Tantangan lainnya adalah mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi dari lima departemen yang ada di Fakultas Teknik Unand. Setiap departemen memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga representasi yang adil dalam panitia pemilihan menjadi sangat penting. Untuk mengatasi tantangan ini, panitia perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan setiap departemen, serta melibatkan mereka dalam setiap keputusan penting yang diambil.
Strategi lain yang digunakan adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi proses pemilihan. Misalnya, sistem pemungutan suara elektronik bisa diterapkan untuk meminimalkan potensi kecurangan dan mempercepat proses penghitungan suara. Selain itu, panitia juga bisa memanfaatkan media sosial dan platform komunikasi digital untuk menyebarluaskan informasi mengenai tahapan pemilihan dan profil calon dekan, sehingga seluruh civitas akademika bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.
Dengan terbentuknya panitia pemilihan yang kompeten dan representatif, harapannya adalah proses pemilihan dekan Fakultas Teknik Unand 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa fakultas ke arah yang lebih baik. Dekan terpilih diharapkan mampu merespons tantangan-tantangan yang ada dengan kebijakan dan program-program yang inovatif, serta mampu memimpin fakultas dalam mencapai visi dan misinya.
Proyeksi ke depan, Fakultas Teknik Unand diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, memperluas jaringan kerjasama dengan industri dan institusi pendidikan lainnya, serta meningkatkan kontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Dekan yang terpilih diharapkan mampu membangun budaya akademik yang kuat, mendorong kolaborasi antar departemen, dan memastikan bahwa setiap anggota civitas akademika memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
5. Ketua dan Sekretaris Panitia Pemilihan Dekan Terpilih
Terpilihnya Zulkarnain dari Teknik Lingkungan sebagai Ketua Panitia dan Aulia dari Teknik Elektro sebagai Sekretaris adalah langkah awal yang baik dalam membentuk panitia pemilihan dekan. Zulkarnain diharapkan dapat membawa arah yang jelas dan tegas dalam proses pemilihan ini. Sementara itu, Aulia diharapkan mampu mendukung Zulukrnain dalam memastikan setiap tahap proses pemilihan berjalan dengan lancar dan tertib.
Dengan terpilihnya dua anggota SAF sebagai panitia, maka tiga orang calon dari departemen non-SAF yang berbeda secara otomatis langsung ditetapkan sebagai anggota panitia, panitia pemilihan dekan ini mencerminkan keragaman dan inklusivitas. Masing-masing dari mereka membawa perspektif unik dari departemennya, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga dalam proses pemilihan. Hal ini juga memastikan bahwa suara dari seluruh departemen terdengar dan dipertimbangkan dengan baik, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil.
5. Misi Berat Panitia Pemilihan
Tugas utama panitia adalah menyusun dan melaksanakan rencana kerja yang mencakup tahapan pendaftaran calon, kampanye, debat terbuka, hingga pemungutan suara dan pengumuman hasil pemilihan. Dalam tahap pendaftaran calon, panitia harus memastikan bahwa semua persyaratan administrasi dan akademik calon dekan terpenuhi. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hanya calon yang memenuhi kriteria yang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Selanjutnya, dalam tahap kampanye, panitia harus mengatur jadwal dan format kampanye yang memungkinkan setiap calon dekan untuk mempresentasikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada seluruh civitas akademika. Panitia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kampanye berjalan secara fair, tanpa adanya tindakan yang merugikan calon lain atau mencederai etika akademik.
Debat terbuka menjadi salah satu momen penting dalam proses pemilihan, di mana setiap calon dekan akan diuji kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dan memberikan solusi atas berbagai isu yang diangkat oleh para pemilih dan panel ahli. Panitia harus memastikan debat ini berlangsung dalam suasana yang kondusif dan profesional, dengan moderator yang mampu menjaga alur diskusi tetap fokus dan konstruktif. Debat terbuka ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi calon dekan untuk menunjukkan kompetensinya, tetapi juga menjadi ajang bagi seluruh civitas akademika untuk menilai calon secara langsung berdasarkan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan dan mengartikulasikan visi mereka.
Tahap pemungutan suara adalah puncak dari seluruh rangkaian proses pemilihan. Panitia harus memastikan bahwa mekanisme pemungutan suara dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh seluruh pemilih yang berhak, baik secara langsung maupun melalui sistem pemungutan suara elektronik jika diperlukan. Transparansi dalam penghitungan suara juga harus dijaga, dengan menyediakan pengawasan independen dan membuka hasil penghitungan kepada publik secepat mungkin setelah proses selesai. Ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap hasil pemilihan dan mencegah timbulnya kecurigaan atau ketidakpuasan.
Pengumuman hasil pemilihan tidak hanya sekedar menyampaikan siapa yang terpilih sebagai dekan baru, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai proses yang telah dilalui, jumlah partisipasi, dan statistik lainnya yang relevan. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa proses pemilihan telah dilakukan dengan cara yang transparan dan akuntabel. Panitia juga diharapkan menyusun laporan akhir yang mendokumentasikan seluruh tahapan pemilihan, tantangan yang dihadapi, dan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.