Pada masa penjajahan Jepang, Hatta dibebaskan dari pengasingan dan kemudian dilibatkan dalam berbagai kegiatan pemerintahan. Beliau bersama dengan Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Hatta kemudian menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia mendampingi Soekarno. Beliau memainkan peran penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang politik, ekonomi, dan pendidikan.
Hatta pensiun dari jabatannya sebagai Wakil Presiden pada tahun 1956 dan kemudian aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Penutup
Syekh Batuhampar dan ulama-ulama lainnya dari Kampung Dagang telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan Islam dan pendidikan di Minangkabau. Ajaran dan tindakan mereka tidak hanya dihormati pada zamannya, tetapi juga terus dikenang dan diwarisi oleh masyarakat hingga saat ini, mencerminkan warisan berharga yang mereka tinggalkan bagi generasi-generasi mendatang.
Masa kecil Hatta di Batuhampar memberikan pengaruh besar pada pemikiran dan karakternya. Beliau belajar tentang nilai-nilai agama, pendidikan, dan nasionalisme dari Syekh Batuhampar dan para ulama lainnya di Kampung Dagang. Pengalaman ini membentuknya menjadi seorang pemimpin yang berintegritas, berdedikasi, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap kemajuan bangsa Indonesia.
Batuhampar bukan hanya sekadar nagari biasa. Dengan nilai-nilai sejarah, budaya, dan pendidikan yang tinggi, serta potensi wisata yang besar, Batuhampar menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya. Dengan demikian, nagari ini berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik di Sumatera Barat yang patut dikunjungi dan dijelajahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H