan untuk segera menyusun rencana kerja dan jadwal pemilihan, serta memastikan semua tahapan pemilihan berjalan sesuai dengan aturan yang telah disepakati.

Pemilihan panitia pemilihan dekan di Fakultas Teknik Unand memerlukan kerjasama, transparansi, dan pertimbangan yang matang. Proses ini memastikan bahwa panitia yang terbentuk mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk fakultas.

Dengan adanya representasi yang adil dari setiap departemen, serta kombinasi antara pengalaman dan perspektif segar dalam panitia, diharapkan proses pemilihan ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan dekan yang mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke arah yang lebih baik.

Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai dinamika pembentukan panitia pemilihan dekan, penting juga untuk memahami konteks historis dan tantangan yang dihadapi Fakultas Teknik Unand dalam beberapa tahun terakhir. Proses pemilihan dekan tidak terlepas dari dinamika internal fakultas, termasuk perubahan kebijakan, perkembangan teknologi, dan tantangan dalam mengelola sumber daya.

Dalam sejarahnya, Fakultas Teknik Unand telah mengalami berbagai perubahan dalam kepemimpinan yang berdampak pada perkembangan fakultas. Setiap dekan yang terpilih membawa visi dan misi yang berbeda, serta strategi yang beragam dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Proses pemilihan dekan juga sering kali menjadi cerminan dari dinamika politik dan sosial di lingkungan universitas, di mana berbagai kepentingan dan aspirasi saling berinteraksi.

Misalnya, dalam beberapa pemilihan sebelumnya, isu-isu seperti transparansi anggaran, peningkatan fasilitas laboratorium, dan pengembangan kerjasama internasional menjadi topik utama yang dibahas oleh calon dekan. Isu-isu ini mencerminkan tantangan yang dihadapi fakultas dalam memenuhi standar pendidikan tinggi yang semakin ketat dan kompetitif. Oleh karena itu, proses pemilihan dekan bukan hanya sekedar memilih pemimpin, tetapi juga menentukan arah perkembangan fakultas untuk beberapa tahun ke depan.

Selain konteks historis, dinamika pembentukan panitia pemilihan dekan juga dipengaruhi oleh tantangan-tantangan spesifik yang dihadapi fakultas. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan transparan dan akuntabel dan tentu saja profesional. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan seluruh civitas akademika terhadap hasil pemilihan. Untuk itu, panitia pemilihan perlu menyusun mekanisme yang jelas dan terukur dalam setiap tahap pemilihan, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga penghitungan suara.

Tantangan lainnya adalah mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi dari lima departemen yang ada di Fakultas Teknik Unand. Setiap departemen memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga representasi yang adil dalam panitia pemilihan menjadi sangat penting. Untuk mengatasi tantangan ini, panitia perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan setiap departemen, serta melibatkan mereka dalam setiap keputusan penting yang diambil.

Strategi lain yang digunakan adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi proses pemilihan. Misalnya, sistem pemungutan suara elektronik bisa diterapkan untuk meminimalkan potensi kecurangan dan mempercepat proses penghitungan suara. Selain itu, panitia juga bisa memanfaatkan media sosial dan platform komunikasi digital untuk menyebarluaskan informasi mengenai tahapan pemilihan dan profil calon dekan, sehingga seluruh civitas akademika bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

Dengan terbentuknya panitia pemilihan yang kompeten dan representatif, harapannya adalah proses pemilihan dekan Fakultas Teknik Unand 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa fakultas ke arah yang lebih baik. Dekan terpilih diharapkan mampu merespons tantangan-tantangan yang ada dengan kebijakan dan program-program yang inovatif, serta mampu memimpin fakultas dalam mencapai visi dan misinya.

Proyeksi ke depan, Fakultas Teknik Unand diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, memperluas jaringan kerjasama dengan industri dan institusi pendidikan lainnya, serta meningkatkan kontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Dekan yang terpilih diharapkan mampu membangun budaya akademik yang kuat, mendorong kolaborasi antar departemen, dan memastikan bahwa setiap anggota civitas akademika memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

5. Ketua dan Sekretaris Panitia Pemilihan Dekan Terpilih

Terpilihnya Zulkarnain dari Teknik Lingkungan sebagai Ketua Panitia dan Aulia dari Teknik Elektro sebagai Sekretaris adalah langkah awal yang baik dalam membentuk panitia pemilihan dekan. Zulkarnain diharapkan dapat membawa arah yang jelas dan tegas dalam proses pemilihan ini. Sementara itu, Aulia diharapkan mampu mendukung Zulukrnain dalam memastikan setiap tahap proses pemilihan berjalan dengan lancar dan tertib.

Dengan terpilihnya dua anggota SAF sebagai panitia, maka tiga orang calon dari departemen non-SAF yang berbeda secara otomatis langsung ditetapkan sebagai anggota panitia, panitia pemilihan dekan ini mencerminkan keragaman dan inklusivitas. Masing-masing dari mereka membawa perspektif unik dari departemennya, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga dalam proses pemilihan. Hal ini juga memastikan bahwa suara dari seluruh departemen terdengar dan dipertimbangkan dengan baik, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil.

5. Misi Berat Panitia Pemilihan

Tugas utama panitia adalah menyusun dan melaksanakan rencana kerja yang mencakup tahapan pendaftaran calon, kampanye, debat terbuka, hingga pemungutan suara dan pengumuman hasil pemilihan. Dalam tahap pendaftaran calon, panitia harus memastikan bahwa semua persyaratan administrasi dan akademik calon dekan terpenuhi. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hanya calon yang memenuhi kriteria yang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Selanjutnya, dalam tahap kampanye, panitia harus mengatur jadwal dan format kampanye yang memungkinkan setiap calon dekan untuk mempresentasikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada seluruh civitas akademika. Panitia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kampanye berjalan secara fair, tanpa adanya tindakan yang merugikan calon lain atau mencederai etika akademik.

Debat terbuka menjadi salah satu momen penting dalam proses pemilihan, di mana setiap calon dekan akan diuji kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dan memberikan solusi atas berbagai isu yang diangkat oleh para pemilih dan panel ahli. Panitia harus memastikan debat ini berlangsung dalam suasana yang kondusif dan profesional, dengan moderator yang mampu menjaga alur diskusi tetap fokus dan konstruktif. Debat terbuka ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi calon dekan untuk menunjukkan kompetensinya, tetapi juga menjadi ajang bagi seluruh civitas akademika untuk menilai calon secara langsung berdasarkan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan dan mengartikulasikan visi mereka.

Tahap pemungutan suara adalah puncak dari seluruh rangkaian proses pemilihan. Panitia harus memastikan bahwa mekanisme pemungutan suara dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh seluruh pemilih yang berhak, baik secara langsung maupun melalui sistem pemungutan suara elektronik jika diperlukan. Transparansi dalam penghitungan suara juga harus dijaga, dengan menyediakan pengawasan independen dan membuka hasil penghitungan kepada publik secepat mungkin setelah proses selesai. Ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap hasil pemilihan dan mencegah timbulnya kecurigaan atau ketidakpuasan.

Pengumuman hasil pemilihan tidak hanya sekedar menyampaikan siapa yang terpilih sebagai dekan baru, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai proses yang telah dilalui, jumlah partisipasi, dan statistik lainnya yang relevan. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa proses pemilihan telah dilakukan dengan cara yang transparan dan akuntabel. Panitia juga diharapkan menyusun laporan akhir yang mendokumentasikan seluruh tahapan pemilihan, tantangan yang dihadapi, dan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Peran Zulkarnain sebagai Ketua Panitia sangat krusial dalam menjaga keseluruhan proses tetap berada di jalur yang benar. Kepemimpinan yang kuat dan adil dari seorang ketua panitia dapat memastikan bahwa setiap anggota panitia bekerja sesuai dengan perannya dan berkolaborasi secara efektif. Di sisi lain, Aulia sebagai Sekretaris harus memastikan semua dokumen dan administrasi terkait pemilihan disusun dengan rapi dan tepat waktu, serta menjaga komunikasi yang baik antara panitia dan seluruh pemangku kepentingan.

Dengan tim panitia yang terdiri dari anggota yang beragam dan kompeten, diharapkan mereka dapat menghadapi tantangan apapun yang mungkin muncul selama proses pemilihan. Kerja keras dan dedikasi mereka dalam memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan adil dan transparan merupakan fondasi yang kuat bagi keberhasilan pemilihan dekan ini. Semangat untuk seluruh anggota panitia! Semoga kerja keras kalian berbuah manis dengan terpilihnya dekan yang benar-benar mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke masa depan yang lebih cerah dan penuh prestasi.

Penutup

Proses pemilihan dekan di Fakultas Teknik Universitas Andalas adalah cerminan dari komitmen seluruh civitas akademika untuk menjalankan tata kelola yang baik dan demokratis. Melalui proses yang transparan, inklusif, dan akuntabel, diharapkan dekan terpilih nantinya mampu membawa fakultas ini ke arah yang lebih baik, menjawab tantangan zaman, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Semoga dinamika pembentukan panitia pemilihan ini dapat memberikan pelajaran berharga dan inspirasi bagi seluruh pihak yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun