Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tidak Seharusnya Seorang Polisi Profesional Kehilangan Kendaraan akibat Dibawa Kabur Terduga Jambret

29 Maret 2024   12:01 Diperbarui: 29 Maret 2024   12:01 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Baru-baru ini, sebuah berita mengejutkan publik tentang seorang terduga jambret yang berhasil membawa kabur mobil patroli polisi di Jakarta Selatan. Kejadian ini tentu saja menjadi sorotan dan menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama tentang profesionalisme aparat kepolisian.

Judul berita yang nongol sewaktu pertama membuka protal detik membuat saya merasa prihatin dan sedih. Baru membaca judulnya saja perasaan saya sudah campur aduk, begitu mudahnya polisi kita "dikalahkan". Rasa sedih ada, rasa prihatin dan rasa jengkel juga ada. Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian yang sama terulang.

Kronologi Kejadian

Pada tanggal 28 Maret 2024, sebuah peristiwa memalukan terjadi di Jakarta Selatan. Seorang terduga jambret berhasil membawa kabur mobil patroli milik Polsek Setiabudi saat ditinggalkan tanpa pengawasan oleh dua anggota polisi. Kejadian ini tentu saja menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme aparat penegak hukum. Berikut ringkasan kronologi kejadian:

  • Kamis (28/3) dini hari, anggota Polsek Setiabudi melihat kerumunan warga di Jalan HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
  • Polisi mendatangi kerumunan tersebut dan mendapati seorang terduga pelaku jambret yang diamankan oleh sekuriti setempat.
  • Terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya, sehingga terjadi cekcok mulut dengan sekuriti.
  • Polisi membawa terduga pelaku ke mobil patroli untuk diamankan sembari mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
  • Saat mobil patroli dalam keadaan menyala dan dua anggota polisi turun untuk mencari saksi, terduga pelaku melarikan diri dengan mobil patroli.

Bagaimana mungkin seorang terduga jambret, yang sudah diamankan, bisa melarikan diri dengan mobil patroli? Ini menunjukkan adanya kelalaian fatal dari pihak kepolisian. Meninggalkan terduga pelaku tanpa pengawasan, meskipun hanya sebentar, adalah sebuah kesalahan besar yang tidak boleh terjadi.

Berdasarkan informasi yang beredar, terduga jambret ditinggalkan sendirian di dalam mobil patroli yang masih menyala, sementara dua orang polisi yang bertugas mencari saksi. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh terduga pelaku untuk melarikan diri dengan mobil patroli.

Meninggalkan terduga pelaku tanpa pengawasan, apalagi di dalam mobil yang masih menyala, merupakan sebuah tindakan yang tidak profesional dan tidak dapat dibenarkan. Hal ini membuka peluang terjadinya berbagai macam kejahatan, seperti kaburnya terdakwa, pencurian barang bukti, atau bahkan penyerangan terhadap petugas.

Seorang polisi yang profesional seharusnya selalu mengedepankan SOP dan kewaspadaan dalam menjalankan tugasnya. Mereka harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan dan tidak boleh lengah. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh anggota Polri untuk meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Ini bukan Kejadian Pertama

Terdapat beberapa kejadian serupa di tempat lain di Indonesia, di mana mobil patroli hilang atau dibawa kabur oleh pihak lain. Berikut beberapa contohnya:

1. Mobil Patroli Polsek Medan Helvetia Dibawa Kabur Oknum TNI (2023)

Pada bulan Februari 2023, sebuah mobil patroli Polsek Medan Helvetia, Sumatera Utara, dibawa kabur oleh oknum TNI. Kejadian ini terjadi saat mobil patroli sedang terparkir di depan Mako Polsek. Oknum TNI tersebut kemudian diamankan dan mobil patroli berhasil ditemukan.

2. Mobil Patroli Polsek Kutalimbaru Dibawa Kabur Tersangka Narkoba (2022)

Pada bulan Oktober 2022, seorang tersangka narkoba berhasil membawa kabur mobil patroli Polsek Kutalimbaru, Sumatera Utara. Kejadian ini terjadi saat tersangka diborgol di dalam mobil dan dijaga oleh dua anggota polisi. Tersangka kemudian berhasil membuka borgol dan melarikan diri dengan mobil patroli.

3. Mobil Patroli Polres Bintan Dibawa Kabur Oknum Polisi (2021)

Pada bulan November 2021, seorang oknum polisi di Polres Bintan, Kepulauan Riau, membawa kabur mobil patroli. Kejadian ini terjadi saat oknum polisi tersebut sedang bertugas piket. Oknum polisi tersebut kemudian meninggalkan tugasnya dan membawa kabur mobil patroli.

Perlu Evaluasi dan sanksi tegas

Perlu dilakukan evaluasi dan sanksi tegas terhadap oknum polisi yang melakukan kelalaian fatal ini. Kejadian terduga jambret yang membawa kabur mobil patroli di Jakarta Selatan menunjukkan adanya kelalaian dan kurangnya kewaspadaan dari anggota polisi yang bertugas.

Berikut beberapa alasan mengapa diperlukan evaluasi dan sanksi tegas:

1. Menjaga Profesionalisme Polri:

Kejadian ini mencoreng citra dan profesionalisme Polri di mata masyarakat. Perlu ada tindakan tegas untuk menunjukkan bahwa Polri tidak mentoleransi kelalaian dan pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.

2. Meningkatkan Kedisiplinan:

Sanksi tegas dapat menjadi efek jera bagi anggota Polri lainnya agar lebih disiplin dan berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.

3. Membangun Kepercayaan Publik:

Kejadian-kejadian tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat kelalaian dalam menjaga keamanan aset negara, termasuk mobil patroli. Perlu adanya peningkatan disiplin dan SOP yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Beberapa poin penting dari artikel ini:

  • Seorang polisi profesional seharusnya tidak kehilangan kendaraan akibat dibawa kabur terduga jambret.
  • Kejadian ini menunjukkan adanya kelalaian fatal dari pihak kepolisian.
  • Meninggalkan terduga pelaku tanpa pengawasan adalah sebuah kesalahan besar yang tidak boleh terjadi.
  • Polri harus segera melakukan evaluasi dan pembinaan secara berkala kepada anggotanya.
  • Perlu ada sanksi tegas bagi anggota yang terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya.
  • Perlu ada peningkatan SOP dalam menangani terduga pelaku dan mengamankan barang bukti.
  • Kepercayaan publik adalah aset berharga bagi Polri.

Catatan:

  • Artikel ini hanyalah opini dan tidak bermaksud untuk mendiskreditkan institusi Polri secara keseluruhan.
  • Diharapkan artikel ini dapat menjadi bahan masukan dan refleksi bagi aparat kepolisian untuk meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun