Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Dr. Yin: Dari Hero Menjadi Zero

2 Mei 2024   18:04 Diperbarui: 2 Mei 2024   18:08 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Yin tampil dengan pesonanya yang menarik dan ramah. Dia berbaur dengan para pimpinan, tertawa bersama, dan menikmati suasana malam yang penuh keramahan.

Kesediaan Dr. Yin untuk menghadiri pertemuan itu membuahkan hasil. Dia dipromosikan setingkat lebih tinggi dan tidak lagi hanya sebagai dokter pemula.

Kejadian ini membuka mata Dr. Yin tentang pentingnya membuka diri kepada pimpinan dan menghadiri undangan mereka jika ingin kariernya cepat naik.

Pada beberapa undangan berikutnya, Dr. Yin dengan senang hati hadir dan bergembira bersama para pimpinan. Parasnya yang cantik dan penampilannya yang menggoda membuatnya disukai oleh mereka.

Dr. Yin melangkah lebih jauh dengan bersedia menemani para pimpinan hingga ke ranjang. Dia merasa tidak bersalah, karena dia melihat teman-teman dokter perempuan lainnya juga melakukan hal yang sama.

Perlahan tapi pasti, idealisme Dr. Yin mulai runtuh karena tergiur dengan promosi jabatan. Dia mulai terjebak dalam dunia materialisme dan rela mengorbankan prinsipnya demi mencapai puncak kariernya.

Namun, di balik kebahagiaan semu dan kesuksesan yang diraihnya, Dr. Yin dihantui oleh rasa bersalah dan penyesalan. Dia merasa telah mengkhianati dirinya sendiri dan idealismenya sebagai dokter yang humanis.

Ambisi yang Menggerogoti Jiwa

Seiring waktu, ambisi Dr. Yin semakin membakar dirinya. Idealismnya yang dulu teguh kini telah tergantikan oleh hasrat untuk mencapai puncak karier. Dia rela melakukan apapun demi mencapai tujuannya, termasuk mengorbankan prinsip-prinsipnya.

Dr. Yin telah membangun keluarga tetapi belum memiliki anak. Namun, kesibukannya dengan pekerjaan dan ambisinya membuatnya tidak memiliki waktu untuk suaminya. Dia merindukan kehangatan dan cinta, tapi dia tidak ingin melepaskan genggaman kekuasaan yang telah dia raih.

Karir Dr. Yin melesat bagaikan roket. Dalam waktu singkat, dia naik jabatan beberapa kali dan akhirnya menjadi direktur rumah sakit tersebut pada tahun 2015. Di usianya yang baru 37 tahun, dia menjadi pimpinan rumah sakit termuda di seluruh kota.

Kepopulerannya meroket. Dr. Yin dikenal sebagai dokter dengan karir yang cemerlang dan ambisius. Dia sering diundang ke berbagai acara dan seminar, dan wajahnya menghiasi berbagai media massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun