Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Memahami Kontroversi Sirekap dan Pentingnya Hak Angket untuk Mendinginkan Suasana

6 Maret 2024   17:28 Diperbarui: 6 Maret 2024   17:36 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/crops/9_qshvvcwVbFFnqv8eIMHqdzw8Q=/0x0:1024x683/750x500/data/photo/2024/02/07/65c38cd419104.jpg

4. Orang Elektro Memahami Penyimpangan Data KPU

Penutup

Penghentian penayangan rekapitulasi suara melalui Sirekap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menimbulkan kontroversi yang membutuhkan perhatian serius. Kehadiran sistem yang dapat dipercaya oleh semua pihak menjadi esensial untuk menjamin proses pemilu yang transparan dan adil. Oleh karena itu, usulan penggunaan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mungkin merupakan langkah bijaksana untuk menenangkan situasi dan memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan akurat.

Meskipun terdapat kekhawatiran tentang penghentian penayangan Sirekap, upaya sedang dilakukan untuk memastikan bahwa informasi mengenai pemilu tetap dapat diakses oleh publik. Hal ini penting untuk mengurangi spekulasi dan memastikan proses pemilu berlangsung secara transparan dan akuntabel.

Dalam menghadapi ketidakpastian ini, telah muncul usulan penggunaan hak angket oleh DPR sebagai sarana penyelidikan. Hak angket, yang merupakan hak konstitusional DPR, dapat digunakan untuk menyelidiki dugaan kecurangan serta menjamin integritas proses pemilu. Usulan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk ahli tata negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, yang melihatnya sebagai langkah yang tepat untuk menenangkan situasi serta memindahkan protes ke forum yang lebih konstitusional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun