Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Finansial Sehat Selama Ramadhan: Trik Jitu Menjaga Cashflow vs Kisah Sedih Bagi Banyak Orang

19 Maret 2024   15:22 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:43 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam. Di bulan penuh berkah ini, banyak orang berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan amal shaleh. Namun, tak jarang momen ini juga menjadi ajang untuk berfoya-foya, sehingga keuangan menjadi tidak terkontrol.

Namun, bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan, trik-trik tersebut mungkin tidak banyak membantu. Bagi mereka, Ramadhan bukan tentang menjaga cashflow, tetapi tentang bagaimana mereka dapat bertahan hidup dengan kondisi ekonomi yang serba sulit.

Tentang Trik Jitu

Agar keuangan tetap sehat selama Ramadhan, berikut beberapa trik jitu untuk menjaga cashflow agar tidak tekor:

1. Buatlah Perencanaan Keuangan yang Matang

Langkah pertama yang paling penting adalah membuat perencanaan keuangan yang matang. Hitunglah seluruh pendapatan dan pengeluaran bulanan Anda, termasuk pengeluaran tambahan yang biasanya muncul di bulan Ramadhan seperti zakat, fitrah, dan THR.

2. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan

Bulan Ramadhan adalah waktu untuk melatih diri menahan hawa nafsu, termasuk nafsu berbelanja. Prioritaskan kebutuhan pokok daripada keinginan sesaat. Hindari membeli barang-barang yang tidak terpakai, dan manfaatkan promo dengan bijak.

3. Masak Sendiri Lebih Hemat

Banyak orang tergoda untuk membeli makanan siap saji atau berbuka puasa di luar selama Ramadhan. Hal ini memang praktis, tetapi bisa menguras dompet. Lebih hemat dan sehat jika Anda memasak sendiri di rumah.

4. Atur Anggaran untuk Bukber

Bukber atau buka puasa bersama merupakan tradisi yang sudah melekat di bulan Ramadhan. Namun, aturlah anggaran untuk bukber dengan bijak. Jangan sampai Anda terjebak dalam gengsi dan menghabiskan uang melebihi kemampuan.

5. Manfaatkan Promo dan Diskon

Banyak toko dan supermarket yang menawarkan promo dan diskon menarik selama Ramadhan. Manfaatkan promo ini untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.

6. Sisihkan Dana Zakat dan Sedekah

Di bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk membayar zakat fitrah dan dianjurkan untuk bersedekah. Sisihkanlah dana zakat dan sedekah dari awal agar Anda tidak terburu-buru mencarinya di akhir bulan.

7. Catat Pengeluaran Harian

Mencatat pengeluaran harian dapat membantu Anda melacak kemana perginya uang Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan.

8. Gunakan Aplikasi Pengatur Keuangan

Saat ini banyak tersedia aplikasi pengatur keuangan yang dapat membantu Anda melacak pengeluaran dan mengatur anggaran. Gunakan aplikasi ini untuk membantu Anda menjaga keuangan agar tetap sehat selama Ramadhan.

9. Hindari Hutang

Hindari berhutang untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan. Hutang hanya akan menambah beban keuangan Anda di masa depan.

10. Evaluasi Keuangan Anda

Dengan menerapkan trik-trik jitu di atas, Anda dapat menjaga keuangan agar tetap sehat selama Ramadhan dan terhindar dari masalah cashflow. Ingatlah, Ramadhan adalah momen untuk meningkatkan ibadah dan amal shaleh, bukan untuk berfoya-foya.

Agar Keuangan Sehat

Tidak mudah bagi banyak kalangan dewasa ini untuk bisa sehat secara keuangan di bulan Ramadhan. Situasi ekonomi yang serba sulit dan penghasilan yang terbatas menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengatur keuangan dengan baik.

Namun, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Dengan menerapkan beberapa tips dan sedikit usaha ekstra, Anda tetap dapat menjaga keuangan agar tetap sehat selama Ramadhan. Berikut beberapa tips tambahan untuk membantu Anda:

1. Cari Penghasilan Tambahan

Jika memungkinkan, carilah penghasilan tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan Ramadhan. Anda dapat mencari pekerjaan sampingan, menjual barang-barang preloved, atau mengikuti program wirausaha.

2. Manfaatkan Program Bantuan Pemerintah

Pemerintah sering kali memberikan program bantuan kepada masyarakat di bulan Ramadhan. Cari tahu informasi mengenai program bantuan tersebut dan manfaatkanlah jika Anda memenuhi syarat.

3. Bergabung dengan Komunitas Berbagi

Banyak komunitas berbagi yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama gratis atau membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bergabunglah dengan komunitas tersebut untuk membantu Anda menghemat pengeluaran untuk buka puasa.

4. Berbagi Rezeki dengan Sesama

Meskipun keuangan terbatas, jangan lupa untuk tetap berbagi rezeki dengan sesama. Anda dapat menyisihkan sebagian uang Anda untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

5. Bersyukur dan Bersikap Positif

Sikap mental yang positif juga penting untuk membantu Anda menjaga keuangan agar tetap sehat. Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki dan jangan membandingkan diri dengan orang lain.

Dengan menerapkan tips-tips di atas dan sedikit usaha ekstra, Anda dapat menjaga keuangan agar tetap sehat selama Ramadhan meskipun situasi ekonomi dan penghasilan terbatas. Ingatlah, bulan Ramadhan adalah momen untuk meningkatkan ibadah dan amal shaleh, bukan untuk berfoya-foya.

Kisah Sedih di Bulan Ramadhan

Di balik kemeriahan bulan Ramadhan, terselip kisah sedih dari kalangan miskin yang harus berjuang untuk bertahan hidup. Bukan kebahagiaan yang mereka rasakan, melainkan kegelisahan dan keprihatinan akibat kondisi ekonomi yang serba sulit.

1. Ibu Ani: Berjuang Mencari Nafkah di Tengah Kenaikan Harga

Ibu Ani, seorang janda dengan dua orang anak, merasakan beratnya beban hidup di bulan Ramadhan. Penghasilannya sebagai penjual gorengan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi dengan harga bahan pokok yang terus melambung tinggi.

"Minyak goreng naik drastis, tepung juga mahal. Belum lagi harga telur dan daging yang hampir tidak terjangkau. Untung ada bantuan dari tetangga dan masjid, jadi kami masih bisa makan," keluh Ibu Ani dengan mata berkaca-kaca.

2. Pak Budi: Dilema Memilih antara Kebutuhan Pokok dan Kebutuhan Ramadhan

Pak Budi, seorang buruh harian lepas, dihadapkan dengan dilema yang menyedihkan. Penghasilannya yang tidak menentu membuatnya harus memilih antara membeli kebutuhan pokok atau kebutuhan Ramadhan seperti zakat dan fitrah.

"Sebenarnya ingin sekali membeli baju baru untuk anak-anak di Hari Raya nanti. Tapi, kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng saja masih belum tercukupi. Mungkin tahun ini kami harus merayakan Lebaran dengan sederhana," kata Pak Budi dengan nada sedih.

3. Keluarga Yatim Piatu: Mengharap Keajaiban di Bulan Ramadhan

Sebuah keluarga yatim piatu dengan 3 orang anak kecil harus merasakan getirnya hidup tanpa orang tua di bulan Ramadhan. Mereka hanya mengandalkan belas kasihan dari tetangga dan donatur untuk dapat bertahan hidup.

"Kami hanya bisa berharap ada keajaiban di bulan Ramadhan ini. Kami ingin merasakan kebahagiaan seperti anak-anak lain, tapi kami tidak tahu bagaimana caranya," ungkap anak tertua dengan mata berkaca-kaca.

Kebijakan yang Kurang Efektif

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi harga bahan pokok, namun kenyataannya harga di pasaran masih jauh dari terjangkau bagi kalangan miskin. Hal ini membuat mereka semakin terpuruk dalam kesulitan.

Solidaritas dan Kepedulian

Kisah-kisah sedih ini adalah bukti bahwa masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan di tengah gemerlapnya bulan Ramadhan. Diperlukan solidaritas dan kepedulian dari semua pihak untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Masyarakat, organisasi sosial, dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. Bantuan langsung, program pemberdayaan ekonomi, dan kebijakan yang efektif untuk mengendalikan harga bahan pokok adalah solusi yang dibutuhkan.

Pengalaman Pribadi

Pengalaman saya di toko swalayan Budiman di Kota Padang tanggal 18 Maret 2024 mencerminkan kenyataan pahit yang dihadapi banyak orang di bulan Ramadhan ini. Kenaikan harga buah yang signifikan dan stok yang terbatas menambah beban bagi masyarakat, terutama kalangan miskin.

Anggur kemasan yang biasa menjadi pilihan untuk berbuka puasa kini menjadi barang mewah. Harganya yang naik dua kali lipat membuat banyak orang harus mencoretnya dari daftar belanja.

Pisang dan jeruk, yang merupakan buah-buahan lokal favorit untuk berbuka puasa, juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Hal ini membuat masyarakat harus mencari alternatif buah lain yang lebih murah.

Satu-satunya harapan tampaknya terletak pada salak, yang masih bertahan dengan harga Rp 15.000 per kilo. Namun, tidak semua orang menyukai salak, dan tidak semua orang mampu membelinya dalam jumlah banyak. Di bulan Ramadhan sepertinya salak tidak menjadi buah favorit, bahkan sewaktu saya tawarkan ke anak saya dia hanya menjawab dengan memandang sambil menggeleng.

Situasi ini tentu saja memprihatinkan. Di bulan yang penuh berkah ini, seharusnya semua orang dapat merasakan kebahagiaan dan kemudahan, bukan kesulitan dan kekecewaan.

Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk mengatasi permasalahan ini. Kebijakan yang efektif untuk mengendalikan harga bahan pokok, termasuk buah-buahan, harus segera diberlakukan.

Penutup

Trik-trik dalam artikel "Finansial Sehat Selama Ramadhan: Trik Jitu Menjaga Cashflow" mungkin tidak dapat diterapkan oleh semua orang. Trik-trik tersebut memang dapat membantu mereka yang memiliki keuangan yang relatif stabil untuk menjaga cashflow mereka agar tidak tekor selama Ramadhan.

Namun, bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan, trik-trik tersebut mungkin tidak banyak membantu. Bagi mereka, Ramadhan bukan tentang menjaga cashflow, tetapi tentang bagaimana mereka dapat bertahan hidup dengan kondisi ekonomi yang serba sulit.

Kisah sedih Ibu Ani, Pak Budi, dan keluarga yatim piatu yang dipaparkan sebelumnya adalah contoh nyata bagaimana mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok di bulan Ramadhan. Kenaikan harga bahan pokok yang signifikan membuat mereka semakin terpuruk dalam kesulitan.

Bagi mereka, trik-trik seperti membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan mencari penghasilan tambahan mungkin tidak relevan. Mereka hanya ingin dapat membeli makanan untuk berbuka puasa dan sahur, dan mereka tidak memiliki banyak pilihan untuk melakukannya.

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang lebih komprehensif untuk membantu mereka yang kurang mampu di bulan Ramadhan. Bantuan langsung, program pemberdayaan ekonomi, dan kebijakan yang efektif untuk mengendalikan harga bahan pokok adalah solusi yang dibutuhkan.

Di samping itu, diperlukan juga solidaritas dan kepedulian dari masyarakat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kita dapat membantu dengan membelikan bahan pokok untuk mereka yang kurang mampu, atau dengan mendonasikan uang kepada organisasi sosial yang membantu mereka.

Marilah kita bersama-sama menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang, bukan momen untuk merasakan kesedihan dan kekecewaan.

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka yang kurang mampu di bulan Ramadhan:

Memberikan bantuan langsung: Kita dapat memberikan bantuan langsung berupa makanan, bahan pokok, atau uang kepada mereka yang membutuhkan.

Menjadi donatur: Kita dapat menjadi donatur di organisasi sosial yang membantu mereka yang kurang mampu.

Berbagi informasi: Kita dapat menyebarkan informasi tentang program bantuan dan kegiatan sosial yang dapat membantu mereka yang membutuhkan.

Menggalang dana: Kita dapat menggalang dana bersama teman, keluarga, atau komunitas untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Menjadi relawan: Kita dapat menjadi relawan di organisasi sosial yang membantu mereka yang kurang mampu.

Dengan sedikit usaha dan kepedulian dari kita semua, kita dapat membantu mereka yang kurang mampu untuk merasakan kebahagiaan di bulan Ramadhan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun