Akhirnya, Luqman dan anaknya sama-sama menunggangi keledai, tetapi masih saja ada orang yang mengkritik mereka karena dianggap kejam terhadap keledai.
Dari pengalaman ini, Luqman mengajarkan kepada anaknya bahwa tidak mungkin menyenangkan semua orang dan bahwa penting untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain, tetapi lebih fokus pada apa yang mereka anggap benar.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki prinsip dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain yang bisa berubah-ubah. Ini juga menunjukkan bahwa kebijaksanaan tidak hanya datang dari pengetahuan, tetapi juga dari pengalaman dan cara kita menanggapi situasi
Nasihat kepada Anaknya
Salah satu contoh terbaik dari kebijaksanaan Luqman adalah nasihat yang dia berikan kepada anaknya, yang tercatat dalam Al-Qur'an. Nasihat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari pentingnya menyembah Allah saja, menjauhi kesombongan, hingga berlaku adil dan sabar dalam menghadapi ujian hidup. Nasihat-nasihat ini tidak hanya untuk anaknya, tetapi juga untuk umat manusia secara keseluruhan.
Menghargai Kehidupan dan Ciptaan
Luqman juga dikenal karena pandangannya yang menghargai kehidupan dan segala ciptaan Allah. Dia mengajarkan bahwa setiap makhluk memiliki tempat dan tujuan dalam skema besar ciptaan, dan manusia harus menghormati keseimbangan alam semesta ini.
Kebijaksanaan Luqman adalah warisan yang berharga bagi umat manusia. Melalui ayat-ayat yang menceritakan tentang dia, kita diajak untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari kehidupan seorang yang bijaksana. Kita diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan oleh Luqman dan menerapkannya dalam kehidupan kita, sehingga kita juga dapat menjadi sumber hikmah bagi orang lain.
Dengan demikian, kebijaksanaan Luqman tidak hanya terbatas pada nasihat yang dia berikan, tetapi juga pada cara dia hidup dan interaksinya dengan dunia di sekitarnya.
Tafsir Surat Luqman Ayat 12
Ayat ke-12 dari Surat Luqman mengandung pesan yang mendalam tentang hikmah dan syukur. Tafsir ayat ini membuka wawasan kita tentang bagaimana kita harus bersikap dalam kehidupan ini.
Makna Hikmah
Kata 'hikmah' yang disebutkan dalam ayat ini sering diartikan sebagai kebijaksanaan. Ini adalah pemberian dari Allah yang memungkinkan seseorang untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, dan untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam tindakan yang baik. Hikmah juga berarti memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat dan dalam situasi yang tepat.
Bersyukur kepada Allah
Ayat ini menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah. Bersyukur di sini bukan hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga melalui tindakan dan sikap kita sehari-hari. Bersyukur kepada Allah berarti mengakui bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita miliki adalah dari-Nya.
Manfaat Bersyukur
Menurut ayat ini, bersyukur memiliki manfaat yang kembali kepada individu itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa bersyukur bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga sumber kebahagiaan dan ketenangan batin. Ketika seseorang bersyukur, mereka menjadi lebih positif, lebih sabar, dan lebih tulus dalam interaksi mereka dengan orang lain dan dengan Allah.